Tuhan tidak semena-mena atas kehendaknya bagi hamba-hambanya tetapi hambanya semena-mena kelakuannya terhadap Tuhannya tanpa mematuhi aturan tuhannya dan semena-mena terhadap manusianya. Jika Tuhan itu sifat kehendaknya seperti sifat makhluk maka setiap kesalahan yang diperbuat oleh hambanya maka Tuhan segera langsung membinasakan hambanya tersebut begitu cepat bagaikan secepat kilatan cahaya untuk membalas perbuatan dosa hambanya terhadap Tuhannya. Tetapi Tuhan bersifat adil dengan kehendaknya selama hati hambanya menyadari setiap kesalahan dosa-dosanya lalu bersungguh-sungguh ingin bertaubat Nasuha kepada Allah dengan berniat merubah akhlaknya menjadi lebih baik dari dasar lubuk hatinya maka Allah membuka pintu qolbu hatinya seluas langit bagaikan seperti hati hambanya begitu dekat tanpa jarak terhadap Allah menuju SYURGA istana kerajaan Allah Azza wa Jalla.
No comments:
Post a Comment