Kisah ini tentang Nabi Idris yang dikunjungi malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa. Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka’at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan Nabi Idris AS yang sangat menarik perhatian malaikat maut (Izrail). Maka bermohonlah Ia kepada Allah SWT, agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris AS didunia. Allah SWT,mengabulkan permohonan malaikat Izrail, maka turunlah ia kedunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan dan bertamu kerumah Nabi Idris AS.
“Assalamu’alaikum, ya Nabi Allah” salam malaikat Izrail. “Wa’alaikum salam wa rahmatullah” jawab Nabi Idris AS. Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris AS melayani malaikat Izrai, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris AS mengajaknya buka bersama, namun ditolaknya oleh malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya mengkhususkan waktunya “menghadap” Allah SWT sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail.
Ketika Nabi Idris AS terus menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris AS mengajak jalan-jalan “tamunya” itu kesebuah perkebunan dimana pohon-pohonnya sedang berbuah. “Izinkan saya untuk memetik buah-buahan ini untuk kita” pinta malaikat Izrail (menguji Nabi Idris AS). “Subhanallah”, kata Nabi Idris AS. “Kenapa?” Malaikat Izrail berpura-pura terkejut. “Buah-buahan ini bukan milik kita” ungkap kata Nabi Idris AS. kemudian beliau berkata: “Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”.
Malaikat Izrail tidak menjawab. Beliau penasaran dengan tamunya itu, kemudian Nabi Idris AS bertanya: “Siapakah engkau sebenarnya?” “Aku malaikat Izrail” jawab malaikat Izrail. Nabi Idris AS terkejut, hampir tidak percaya seketika tubuhnya bergeter tidak berdaya. “Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?” tanya Nabi Idris AS dengan serius. “Tidak” senyum malaikat Izrail penuh hormat. “Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu” jawab malaikat Izrail. Nabi Idris AS manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam. “Aku punya keinginan kepadamu” tutur Nabi Idris AS. “Apa itu? katakanlah!” jawab malaikat Izrail. “Ku mohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang, lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkan ku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku.” pinta Nabi Idris AS.
“Tanpa seizin Allah SWT, aku tak dapat melakukannya.” tolak malaikat Izrail. Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris AS. Dengan izin Allah SWT malaikat Izrail segera mencabut nyawa beliau, sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail pun menangis, mohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali. Allah SWT mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah SWT, Nabi Idris AS hidup kembali. “Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?” tanya malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup yang dikuliti” jawab Nabi Idris AS. “Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu” kata malaikat Izrail. MASYA ALLAH, lemah lembutnya malaikat maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris AS. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita? Siapkah kita untuk menghadapinya ?
“Orang yang bijak adalah orang yang mengingat Kematian karena dengan kebijakkannya dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk menghadapinya”. Rasulullah s.a.w bersabda: “yang mengikuti orang mati itu ada tiga, keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang kedua kembali dan yang satu tetap (menyertainya), keluarga dan hartanya kembali dan yang tetap menyertainya adalah AMALnya (HR Bukhari Muslim ). Astagfirullah… Ya Allah, Matikanlah kami dalam keadaan Husnul khotimah. Aamiin.
No comments:
Post a Comment