Tuesday, January 8, 2013

NABI MUSA DIPERINTAH MERAWAT JENAZAH KEKASIH ALLAH

Nabi Musa Diperintah Merawat Jenazah Kekasih Allah, kisah ini dari Kitab Tanbihul Ghafilin bi Ahaditsi Sayyidil Anbiya` wal Mursalin karya Abul Laits As-Samarqandi (w. 373 H). Saat kita temui (maaf) gelandangan, gembel dan orang gila di pinggir jalan, pasar dan tempat-tempat kumuh dan jorok, sering kali kita pandang mereka dengan pandangan sebelah mata. Padahal, bisa jadi ada di antara mereka adalah kekasih Allah sebagaimana peristiwa yang dialami Nabi Musa As berikut. Nabi Musa as Diperintah Merawat Jenazah Kekasih Allah. Suatu ketika, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa As, “Ada hamba-Ku yang jadi kekasih-Ku di bumi akan meninggal. Pergilah engkau kepadanya, mandikan, kafankan dan kuburkan dia!”

Nabi Musa as kemudian mencari kekasih Allah itu. Dicarinya di kota dan di desa, tak juga ditemukan. Lalu Nabi Musa melihat para penggali tanah. Nabi Musa bertanya kepada mereka, “Apakah anda melihat orang yang sakit pada hari kemarin atau yang meninggal hari ini?” Penggali tanah itu menjawab, “Di tempat yang yang rusak ini ada orang yang sakit, mungkin orang tersebut yang anda cari.” Nabi Musa as menjawab, “Ya, benar!” Nabi Musa pun bergegas menuju ke tempat orang tersebut.

Gembel Tak Terurus. Sesampainya di tempat yang ditunjukkan oleh para penggali tanah, Nabi Musa mendapati orang yang sedang dalam keadaan sakit berbantalkan batu merah. Saat ajal hendak menghampiri, kepala orang itu jatuh dari batu yang dijadikannya sebagai bantal. Nabi Musa as yang menyaksikan kejadian itu segera bangkit sambil menangis dan berkata, “Wahai Tuhanku, inikah hamba-Mu yang jadi kekasih-Mu yang Engkau maksudkan? Ia menderita sakit dan tak ada seorang pun yang merawatnya.” Allah menurunkan wahyu untuk menjawab pertanyaan Nabi Musa as, “Wahai Musa, jika Aku mengasihi hamba-Ku, Aku singkirkan dunia darinya.” Disarikan dari: Tanbihul Ghafilin bi Ahaditsi Sayyidil Anbiya` wal Mursalin karya Abul Laits As-Samarqandi (w. 373 H). Dalam kisah ini, terdapat hikmah yang dapat kita ambil, Semoga Anda mengetahui hikmah hikmah tersebut.

No comments:

Post a Comment