Pada 9 (Sembilan) Macam huruf kalimat Thoyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMADUR ROSUULULLOHI) adalah merupakan jalan yang harus di tempuh oleh setiap muslim di dalam menjalankan ibadah kepada Alloh dengan cara tahapan sebagai berikut:
1). Seorang muslim harus bisa berakhlak dengan huruf WAWU yakni: WAHDATU WUJUDILLAH FIL QULUUBI (meng-Esakan Allah di dalm hatinya), bukan berarti Alloh menyatu dengan hamba-Nya atau yang kita kenal di dalam bahasa jawa dengan istilah manunggaling kawula gusti.
2). Harus bisa berakhlak dengan huruf SIN yakni: SUNNATU MUHAMMADIRROSULULLOH (mencontoh langkah-langkah Nabi Muhammad) sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya di dalam menyimpulkan wahyu yang di bawa olehnya.
3). Harus bisa berakhlak deangan huruf RO yakni: ROJI’UN ILLALLOHI (kembali kepada Alloh) yakni senantiasa bertaubat kepada-Nya.
4). Harus bisa berakhlak dengan huruf DAL yakni: DAMUTH THOO’ATI (ta’at secara intensif) baik ta’at secara vertical maupun horizontal.
5). Harus bisa berakhlak dengan huruf HA yakni: HIFDUL A’DLO’I ‘ANIL MA’SHIYATI (menjaga orangan tubuh supaya tidak maksiat) kepada Alloh dan Rosul-Nya.
6). Harus bisa berakhlak dengan huruf MIM yakni: MUHITHUM BIL ‘ILMIDH DHOHIRI WAMUHITUM BIL ‘ILMIL BAATHINI (menguasai ilmu lahir dan ilmu batin) yakni ilmu dunia dan ilmu akherat.
7).Harus bisa berakhlak dengan huruf HA yakni: HUDUU,UL KHUSYUU,I BILHAWASIL KHOMSI (menempatkan khusu di dalam panca indera), baik indra raga, jiwa, maupun nyawa.
8). Hurus bisaberakhlak dengan huruf ALIF yakni: ITTIHAADUT TAQWAA BILJIHATI (menyatukan taqwa dengan arah / ahli taqwa) dimanapun berada.
9).Harus bisa berakhlak dengan huruf LAM yakni LUBBUL IKHLASHI (inti ikhlas/bersih raga, jiwa, dan nyawa) dalam setiap amalnya (murni).
SEMBILAN MACAM HURUF yang ada di dalam kalimah Toyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMMADUROSULULLOHI), yakni: WAWU, SIN, RO, DAL, HA, masing-masing satu huruf. Sedangkan MIM ada dua, HA ada tiga, ALIF ada enam, dan LAM ada delapan.
Jadi jumlahnya pas ada 24 HURUF, ialah menuntut kepada orang islam dalam masa 24 jam supaya bisa menutup lubang sembilan. Yaitu: 2 (dua) lubang mata, 2 (dua) lubang telinga, 2 (dua) lubang hidung, mulut, kemaluan, dan anus. Artinya, tidak maksiat kepada Alloh yang dalam maksud harus betul-betul khusu’ di dalam menjalankan ibadah kepada-Nya hingga pada akhirnya tidak ada yang di tuju kecuali Alloh Dzat Yang Maha Esa.
Dan inilah yang dinamakan NGAJI menurut falsafah Jawa, BOLONGAN SANGA DADI SIJI SUPAYA OLIH AJI SAKING ALLOH DZAT MAHA SIJI. Maksudanya, lubang 9 (sembilan) jadi satu, yakni di tutup rapat-rapat sehingga tidak maksiat kepada Alloh supaya mendapat kelebihan dari Dzat Yang Maha Esa.
Jadi ringkasnya, macam huruf LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMMADUROSULULLOHI yang ada sembilan itu, adalah menuntut kepada dua masalah yang ada di dalam tujuan NGAJI, Yaitu:
Bisa menutup lubang 9 (sembilan) sehingga tidak maksiat kepada Alloh dan Rosul-Nya
Bisa mengamalkan ilmu yang dihasilkan dari ngaji tersebut. Artinya bisa mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. WALLOHU A’LAM.
Kalimah Toyyibah jumlah kalimahnya ada tujuh,yaitu:
1. Lafal LAA
2. Lafal ILAAHA
3. Lafal ILLA
4. Lafal ALLOHU
5. Lafal MUHAMMADU
6. Lafal ROSUULU
7. Lafal ALLOHI
7 (Tujuh) kata ini menunjukan bahwa orang islam adalah diperintahkan sujud kepada Alloh melalui tujuh tulang seperti keterangan hadist berikut: “Aku di perintahkan sujud menggunakan tujuh tulang, yaitu jidat, dua telapak tangan, dua lutut, dua ujung tapak kaki. Aku tidak mau mensujudi kain dan rambut”. (H.R. Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dari Ibnu ‘Abbas R.A.)
Maksudanya, tujuh kata di dalam kalimah Toyyibah itu menuntut pada sholat yang benar. Artinya, barang siapa ingin mendapatkan barokah (kebaikan-kebaikan yang senantiasa meningkat) dari Alloh melalui kalimah LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMMADUROSULULLOHI (ajaran islam) tersebut, maka ia harus mengerjakan sholat lima waktu yang sesui dengan ajaran syari’ah Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana diketahui di atas bahwa jumlah huruf kalimah Toyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUROSULULLOH) adalah 24 huruf, ini menunjukan bahwa yang sehari semalam adalah 24 jam. Artinya, siapa saja ynag mengaku dirinya sebagai umat islam, ia di tuntut untuk beribadah kepada Alloh bukan hanya mengerjakan sholat lima waktu, tetapi di perintahkan pula memperbanyak dzikir kepada-Nya dengan dzikir Jahar (jelas dengan lisan) atau dzikir Khofi (tersembunyi di dalam Quluub) supaya selamat dunia akheratnya lantaran selalu memperbaharui imannya melalui cara senantiasa dzikir dengan LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUROSULULLOH,
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut: “Perbaharuilah iman kamu, yakni perbanyaklah ucapan LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMMADUROSULULLOHI” (H.R. Ahmad Hakim dari Abi Hurairoh). Dan diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dia berkata: “Malam dan siang jumlah waktunya ada 24 jam, kalimah LAA ILAAHA ILLALLOHU MUHAMMADUROSULULLOHI jumlah hurufnya ada 24. Barang siapa benar-benar bias mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUROSULULLOH, maka setiap satu huruf bias melebur dosa dalam masa satu jam, sehingga satu dosapun tidak akan tetap membahayakan kepada orang tersebut, itupun jika dia betul-betul mampu mengucapkannya setiap hari cukup satu kali”. (Kifayatul Atqiya hal. 109). Maksudnya, jika orang muslim sudah bisa menggunakan akhlak kalimah Toyyibah, maka setiap satu huruf dari 24 huruf itu, bisa melebur dosa dalam masa satu jam dengan izin Alloh.
Oleh sebab itu marilah kita menggunakan akhlak kalimah LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUR ROSULULLOH di setiap hari siang dan malam, supaya 24 huruf tersebut menjadi wasilah terhapusnya dosa-dosa kita di dalam masa 24 Jam. Yakni waktu sehari semalam yang jumlah waktunya 24 Jam.
No comments:
Post a Comment