Bagi Insan-insan yang ruhaninya sudah terlahir dari dari jiwa dan hati yang kotor akibat perbuatannya yang selalu menumpuk dosa sehingga hatinya menjadi buta. Insan yang ruhaninya belum terlahir mereka menerima ilmu dari indera zahirnya seperti mata telinga lalu masuk ke hati.
Sedang Insan yang ruhaninya yang sudah terlahir mereka menerima ilmu dari hati nurani yang terpancar oleh NUR ILAHI dan di hati nurani itulah tempat menerima wahyu dari ALLAH yang maha mengetahui. Lalu dari hati itu terpancar di akal lalu di bibir dan jika dia berkata dengan bahasa hati nurani kata-kata itu sanggup menggetarkan hati yang mati dan jauh dari PANCARAN NUR ILAHI. Insan itu tidak boleh hanya mengaji secara SYARIAT saja, karena SYARIAT itu cuma KULITNYA ISLAM. SIFAT KULIT itu gampang kotor. Misalkan kalo mangga yang jatuh pasti yang kotor cuma kulitnya, begitu juga dalam ber-Agama kalo NGAJI SYAREAT SAJA rata-rata mereka gampang kotor batinnya mereka sholat, zakat, puasa dll. tapi masih mau makan barang haram seperti makan riba, menipu, menggunjing orang dll.
Kalo Insan yang sudah mencapai tingkatan HAKIKAT batin dan zahir meraka mulai suci. batinya jauh dari dosa-dosa batin, dan raganya mulai suci dari barang-barang dan makanan yang haram, Hanya Insan seperti itulah yang beruntung mereka tidak mudah menuruti nafsu tapi mereka memilih menuruti wahyu. karena nafsu itu hanya menyesatkan dari jalan ALLAH. kebanyakan manusia menuruti keinginan zahir dari pada keinginan batin, padahal yang batin akan nampak dan yang zahir akan sirna seiring hancurnya darah tulang dan daging.
No comments:
Post a Comment