(Nasehat menjelang tidur bersama jamaah India (ada yg hafidz. Alim. Ulama dll). Di mesjid Masjid Jami Pasiraya. Jam 22.00 WIB. 17-01-2017). Masya Allah nangis dengarnya. Sebuah nasehat penyemangat buat saya. Nahkoda Mulia nan Agung itu bernama Baginda Rasulullah SAW. Telah berjaya menahkodai kapal hidayah. Berlayar dari Mekah dalam suasana genting dan berlabuh ke Madinah Al Munawwarah nan damai. Dilanjutkanlah nahkoda itu oleh Abu Bakar RA, Umar RA, Usman RA, Ali RA dan seterusnya berganti nahkoda dari zaman ke zaman.
Tibalah kapal itu di Turki, namun apa daya pada tahun 1924 yang getir, ketika kapal itu berlayar dengan kokohnya, telah dirompak oleh musuh2 hidayah. Anak kapal berlarian menyelamatkan diri dengan skoci2 hingga saat ini. Bahkan terdampar juga di tanah tercinta ini. Kapal warisan Rasulullah saw telah terombang-ambing di lautan lepas.
Maka datanglah pejuang2 nan gigih dan sederhana dari tanah Hind. Yang menarik kapal itu ke daratan Hind dengan daya upaya, dengan penuh kesabaran diperbaikilah kapal yang rosak. Nah kini kapal itu telah mulai boleh berlayar lagi, org2 dari seluruh negeri dari berbagai benua telah mencoba naik tak terkecuali para ahlul bait dan kapal telah berjalan.
Ahlul bait yang mencoba naik, akhirnya menangis. Mereka bertanya, kenapa kapal datuk kami terdampar di sini? Dengan rendah hati pejuang nan bijaksana bertutur. Tuan, kami temukan kapal ini rosak dan kami tarik ke sini dan kami perbaiki. Alhamdulillah sekarang kapal ini sudah mulai boleh berjalan lagi. Tapi kami sadar, tuan2lah yang lebih berhak atas kapal ini. Kalau nanti tuan sudah siap kami akan menyerahkan kembali kepada Tuan.
Nah, jika itu terjadi, ular telah kembali ke sarangnya, ke Madinah. Wahai orang2 di Sekoci, mari kita segera naik, Tinggalkan ego kita, Kita bukan orang melayu, bukan orang india, bukan orang cina dan sebagainya juga bukan orang Malaysia. Kita bukan rakyat bukan pemerintah, tapi kita adalah Hamba Allah, umat yang mulia Baginda Rasulullah SAW, Karena Kita adalah umat yang satu
ALHAMDULILLAH, Kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang terbaik, yang dilahirkan di tengah-tengah manusia yang mempunyai tanggung jawab amar ma’ruf nahi mungkar. MASYA ALLAH, Kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang terbaik yang berlandaskan kasih sayang terhadap umat yang tumbuh dengan pengorbanan jiwa dan raga, deraian air mata, dan tetesan darah para syuhada.
ASTAGHFIRULLAH, Kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang terbaik yang sekarang sedang terpecah-belah karena tinggalkan dakwah secara sunnah.
INSYA ALLAH, Kita umat Nabi, umat yang satu umat yang terbaik akan mengalami kejayaan agama sebagaimana di zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang mana laki2nya berbondong-bondong memakmurkan masjid, keluar di jalan Allah Fii Sabilillah. Para wanitanya menutup aurat secara sempurna, mendorong laki2nya untuk memperjuangkan agama, mendidik anak2 mereka untuk menjadi anak2 yang sholeh dan sholehah, alim alimah, hafidz hafidzah, abid abidah, da’i daiyah. Insya Allah kita naik ataupun tak naik. Ketahuilah kapal ini tetap akan jalan.
No comments:
Post a Comment