Suatu saat Nabi sedang berada di pekuburan. Maka datanglah Malaikat Jibril, apa yang kau risaukan wahai Nabi, tanya Jibril kepada Nabi. Saya risau tentang umat saya yang ada di dalam kubur ini. Lalu Jibril membangunkan salah seorang yang ada di dalam kubur, maka keluarlah seorang manusia yang ganteng, putih dan bersih, inilah keadaan umatmu yang beriman di dalam kubur. Lalu Jibril membangunkan lagi seorang dari kubur yang lain, dan keluarlah manusia yang buruk dan berbau busuk, inilah keadaan umatmu yang tidak beriman.
Siang dan malam, Nabi mengajak umatnya untuk beriman kepada Allah, agar dapat terselamatkan dari siksa yang pedih. Siksa yang pedih ? Kok kejam amat sih Tuhan kamu, kok sadis amat sih Tuhan kamu. Tuhan saya nggak pernah tuh nakut2 in yang kayak begituan. Ada2 saja deh kamu ini…. Begitu kira2 komentar orang awam kebanyakan
Dalam surat Ar Rahmaan, Allah berfirman : Dan Aku ciptakan neraka, maka nikmat Tuhan manakah yang kamu Dustakan ?
Allah telah ciptakan Neraka, supaya manusia tidak berbuat dosa, supaya pemimpin berlaku adil, supaya memimpin dengan adil, tidak pilih kasih, tidak berat sebelah.
Dengan ancaman Neraka itu, mudah2an orang akan berbuat baik kepada tetangga, pemimpin akan berbuat adil, hukum ditegakkan kepada wong kito atau wong seberhang, sama, tidak pandang bulu.
Bagi orang yang beriman , percaya kepada yang ghaib, percaya kepada yang gak jelas, maka ia akan berpikir sebelum bertindak melakukan perbuatan tidak adil, perbuatan dosa, perbuatan maksiat.
Jadi, begitulah…bahawa penciptaan Neraka itu bukan maksudnya Tuhan mau menyiksa hambaNya, tetapi hambaNya sendiri yang menganiaya diri sendiri, sehingga masuk kedalam Neraka.
Penciptaan Neraka supaya orang yang mau diberi peringatan itu bertindak sesuai kemauan Tuhan. Tidak seenak udelnya sendiri. Tidak semena2. Tidak sewenang2.
Last but not least. Nabi Musa as pernah bertanya kepada Allah seperti judul artikel ini.... YA ALLAH, KATANYA ENGKAU SAYANG SAMA MANUSIA, TAPI KENAPA ENGKAU CIPTAKAN NERAKA ?
Untuk menjawab pertanyaan itu Nabi Musa A.S diperintahkan ALLAH untuk menanam gandum; Maka Nabi Musa a.s segera menyiapkan lahan dan menanam gandum, dari sejak tumbuh sampai menjelang panen gandum gandum itu terus dirawat oleh Nabi Musa a.s dengan baik. Menjelang panen, Nabi Musa a.s segera memParsipkan peralatan untuk memanen gandum tersebut.
Nabi Musa a.s kemudian memetik gandum tersebut dan memilah mana gandum yang baik (bernas) dan mana gandum yang kurang baik (kopong), gandum yang baik dimasukkan kedalam karung, gandum yang kurang baik beserta jerami nya dikumpulkan dan kemudian di bakar oleh Nabi Musa a.s .
Kemudian Nabi Musa a.s pulang membawa gandum2 yang baik di dalam karungnya;
Ditengah perjalanan, ALLAH bertanya kepada Nabi Musa a.s, “Wahai Musa, kenapa kamu pisahkan gandum yang baik dan gandum yang tidak baik?
Maka jawab Nabi Musa a.s, “Ya ALLAH, gandum yang tidak baik itu tidak ada gunanya bagiku maka aku bakar bersama jerami, sedang gandum yang baik ini ada gunanya bagiku maka aku bawa pulang”.
Kemudian kata ALLAH, “Wahai Musa, itulah sebab aku ciptakan Syurga dan NERAKA, hamba2KU yang baik aku letakkan di dalam Syurga dan hamba2 KU yang tidak baik terpaksa aku letakkan dalam NERAKA”.
No comments:
Post a Comment