Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata, “Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab, “Itu lebih buruk lagi”. (HR Muslim dan Turmizi)
Dan juga dalam hadits lain yang artinya. Bersabda Nabi dari Abu Hurairah, “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR Muslim).
Alasan Medis tentang Larangan Minum Sambil Berdiri
Kebiasaan minum sambil berdiri itu dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan juga saluran air kencing. Jadi sehaus apapun, usahakan untuk meminum air sambil duduk, jangan berdiri. Dengan minum air sambil duduk, maka energi positif yang akan kamu dapatkan akan menjadi lebih banyak, terutama untuk kesehatan. Secara medis, tubuh manusia memiliki jaringan penyaring. Jaringan yang biasa disebut sfringer ini adalah rangkaian struktur maskuler yang boleh membuka dan menutup kembali. Nah, tiap air yang kita minum akan disaring dan kemudian disalurkan pada pos-pos penyarinan yang berada di ginjal.
Filter inilah yang pada akhirnya akan membuka saat kita minum sambil duduk dan akan tertutup dengan sendirinya jika kita berdiri. Bayangin deh kalau kita minum sambil berdiri? Maka air akan langsung masuk ke kantung kemih tanpa proses penyaringan terlebih dahulu. Kerana langsung menuju kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan di saluran ureter. Kalau dibiasakan, lama kelamaan akan tergadi gangguan pada ginjal kamu.
Selain keuntungan tadi, minum sambil duduk pun akan membuat rasa hausmu lebih cepat hilang ketimbang minum sambil berdiri lho. Nah, mulai sekarang biasakan minum sambil duduk ya!
Ternyata, di dalam tubuh manusia terdapat filter (jaringan penyaring) yang bernama Sfringer, yakni suatu struktur berotot (maskuler) yang boleh membuka dan menutup. Pada saat kita duduk, filter penyaring akan terbuka, sebaliknya akan menutup kembali ketika kita berdiri. Jadi, pada saat kita minum sambil berdiri, maka filter dalam keadaan tertutup sehingga air tidak melalui penyaringan dan langsung masuk hingga ke kantong kemih.
Jika air yang tidak difilter tersebut masuk ke kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan di saluran ureter dan mengakibatkan gangguan pada ginjal, mislanya penyakit cristal ginjal. Jika kita minum dalam keadaan duduk, maka posisi filter penyaring akan terbuka dan akan memproses air yang masuk sebelum akhirnya disalurkan ke berbagai organ lainny dan diolah kembali hingga masuk ke kandung kemih.
Jika air yang tidak difilter tersebut masuk ke kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan di saluran ureter dan mengakibatkan gangguan pada ginjal, mislanya penyakit cristal ginjal. Jika kita minum dalam keadaan duduk, maka posisi filter penyaring akan terbuka dan akan memproses air yang masuk sebelum akhirnya disalurkan ke berbagai organ lainny dan diolah kembali hingga masuk ke kandung kemih.
Ibnul Qoyyim, seorang ulama yang juga pakar kesehatan dalam islam menyebutkan akibat buruk yang dapat kita alami apabila minum sambil berdiri, diantaranya tidak boleh optimal dalam memberikan kesegaran pada tubuh, akibat air yang kita minum lebih cepat turun ke organ tubuh bahagian bawah. Padahal seharusnya masuk dalam lambung dan dipompa oleh jantung untuk disalurkan ke seluruh organ tubuh.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata, “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan, kerana apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.”
Dr. Ibrahim Al-Rawi menyebutkan, “Pada saat manusia berdiri, maka dia berada dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan pada pusat syaraf seseorang tengah bekerja keras agar mampu mempertahankan seluruh otot tubuhnya, sehingga seseorang boleh berdiri dengan stabil dan sempurna. Sebaliknya ketika duduk, maka syaraf seseorang berada dalam posisi tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan berada dalam keadaan siap menerima makanan atau minuman dengan baik dan terkontrol.
Dr. Ibrahim Al-Rawi juga menekankan bahawa makanan dan minuman yang dikonsumsi pada saat berdiri, boleh berakibat pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi syaraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Apabila refleksi ini terjadi secara keras dan tiba-tiba, maka dapat menyebabkan disfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Apakah Rasulullah tidak pernah minum sambil berdiri?
Ibnu Abbas r.ma berkata, “Aku memberi minum kepada Rasulullah saw dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam keadaan darurat, dimana manusia penuh sesak di tanah suci sehingga Beliau terhalang untuk duduk. Jadi hal itu bukanlah kebiasaan atau boleh dikatakan dalam keadaan darurat. Jadi cara minum dan makan yang terbaik adalah sambil duduk. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment