Saturday, February 6, 2016

HAKIKAT KENABIAN PADA MANUSIA

1. Nabi Adam pangkatnya adalah Khalifatullahu 
2. Nabi Nuh pangkatnya adalah Habibullahi 
3. Nabi Ibrahim pangkatnya adalah Khalillullahu 
4. Nabi Musa pangkatnya adalah Kalamullahu 
5. Nabi Isa pangkatnya adalah Ruhullahi. 
6. Nabi Muhammad pangkatnya Muhammad Rasulullah s.a.w, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta’ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru.

Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bezanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani :

1). MUHAMMAD MAJAJI: Muhammad majaji adalah rupa jasmani ; MIM AWAL lafaz Muhammad menjadi KEPALA Adam, HA lafaz Muhammad menjadi DADA Adam, MIM AKHIR lafaz Muhammad menjadi PUSAR Adam, DAL lafaz Muhammad menjadi KAKI Adam, sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL. Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af’al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul “bergulung” di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.

2). MUHAMMAD HAQ: Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut MUHAMMAD HAKIKI.

3). MUHAMMAD HAKIKI: NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL, HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA, MA’UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR, TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL, Ke empat cahaya menjadi lafaz MUHAMMAD.

4). MUHAMMAD HARID: Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti. Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Makrifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta’ala. Sebab hanya Nabi Muhammad s.a.w yang di beri makrifat kepada Allah , kepada Dzat Sifat Maha Agung, kerana mengalami MI’RAJ / Makrifat DZAT, selain Rasul, tidak ada yang kebahagian makrifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad s.a.w saja kepada umat-umatnya.

Pada waktu Baginda Rasulullah s.a.w masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.a, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.a [Mekkah] dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali [sembilan] di Cirebon.

1. Nabi Muhammad s.a.w (Gudang/Khazanah Ilmu) LUGHOWI dan NABAWI
2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyAllahu 'anhum
3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyAllahu 'anhum
4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyAllahu 'anhum
5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.a [Pintu Ilmu] R.a = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri.
6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib R.a. 
7. Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib R.a. 
8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.a [Mekkah] 
Syekh = Sah , Abdul = Abdinya Allah , Qodir = Qudrat dan Iradat, Jailani = Dzat Sifat
9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah [Wali sembilan]

BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA 

1. Nabi Adam Khalifatullahi, adalah wakil Allah Ta’ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asalnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyatanya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyatanya Adam, Iradatnya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, bikin manusia oleh manusia, bikin kambing pasti oleh kambing, itulah Allah Maha Kuasa, Iradatnya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua. 

2. Nabi Nuh Habibullahu, hakikatnya adalah PENDENGARAN 
3. Nabi Ibrahim Khalillullah, hakikatnya adalah PENGLIHATAN 
4. Nabi Musa Kalamullah, hakikatnya adalah PERKATAAN 
5. Nabi Isa Ruhullah, hakikatnya adalah PENCIUMAN 
6. Nabi Muhammad Rasulullah, hakikatnya adalah RASA pada wujud manusia, penghulu Rasul semuanya, buktinya adalah mendengar, melihat, mencium dan melihat, semuanya masuk ke dalam rasa biarpun wujud yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak.

RASA menjadi kuat kerana ada yang menguatkan, nyatanya ada HIDUP yang MELIPUTI RASA, RASA MELIPUTI lagi kepada WUJUD, WUJUD MELIPUTI keinginan / NAFSU yang empat rupa ;

1. Nafsu Amarah 
2. Nafsu Sufiyah/ Sawiyah 
3. Nafsu Lawammah 
4. Nafsu Muthmainah

Nabi Muhammad ShalAllahu ‘alaihi wassalam sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan muraqabah, mujahadah, muhasabah, tahannust dan khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan jiwa, di utus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak baathin manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair.

Proses muraqabah, mujahadah, munasabah, muhasabah, tahannust dan khalwat ini disebut Tharekat-Mari'fat. Tharekat adalah saat Baginda Muhammad ShalAllahu 'alaihi wassalam berjuang untuk menegakkan Agama Allah.  Makrifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad ShalAllahu 'alaihi wassalam menerima wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, wahyu tersirat (KALAM QODIM) di sampaikan oleh Malaikat Jibril : " Iqro! Iqro! Iqro! ". "Iqro kitab baqo kafa binafsika al yaoma alaika hasbi" : (Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir) terjadi dialog di Qolbu. Nabi Muhammad ShalAllahu 'alaihi wassalam = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an.  Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, [bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira - kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung]

Ma'na sayap Malaikat Jibril alaihissalam ;

separuh menutupi Bumi = RAHMAT 
separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH

Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Makrifat seperti halnya Nabi yang solat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat solat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad ShalAllahu 'alaihi wassalam melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman.

Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu kerana kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad ShalAllahu ‘alaihi wassalam, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta’ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam [selamat]

Jadi sekarang juga haqnya Islam adalah yang sudah makrifat (melihat) Baginda Nabi Muhammad ShalAllahu ‘alaihi wassalam sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariatnya (Majajinya) tapi kepada hakikatnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta’ala atau sifat Qudrat (Kuasa) Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya.

Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah kerana berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist.

Ulama terbagi 3:

1. Ulama Su' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. [Ahlul Zahir] 
2. Ulama Palsu : Ahlul Zahir - "Menjual akhirat demi dunia"
3. Ulama Sejati : Ulama pewaris Ruh para Nabi [Ahlul Baathin] - "Menjual dunia demi akhirat"

Warisan Baginda Nabi Muhammad s.a.w adalah: WAKTU - FARDHU - ILMU

TAUHID ASMA WA SIFAT

'Makna tauhid Asma wa sifat' Asma adalah jama' kepada kata ism.oleh itu Asma bermaksud nama-nama.
Tauhid Asma wa sifat (nama-sifat) adalah pengesaan Allah melalui nama-nama dan sifat-Nya.

Dengan lebih terperinci,tauhid Asma wa sifat ialah beriman pada nama-nama Allah dan sifat-Nya,sebagaimana yg di terangkan dalam Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya menurut apa yg sesuai bagi Allah swt,tanpa ta'wil dan ta'thil (menafikan),tanpa takyif (mempersoalkan) dan tamtsil (menyerupakan).
Boleh juga di katakan bahwa tauhid ini adalah beriman bahawa Allah memiliki nama dan sifat baik (asma ul-husna) yg sesuai dengan keagungan-Nya.Umat islam mengenal 99 (Asma ul-husna) yg merupakan nama sekaligus sifat Allah. Firman Allah: “Tidak ada suatu pun yg serupa dengan Dia,dan Dialah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat”. (QS 42:11).

Allah menafikan jika ada sesuatu yg menyerupai-Nya,dan dia menetapkan bahawa dia Maha Mendengar dan Maha Melihat.maka Dia di beri nama dan disifati dengan nama dan sifat yg Dia berikan untuk diri-Nya dan dengan nama dan sifat yg sampaikan oleh Rasul-Nya.Al-Quran dan As-Sunnah dalam hal ini tidak boleh di langgar .kerana tidak seorang pun yg lebih mengetahui Allah daripada Allah itu sendiri.dan tidak ada sesudah Allah org yg lebih mengetahui Allah darpada Rasul-Nya.

Maka barang siapa yg mengingkari nama-nama Allah dan semua mahu pun sebahagian sifat-Nya atau menamakan Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya,atau menta'wilkan dari makna yg benar, maka dia telah berkata tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman: "Siapakah yg lebih zalim darpada orang-orang yg mengada-adakan kebohongan Allah terhadap Allah?"(QS18:15).

Tauhid Asma wa sifat adalah pwrnyataa ikrar bahawa sesungguhnya Allah Maha Tahu keadaan segala sesuatu, Maha Kuasa,s esungguhnya Dia Maha Hidup Dia tidak Tidur,dan tidak lupa, Dia Maha mendengar, maha Melihat, Maha Belas, Maha Kasih, Dia Maha suci, Maha sejahtera, Maha memelihara dan Maha Perkasa. Maha Suci Allah daripada apa-apa yg di samakan dengan-Nya. Tauhid ini belum cukup utk memastikan seseorang itu menjadi Muslim, bahkan mesti di sertai dengan tauhid Rububiyah peng-Esaan Allah dlm pengaturan tauhid uluhiyah yaitu peng-Esaan Allah dlm ketuhanan. Allah berfirman: "Apakah dia menjadikan tuhan yg banyak itu menjadi satu tuhan sahaja? Sungguh ini memang satu kejutan."(QS38:5).

Sifat Allah 
Sifat maksud
Sifat wajib
Wujud Allah itu ada
Qidam Allah itu sedia 
Baqa' Allah itu kekal 
Mukhalafatuhu Lilhawadisi Bersalahan Allah dengan yg baru.
Qiyamuhu Binafsihi.Berdiri Allah dengan sendiri.
Wahdaniya Allah itu Esa 
Qudrat Allah itu Berkuasa 
Iradah Allah itu berkendak 
Ilmu Allah itu Berilmu 
Hayyan Allah itu Hidup 
Sama'Allah itu mendengar 
Basar Allah itu melihat 
Kalam Allah itu berkata-kata 
Kaunuhu taala Qadiran 
Allah keadaan-Nya berkuasa 
Kaunuhu taala Iradan
Allah keadaan-Nya Berkendak 
Kaunuhu taala Aliman 
Allah keadaan-Nya Berilmu 
Kaunuhu taala Hayyan 
Allah keadaan-Nya Hidup 
Kaunuhu Taala Sami'an 
Allah keadaan-Nya Mendengar 
Kaunuhu Taala Basiran 
Allah Keadaan-Nya Melihat 
Kaunuhu Taala Mutakallimah 
Allah Keadaan -Nya Berkata-kata.

No comments:

Post a Comment