Sunday, March 20, 2016

JANGAN TINGGALKAN ZIKIR SAAT MULAI TERGODA

“Jangan tinggalkan zikir hanya karena tidak bisa fokus/berkonstrasi kepada Allah (merasakan kesadaran hudhur) ketika berzikir. Sebab, justru kelalaianmu (terhadap Allah) ketika tidak berzikir jauh lebih buruk daripada kelalaianmu ketika berzikir. Semoga Allah berkenan mengangkatmu dari zikir penuh kelalaian menuju zikir penuh kesadaran, dan dari zikir penuh kesadaran menuju zikir yang disemangati kehadiran-Nya, dan dari zikir yang disemangati kehadiran-Nya menuju zikir yang meniadakan segala sesuatu selain-Nya. ‘Dan yang demikian itu bagi Allah tidaklah sukar” (QS 14: 2) (Syekh Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam). 

Sahabatku, pasti kita ingin merasakan hudhur bersama Allah saat shalat dan zikir, ingin selalu fokus dan konsentrasi ketika sedang berzikir, namun tentunya rasa seperti itu tidak setiap saat datang. Allahlah yang menentukan segalanya. Maka, saat kehadiran kesadaran semacam itu tak didapatkan, jangan tinggalkan zikir! Lanjutkan zikirmu dan jangan patah semangat! Lawanlah nafsumu sendiri.

Setiap salik pemula pasti ingin merasakan kedamaian, ketenangan dan merasakan kehadiran Allah saat berzikir, maka jangan tergoda oleh ketidakberdayaan kita sendiri. Pencerahan batin dan kesadaran-kesadarannya tentu memiliki derajat-derajat dan tingkatan-tingkatannya, tingkat yang satu akan mengantar ke tingkat yang lainnya.

Kesadaran akhir yang pasti diinginkan adalah kesadaran bahwa Allah adalah sumber dari semua makhluk dan eksistensi. Kesadaran ini yang perlu kita raih, tujuan dan akhir dari semua praktik spiritual, yakni menyadari bahwa Dialah Sumber dan Maha Pemelihara Eksistensi. Demikian menurut Syekh Fadhlalla Haeri.

No comments:

Post a Comment