Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anak muda! Engkau harus berjuang dengan sepenuh kemampuanmu untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Engkau harus melakukan setiap upaya untuk memberi kepada orang-orang yang tidak mau memberi kepadamu, menyambungkan tali silaturahim dengan orang-orang yang memutuskannya denganmu, dan memaafkan mereka yang menzalimimu. Engkau harus melakukan sepenuh kemampuanmu setiap usaha agar berhasil, sedangkan matamu tetap berada bersama dengan hamba-hamba Allah yang taat, sedangkan kalbumu bersama Allah dan hamba-hamba itu.
Engkau harus melakukan sepenuh kemampuanmu setiap saat dalam setiap usaha untuk memastikan bahwa engkau selalu mengatakan kebenaran dan tidak pernah berdusta. Engkau harus melakukan sepenuh kemampuanmu setiap dalam setiap usaha untuk memastikan bahwa engkau selalu tulus ikhlas dan tidak bersikap munafik! Luqman Al-Hakim (semoga Allah merahmatinya) sering kali berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, janganlah engkau menyombongkan diri kepada manusia. Celakalah engkau jika engkau kelak bertemu dengan Allah SWT, sedangkan kalbumu tidak berharga!"
Wahai anak muda! Janganlah engkau menjadi orang yang bermuka dua, berlidah dua dengan dua macam prilaku, yang satu untuk berhubungan dengan si fulan dan yang lain untuk berhubungan dengan orang yang lain. Aku bisa memastikan kepadamu bahwa aku telah diberi wewenang untuk berurusan dengan setiap munafik yang berdusta dan Dajjal. Aku telah diberi wewenang untuk berurusan dengan setiap orang yang bersalah karena tidak taat kepada Allah, yang terpenting di antaranya adalah Iblis dan yang paling remeh adalah pendosa yang biasa (fasiq). Aku memerangimu dan memerangi setiap orang yang sesaat, yang menyesatkan orang lain!” (Syekh Abdul Qadir Jailani dalam Jala al-Khathir).
No comments:
Post a Comment