INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan” (al-A’nkabut: 29:57). Kematian adalah perpindahan dari Alam Dunia menuju ke Alam Kubur dan Alam Akhirat, bermula dari hisab sakaratul maut, hisab kubur dan hisab akhirat. Perjalanan panjang ratusan tahun menuju akhirat, 1000 tahun jalan menurun, 1000 tahun jalan mendatar, 1000 tahun jalan menanjak, sampailah ke kampung akhirat. Manusia akan dikumpulkan, mulai dari umat jaman Nabi Adam alaihissalam, sampai umat Nabi Muhammad s.a.w, umat akhir jaman dan akan terbagi menjadi dua golongan besar: GOLONGAN KANAN [Ashabul yamin], GOLONGAN KIRI [Ashabusy syimal]. Setiap golongan akan memperoleh balasan apa yang telah di usahakannya ketika di dunia.
Haqullah artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih dan suci, maka akan kembali kepada Allah Ta’ala, ibarat bayi di dalam rahim. Haqul Muhammad artinya manusia yang mati dalam keadaan bersih, maka tempat kembalinya adalah kepada Surga. Haqul Adam artinya manusia yang mati dalam keadaan kotor, maka tempat kembalinya adalah terpenjara di Alam Dunia.
“ASAL DARI ALLAH” adalah dari Jauhar Awwal ini. Sifatnya terang benderang, cahaya gilang gemilang yaitu “gulungan” DZAT bersama SIFAT-Nya Yang Maha Suci. Setelah ini barulah ada ASMA ALLAH, dimana dinyatakan bahwa: Hakikat Muhammad adalah: JAUHAR AWWAL isinya adalah RUH ILMU RASULULLAH. Benda Rasulullah MERAH, KUNING, PUTIH dan HITAM. Cahaya empat itu disebutnya HAKIKAT ADAM “Barang” ghoib yang disebut ISMUDZAT, bibit Alam Dhohir atau Asma Maha Suci. Satu Asma-Nya Allah Ta’ala adalah: SIFAT RUH [Adam Hakiki] menjadi, SIFAT IRADAT-Nya Allah Ta’ala.
SIFAT dan ASMA ALLAH yaitu: JAUHAR AWWAL RASULULLAH [satu cahaya halus yang mencukupi untuk seluruh ciptaan-Nya]. SIFAT QUDRAT yang menghidupkan manusia. SIFAT IRADAT [RUH] yang menjadikan: RUHUL BASHAR = PENGLIHATAN, RUHUS SAMMA' = PENDENGARAN, RUHUN NAFASI = PENCIUMAN, RUHUL KALAMI = PERKATAAN. Jadi, manusia berasal dari Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala. itulah sifat-sifatnya Qudrat Iradat-Nya Allah Ta’ala.
“INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN” [tidak ada jarak] dari ROH [Wujud Rupa Jasad] kembali kepada SIFAT FITRAH RUH. Suci dan bersihnya JIWA [Wujud Rupa Rasa] yang terdiri dari RUH, NYAWA, BAATHIN, HATI, QOLBU, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCIUMAN, PERKATAAN. Kembalinya RASA SEJATI ke asalnya lagi, kubur sejati yaitu MARTABAT NURULLAH [Jauhar Awwal]. Cahaya empat rupa, dan RUH pulang kembali kepada DZAT SUCI seperti di dalam kandungan [Alam Rahim]. “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN”. Kematian yang sempurna, inilah jalan pulang para Nabi dan Rasul, para Sahabat, Salafusshaleh, Syuhada, para Imam, Ulama Sejati, Wali Rasul, orang-orang Shaleh/Suci dll, kembali ke MARTABAT MANUSIA SEJATI [INSAN KAMIL MUKAMIL]. Supaya bisa kembali selamat dalam keadaan suci dan bersih.
Manusia wajib ma’rifat kepada Qudrat Iradat-nya Allah Ta’ala, jika tidak ma’rifat, pasti matinya balik lagi ke Alam Dunia. Alam Dunia ini sudah mengalami kerusakan, lalu akan mengalami kehancuran, “ wal yaumil akhiri ”, tiap-tiap manusia yang pulang ke tempat yang bakalan rusak, pasti yang mengisinya akan ikutan rusak juga, jiwa manusia akan tertahan, melayang-layang di permukaan dunia, di bawah langit pertama merasuk kembali ke Alam Dunia, terpenjara sepanjang usia, tidak mampu mencukupkan dalil “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN” Menunggu sampai pengadilan akhiratQadhi Rabbul Jalil..
Kematian yang tidak sempurna adalah, ketika Jiwa [WUJUD RUPA RASA] baathin, qolbu, nyawa, hati, menjadi kotor disebabkan oleh dosa, sehingga SIFAT RASA BAIK dan SIFAT RASA BURUK akan terpenjara di Alam Dunia Iman Dunia dan Rasa Dunia tertinggal di martabat benda yang kelak akan rusaktidak bisa kembali lagi kepada asalnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah. Sifat Rasa adalah sifat pekerjaan ketika di dunia dan manusia akan mempertanggung jawabkan: ILMU - AMAL - PERKATAAN yang di dapatkannya ketika di dunia.tugas Malaikat Maut hanyalah mencabut nyawa saja dan setiap manusia akan di bawa oleh ILMU yang di dapatkannya ketika di dunia.dan dengan ilmu.manusia akan menjawab setiap pertanyaan kubur.
Tidak bisa pulang ke asalnya, jalannya harus di cari, detik demi detik, waktu bagaikan pedang, manusia kian mendekati Akhirat, ROH jasad harus kembali berubah sifat menjadi SIFAT FITRAH RUH, nyawa harus terbawa pulang, jika tertinggal di dunia, maka akan tetap di Haqul Adam tidak bisa pulang ke Haqullah/Nurullah Yang Maha Agung, sifat Iman kepada Yang Maha Agung, Kampung Akhirat yang sejati. Sempurna nyawa artinya habis, sirna, bersih, ibarat lampu teplok, habis minyaknya [RUH] habis nyala/api [NYAWA] dan habis panasnya [NAFSU]. Kembali ke asalnya, tidak ada enak dan tidak enak, sunyi tidak ada apa-apa. berbeda dengan martabat hewan yang tidak mempunyai Neraka dan Surga, sebab disebutkan dalil, yaitu Kuntu turobba, semua hewan, asalnya tidak ada jadi ada, sesudah ada, tentu kembalinya ke asalnya, tidak ada Neraka dan Surga, yaitu enak dan tidak enak, pulang ke asalnya dahulu sebelum ke alam dunia karena tidak punya ketetapan Agama, berbeda dengan manusia. “Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu ’an uraf fa khalaqtu al-khalqa li-kay u’raf”. Aku pada mulanya adalah khazanah yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan makhluk, agar mereka mengenali-Ku.
Kematian adalah keluarnya nyawa dari kurungan jasad, naik ke atas melalui ubun-ubun, nyawa manusia yang tidak bisa kembali, karena tidak menemukan jalannya ketika di Dunia, tidak adanya cahaya iman di dalam qolbu, yaitu jalan pulang ke Akhirat kepada asalnya, tidak menemukan ilmunya, ilmu yang memberi tahu asalnya dari mana, sudah pasti bertemu dengan kegelapan, sakaratul maut, tidak akan melihat jalan karena terhijab, rasanya pengap, dada naik turun saking pengapnya, semakin lama akan meletus karena pompa jantung yang berlebihan, akhirnya nyawa keluar dari wujud nabrak ubun-ubun, tetap ada di Alam Dunia, di dalam Haqul Adam, sudah bukti pula bahwa di Alam Dunia ini sudah dipenuhi oleh Dedemit, Siluman dan Jinn.
Sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam: Apabila cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang dan terbuka “Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu tanda-tandanya ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ya, org2 yg mengalaminya lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan [dunia] dan bersiap menuju ke negeri abadi [akhirat] serta mempersiapkan mati sebelum mati.
Simpanlan rumah di tanah lapang
Simpanlah istri di rumah
Simpanlah anak di ruangan anak
Simpanlah orang tua di rumah
Simpanlah mobil di garasi
Simpanlah motor di garasi
Simpanlah uang di bank/brangkas dll
Jadikanlah DUNIA untuk AKHIRAT. AKHIRAT untuk AKHIRAT. Janganlah dunia di masukkan ke dalam hati. rasa akhirat dan iman akhirat harus bersih dari iman dunia dan rasa dunia. "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [An Nisaa:10]
ْﻦِﻣ َﻚِﺑُﺫْﻮُﻋَﺍ ﻰِّﻧِﺍ َّﻢُﻬَّﻠﻟَﺍ ُﻊَﺸْﺨَﻳَﻻ ٍﺐْﻠَﻗَﻭ ُﻊَﻔْﻨَﻳَﻻ ٍﻢْﻠِﻋ ُﻊَﺒْﺸَﺗَﻻ ٍﺲْﻔَﻧَﻭ ُﻊَﻣْﺪَﺗَﻻ ٍﻦْﻴَﻋَﻭ ٍﺀﺂَﻋُﺩَﻭ ُﻊَﻓْﺮُﻳَﻻ ٍﻞَﻤَﻋَﻭ ُﻊَﻤْﺴُﻳَﻻ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ILMU yang tidak bermanfaat, HATI yang tidak tunduk, MATA yang tidak menangis, NAFSU yang tidak pernah puas, AMAL yang tidak diangkat [ditolak] dan. DO'A yang tidak di dengar”.
No comments:
Post a Comment