Engkaulah Tuhan yang berzikir (mengingat) sebelum orang-orang berzikir mengingat-Mu dan Engkau pula yang mula-mula memberi bantuan kebaikan sebelum orang-orang ahli ibadah menghadap-Mu, Engkaulah yang pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum permintaan orang-orang yang meminta. Engkaulah Yang Maha Memberi. Dalam sifat maha memberi itu, Engkau menjadi peminjam (Ibnu Atha’illah al-Iskandari).
Engkaulah Tuhan yang mengingat mereka dengan memberikan kebaikan-Mu untuk mereka sejak azali, yaitu dengan menyatakan keinginan-Mu untuk menjadikan mereka berwujud di kemudian hari. Inilah zikir Allah terhadap hamba-hamba-Nya sebelum mereka berzikir kepada-Nya. Kemungkinan, zikir Tuhan ini maksudnya ialah taufik yang diberikan-Nya untuk mereka karena mereka telah berzikir kepada-Nya. Tanpa taufik itu, mereka takkan berzikir kepada-Nya.
Engkaulah yang mulai memberi kebaikan sebelum para hamba menghadap kepada-Mu. Engkau Maha Pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum para peminta meminta. Engkau banyak memberi pemberian berupa amal saleh dan ahwal batin. Meski demikian, terhadap apa yang Kau berikan untuk kami itu, Engkau justru berperan sebagai ‘peminjam’ yang akan membayat pinjamannya berlipat-lipat, seakan Engkau berkata, “Pinjamilah Aku sebuah pinjaman, niscaya akan Kuberi kalian gantinya di hari akhirat.”
Allah swt. berfirman,”Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah:245). Pinjaman Allah dari hamba-Nya adalah apa yang diberikan-Nya untuk hamba itu sebagai puncak kasih sayang dan kelembutan-Nya terhadapnya, juga sebagai bukti bahwa Allah meningkatkan derajatnya.
No comments:
Post a Comment