Inilah tempat-tempat paling mustajab itu:
1. Saat Thawaf, tidak ada bacaan wajib dalam melaksanakan thawaf, tidak ada juga doa khusus yang harus dihafalkan. Jemaah juga bisa menggunakan bahasa ibu demi meraih kebahagian dunia dan akhirat.
2. Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Multazam merupakan tempat paling utama. Merengeklah di sana kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Ka’bah, cucurkanlah air mata sambil memohon apapun yang kita inginkan, baik kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi.
3. Di bawah Mizab (pancuran Ka’bah). Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pancuran ini belum ada di zaman Nabi Ibrahim as. Talang ini dibuat suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Ka’bah. Di bagian depannya tertulis lafal Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan pada sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, ‘talang ini diperbaharui pelayan dua tanah suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi’. Usai berthawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.
4. Di dalam Ka’bah, tentu sulit masuk ke dalam Ka’bah. Namun Rasullah SAW pernah membawa Aisyah ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin salat di dalam Ka’bah. Saat itu, Rasullah SAW bersabda, “salatelah di sini kalau ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk bagian dari Ka’bah”. Karena itu tidak dibenarkan seseorang berthawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.
5. Sumur Zamzam. Sumur ini terletak 21 meter dari lokasi Ka’bah. Dari penelitian, sumur ini menghasilkan 11-18,5 liter setiap detik. Kedalamannya mencapai 30 meter dan terbagi dalam tiga bagian, dari arah bukit Shafa, dari arah Ka’bah dan dari arah bukit. Minumlah air zamzam sambil berdoa. Ulama mengajarkan agar zamzam diminum dalam tiga kali tegukan. Tegukan pertama hendaknya berdoa agar dimantapkan iman, tegukan kedua agar dianugerahi ilmu pengetahuan, dan tegukan ketiga agar memperoleh rezeki halal yang memuaskan.
6. Di bukit Shafa. Shafa merupakan bukit yang masuk bagian Masjidil Haram. Shafa merupakan titik awal dilaksanakannya sa’i.
7. Di bukit Marwah. Marwah bagian bukit yang masuk Masjidil Haram. Marwah merupakan titik akhir dilaksanakannya sa’i.
8. Saat melakukan sa’i. Sa’i adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah thawaf, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah. Tidak ada bacaan wajib. Namun disarankan berdoa sesuai kemampuan, dan beristigfar.
9. Di belakang Maqam Ibrahim. Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tidak jauh dari Multazam.
Secara harafiah maqam berarti tempat berdiri yang bermakna kedudukan. Riwayat-riwayat menyatakan maqam Ibrahim awalnya adalah batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim as untuk berdiri ketika kembali membangun Ka’bah. Di batu itu tampak jelas bekas pijakan kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim as.
10. Arafah (saat wukuf), berlangsung dari dzuhur sampai terbenamnya matahari.
11. Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Mekah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah.
12. Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat.
13-15. Di tempat atau setelah selesai melontar pada ketiga tempat melontar, yakni Ula, Wastha, dan Aqabah. (Sumber: Haji dan Umrah bersama M Quraish Shihab)
No comments:
Post a Comment