Praktek penyatuan hamba dan tuhannya:
1. Duduklah dengan santai hingga tidak jatuh pada waktu sujudanya mencapai lepasnya sukma dari tubuh
2. harus berpakaian longgar, baik pada leher, dada, perut, kedua tangan serta kakinya, sehingga pernapasan dan jalannya darah tidak terganggu
3. Pilihlah tempat atau ruangan yang tenang agar nantinya tidak terganggu
4. Waktunya juga harus diperhatikan karna sangat penting, mengenai waktu yang tenang dan tepat adalah antara jam 02.00 atau 03.00, meskipun dilaksanakan pada pagi dan siang hari
5. Jasmani serta ruhani harus dibersihkan berturut-turut, jasmani disucikan dengan air suci yang menyucikan, kemudian ruhani disucikan dengan air suci, niat yang kuat disertai tekad bulat mau bersujud pada tuhan yang maha esa, setelah itu dilanjuntukan dengan tahap pelaksanaan (mulai bersujud)
PERTAMA: semua perhatian pribadi ditarik dan dipusatkan didalam ruang sanubari, dengan menyebut “ALLAHU AKBAR” sebanyak 7X
KEDUA: segala gejolak hidup ditekan dengan cara berdzikir nafi dan isbat yang bunyinya “LAA ILAAHA ILLA ALLAH” pengucapannya dilakukan secara jelas dan mendalam, sehingga getaran suaranya terasa didalam pusat kalbu, diucapkan sebanyak 7X, dan proses ini berlangsung pada ruang kalbu
KETIGA: sesudah pelaksanaan pada laku diruang kalbu berhasil, maka hamba meninggalkan ruang itu menuju keruang fuad dan kemudian mengucapkan dzikir isbat yaitu “ILLA ALLAH” sebanyak 7X, jika langgah ini berhasil maka sihamba telah suci kembali. Langkah selanjutnya ialah mengucapkan dzikir ismu dzat yang ucapannya berbunyi “ALLAH” secara terus menerus sampai TABIR PEMISAH antara diri hamba dengan Allah tersingkap.
Peristiwa ini berlangsung pada ruang SYIRULLAH atau BAITULLAH, dan busana hidup masih lengkap namun sudah tidak lagi mengendap, sehingga.suasananya dalam keadaan hening. Pada kondisi itulah sang diri hambai sudah bersatu dengan tuhannya atau dalam istilah jawa MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI, dan pada saat itu berlakulah KALAM QADIM sehingga apa yang diucapkannya bisa terjadi “KUN FA YAKUN”.
- Keterangan:
Ruang sanubari
1. Ruang kalbu
2. Ruang fuad
3. Ruang syir
4. Nukta ghaib
Tabir antara hamba dan nur ilahi
1. Tabir rasa kehendak
2. Tabir nafsu
3. Tabir panca indra.
No comments:
Post a Comment