Friday, June 10, 2016

RUMAHKU

SUCIKANLAH RUMAHKU bagi Insan yang thowaf, itikaf, yang ruku dan sujud. ALLAH berfirman: Janganlah kamu mempersekutukan AKU dengan apapun, SUCIKANLAH RUMAHKU bagi mereka yang thowaf, mendirikan dan ruku bersujud (Al Hajj 22: 26). Hadis Qudsi: Di dalam setiap rongga anak Adam AKU ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad, dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada AKU. Fuad adalah hati yang bersih. Syagofa artinya yang lebih dalam. Jadi beralasan bila para sufi mengatakan: KOLBU MUKMIN BAITULLAH 

Rumah-KU yang mana dan rumah siapa yang dimaksud? KOLBU MUKMIN BAITULLAH. Itulah BAITULLAH yang sejati, Itulah RUMAH-NYA, yang harus disucikan.. agar tidak menjadi sarang syaeton dan iblis. Di dalamnya ruh bersujud, memuliakan NAMA-NYA serta bertasbih pagi dan petang. Karena sesungguhnya semua ruh manusia sudah muslim, sudah berserah diri sejak di alam arwah, sejak hari pertama di dalam kandungan ibu, sejak hari pertama dilahirkan. ALLAH berfirman: Bukankah aku Tuhanmu. Para Ruh-Jiwa menjawab: Benar kami bersaksi (Al A’raf 7: 172). RumahNya tidak dibuat dari batu bata, tapi dari kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah melalui keimanan dan ketakwaan, Itulah Fitrah. Itulah Islam sejati, bukan Islam Arabi. Itulah AGAMA FITRAH SEBAGAI ATURAN DAN JALAN YANG TERANG dari Allah yang diturunkan melalui para Rosul untuk seluruh umat manusia. 

Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu BERBANGSA-BANGSA dan BERSUKU-SUKU agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA diantara kamu di sisi Allah dialah ORANG YANG PALING TAQWA diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Al Hujarat 49: 13). Untuk setiap umat diantara kamu, Kami berikan ATURAN (SYARIAT) dan JALAN YANG TERANG (JALAN SPIRITUAL). Bila Allah menghendaki, pasti kamu dijadikan satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang diberikan-Nya kepada kamu, maka berlomba lombalah berbuat kebajikan (Al Maidah 5: 48). Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah (Ar Rum 30:30).

ALLAH mengajarkan tentang AGAMA FITRAH kepada semua umatnya di seluruh dunia sebagai ATURAN dan JALAN YANG TERANG bagi kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat AGAMA FITRAH adalah AGAMA yang mengajarkan tentang kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih-sayang, kesabaran, keikhlasan serta berserah diri kepada Tuhan melalui keimanan dan ketaqwaan. Apapun Yang DIAJARKAN ALLAH pasti SEMPURNA, tidak mungkin manusia bisa merubahnya..

FITRAH itulah RUH ISLAMI sebagai ATURAN dan JALAN YANG TERANG apapun nama agamanya!!! Itulah ISLAM SEJATI yang diajarkan Allah melalui para Rosul kepada semua umatnya di dunia sesuai bahasa kaumnya HINDU-BUDHA-NASRANI-ISLAM. Bagi setiap umat ada Rosul, (Yunus 10: 47). Bagi tiap-tiap masa ada kitab (Ar Rad 13: 38). Kami tidak mengutus seorang Rosulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberikan penjelasan dengan terang kepada mereka (Ibrahim 14: 4).

Di ibaratkan Allah memberi kita beras, supaya mudah dicerna dan enak rasanya, maka kita olah jadi nasi kebuli, jadi nasi goreng, jadi nasi rames, jadi nasi padang itu semua bagi yang sehat, untuk yang sakit kita buatkan bubur ayam Setelah dioalah namanya jadi berbeda. HINDU-BUDHA-NASRANI-ISLAM. namun bahan dasarnya TETAP BERAS. Allah akan murka bila otak kita ngga di pake. Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (Yunus 10: 100). Demikian juga agama Fitrah.setelah diolah ada yang menyebutnya PEPAYA, ada yang bilang KATES, ada yang bilang GEDANG. setelah dikupas isinya sama, ketika dimakan rasanya sama dan hasil akhirnya juga sama. karena untuk mencapai puncak spiritual tata caranya juga sama, yaitu harus melalui DZIKIR-MEDITASI sehingga bisa mencapai tingkat IKHSAN dan menjadi INSAN KAMIL

Orang JAWA menyebutnya.. ILMU SEJATI SANGKAN PARANING DUMADI.
Orang SUNDA menyebutnya.. AGAMA SUNDA WIWITAN.

Walaupun beda bahasa.namun ESSENSI dan SUBSTANSINYA tetap sama, tidak pernah berubah. KARENA AGAMA DI MUKA BUMI CUMA SATU YAITU AGAMA FITRAH Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, karena Fitrah Allah tidak pernah berubah. KENAPA KITA HARUS BERTENGKAR?

Sesungguhnya agama kamu ini satu (Al Anbiyaai 21: 92). Agama di sisi Allah adalah Islam-Fitrah (Ali Imron 3: 19). Aku ridhoi Islam (Fitrah) sebagai agama bagimu (Al Maidah 5: 3). Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah (Ar Rum 30:30). Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah Tuham-mu, maka bertaqwalah kepada-KU (Al Mu'minun 23: 52). Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu (Al Mu'minun 23: 53-54). Dan telah Aku ridhoi Islam (fitrah,damai) menjadi agamamu (Al Maidah 5: 3). Sesungguhnya agama kamu itu satu saja, dan Aku adalah Tuhan-mu, oleh karena itu sembahlah Aku (Al Anbiya 21: 92)

Semua agama mengajarkan tentang Fitrah mengajarkan tentang Islam . Itulah Islam yang hakiki yang sudah terprogram dalam hati nurani kita masing-masing Tanpa kita sadari itulah Islam Sejati yang dianut semua umat Itulah Islam yang diridhoi Allah!!! Bukan Islam ARABI SUNI WAHABI SYI’AH! Semua Rosul sudah muslim, sudah berserah diri kepada Allah. Semua Rosul mengajarkan tentang Fitrah. Karena sesungguhnya agama di dunia itu satu yaitu agama Fitrah Hadapkan wajahmu pada agama Fitrah, karena Fitrah Allah tidak pernah berubah, yang berubah adalah zamannya, peradabannya, budayanya dan ilmu pengetahuan umatnya dari zaman purba sampai sekarang zaman IPTEK. Bagaimana menurut Al Ghazali? Beliau membahas Surat An Nuur 24: 35 dalam Myskat Al Anwar: Allah adalah Cahaya langit dan bumi, Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada yang Dia kehendaki.

Cahaya Yang Sejati adalah Allah, yang lainnya hanya sekedar mayaz, kiasan, sekedar “pinjaman” dari CahayaNya. Melalui Cahaya Sejati inilah orang-orang arif “mi’raj”, melakukan pendakian dari mayaz ke puncak hakikat, sehingga mereka melihat dengan musyahadah, penyaksian secara langsung. Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (Al Insiqaaq 84: 19). Tiada jalan lain kecuali melalui jalan yang telah ditempuh para sufi, yaitu orang-orang yang telah mendapat Hidayah Allah serta telah mencapai pencerahan sempurna. Jalan yang dimaksud adalah Tasawuf. Karena tasawuf adalah jalan untuk mencapai makna hakiki ajaran Islam. 

Tasawuf adalah ajaran atau kepercayaan tentang hakikat atau Tuhan yang bisa didapatkan melalui tanggapan kejiwaan yang terlepas dari tanggapan akal, pikiran dan panca indera. Ciri khas tasawuf adalah fana dan kasyaf. Tanpa fana dan kasyaf itu bukan tasawuf.  Secara garis besarnya, tasawuf adalah pelajaran tentang tata cara mensucikan jasmani dan ruhani, mensucikan lahir dan batin agar bisa menjadi manusia mulia (insan kamil) yang mendapatkan keridhoan Allah melalui proses fana dan kasyaf. Rahasia tasawuf berada dalam kandungan Al Qur’an dan Sunah. Oleh karena itu, tasawuf disebut juga sebagai mistikisme Islam. Kata mistik sendiri berasal dari kata myen dalam bahasa Yunani, ada kaitannya dengan kata misteri yang artinya “menutup mata” atau terlindung di dalam rahasia. Tersirat di dalamnya ada suasana, kekudusan dan kekhusuan dalam upaya menangkap Rahasia Tuhan melalui disiplin spiritual yang ketat dan sunguh-sungguh.

Untuk bisa Mencapai makrifat kepada Dzat ada tiga tahap:
1). Bersihkan Hati  Yaitu: mohon ampunan dan kasih sayang Allah, sabar, ikhlas dan pasrah. Hati harus bersih, karena hati merupakan pintu masuk ke alam ghoib. Pintu hati akan terbuka bila sudah bersih.

2). Istirahatkan pikiran  Yaitu melalui kontemplasi, melalui dzikirullah.

3). Mencapai fana dan kasyaf melalui iluminasi. Mencapai fana, ego kita lebur, larut, menyatu dengan alam, terbebas dari ruang dan waktu, terbebas dari pengkotakkan duniawi, baqo dalam Tuhan, akhirnya mencapai kasyaf yaitu terbukanya tabir.

No comments:

Post a Comment