Friday, January 23, 2015

BILA KITA MERASA NIKMATNYA IMAN?

Untuk menghitung nikmat Allah saja kita tidak bisa. Apalagi membalaskan tentu tidak bisa. Sekiranya lautan menjadi tinta dan ranting2 menjadi pena tidak akan sanggup utk menuliskan nikmat Allah SWT meskipun Kami dtgkan tambahan sebanyak itu pula. Tidak akan bisa. 

Sudah berapa galon air yang kita minum ...?
Sudah berapa goni beras yang kita makan ...?
Sudah berapa ton ikan yang kita makan ...?
Sudah berapa juta ekor ayam yang kita makan ...?
Sudah berapa milyar uang yang kita habiskan ...?
Untuk membuat satu tetes air saja manusia tidak akan mampu
Untuk membuat satu butir beras saja manusia tidak akan mampu
Untuk membuat siripnya ikan saja manusia tidak akan mampu
Untuk membuat taiknya ayam saja manusia tidak akan mampu

Manusia tidak akan mampu utk menghitungnya, apalagi membalasnya. Allah swt perintahkan kita bersyukur atas nikmat yg diberikannya. Banyak skrg manusia bersyukur kalau dpt jabatan, kalau dpt uang, kalau dpt jodoh, kalau dpt pekerjaan, kalau dpt nilai yg bagus. Tetapi jarang sekali manusia bersyukur di beri nikmat iman dan islam.

Bilakah kita merasa nikmatnya Makan? Ketika lapar
Bilakah kita merasa nikmatnya minum? Ketika haus
Bilakah kita merasa nikmatnya tidur? Ketika ngantuk
Bilakah kita merasa nikmatnya persahabatan? Ketika berpisah dlm keharuan yg sgt.
Bilakah kita merasa nikmatnya Hidup? Ketika dalam Kekurangan, ketiadaan
Bilakah kita merasa nikmatnya cinta? Ketika berpisah dengan orang yang kita cintai

“Ketika keluar 4 bulan bukan main rindunya kpd kekasih hati tercinta. Waktu dirumah tidak pernah ada waktu utk berbicara dgn serius antara suami dan istri ttpi waktu keluar bawaannya mau nelpon saja. 1 jam tidak terasa padahal waktu taklim. Kalau waktu keluar bukan main mesranya, ttpi waktu dirumah mengucapkan kata syg pun tidak pernah.” Bilakah kita merasa nikmatnya Iman? Bilal ra telah ditanya kapan engkau merasa nikmat iman? Ketika aku ditimpa batu yg besar, di padang pasir, di terik matahari, aku dipukuli dan aku berkata : “Ahad, ahad, ahad”. Umar bin Khaththab adalah seorg presiden. Khalifah pada saat itu memiliki pakaian dgn 13 tampalan. Pernah suatu ketika Umar mengganti bajunya karena disarankan seseorg. 

Umar pulang kerumah dgn baju baru, istrinya berkata : “Kamu lebih tampan dgn baju yg bertambal 13”. Justru bukan dalam kemewahan manusia tak akan bisa menikmati sebuah keberadaan. Orang yang kaya sudah tidak merasa enak lagi makan ayam dan daging karena sudah setiap hari dia makan. Org yg miskin akan merasa enak kalau makan ayam dan daging, bahkan ketika makan akan nambah dan nambah karena orang miskin jarang makan ayam sama daging. Orang kaya akan terasa sulit tidur karena banyak pikiran. Satu orang tukang becak bisa tertidur di didalam becaknya dibawah sinar matahari yang terik. Nabi SAW rela dicaci, dimaki dan disakiti serta berkorban habis2an untuk agama untuk mendapatkan nikmatnya iman. 

Khadijah rela mengorbankan semua hartanya untuk mendapatkan nikmatnya iman. Abu Bakar rela mengorbankan semua hartanya untuk mendapatkan nikmatnya iman. Para sahabat rela kepala berpisah dari badan untuk mendapatkan nikmatnya iman. Para sahabiyah rela suaminya syahid dijalan Allah untuk mendapatkan nikmatnya iman. Anak-anak para sahabat rela berpisah dari ayahnya untuk mendapatkan nikmatnya iman. Dahulu Sahabat mengusahakan iman dgn penderitaan di bawah penderitaan…Tapi saat ini kita mau bila melaksanakan dengan Senang di atas Kesenangan.

Kita setiap hari bisa makan enak padahal Nabi SAW tidak pernah makan yang enak-enak. Kita setiap hari bisa tidur nyenyak padahal Nabi SAW tidak pernah tidur dengan nyenyak. Kita shalat dimesjid diruangan yang dipenuhi dengan AC. Kita punya baju bukan bertambal 13 tetapi 13 kali ganti baju setiap hari. Kita punya suami yang setiap pagi bisa menemani sarapan pagi dengan segelas kopi. Kita punya istri yang bisa di peluk setiap malam dengan kehangatan. 

Kita punya anak yang setiap hari bisa bercanda ria dgn kesenangan. Lihat kehidupan para sahabat yang suaminya jarang dirumah, yg setiap keluar bawa pedang yang tidak pasti kapan pulang. Yg suaminya tidak sempat mandi junub utk mendptkan nikmatnya iman. Yg suaminya syahid dijln Allah utk mendapatkan nikmatnya iman. Berapa banyak hari ini suami yang mati dalam keadaan junub karena tidak bisa mandi junub. Berapa banyak hari ini suami yang korupsi karena istrinya ingin mobil yg baru. Berapa banyak hari ini suami mati dipangkuan istrinya tetapi tidak bawa iman.


Kapan kita Merasa Nikmatnya Iman ...?
Silahkan dijawab didalam hati ...
Apa yang sudak kita korbankan untuk agama ...?
Sehingga iman akan terasa nikmat
Shalat akan terasa nikmat
Zikir akan terasa nikmat
Puasa akan terasa nikmat
Ibadah akan terasa nikmat kalau kita sudah merasa nikmatnya iman

Nikmat iman akan didapat kalau kita ada pengorbanan untuk agama. 13 jam kita puasa menahan haus dan dahaga, menahan nafsu dan amarah. Tetapi setelah berbuka puasa 5 menit saja minum es dan beberapa butir kurma. Bukan main nikmatnya. Hilanglah rasa lapar yang 13 jam. Nikmat minuman dan makanan akan terasa ketika haus dan lapar. Penat letih kita keluar 3 hari, 40 hari dan 4 bulan. Berpisah dengan anak dan istri. Berpisah dengan sahabat dan pekerjaan. 

Tetapi 1 detik saja masuk surga maka hilanglah semua rasa capek selama ini memperjuangkan agama Allah SWT. Nikmat iman akan kita dapatkan kalau kita meluangkan waktu untuk agama Allah. Bagi yg belum pernah keluar 3 hari secepatnya keluar 3 hari.  Bagi yg belum pernah keluar 40 hari secepatnya keluar 40 hari. Bagi yg belum pernah keluar 4 bulan secepatnya keluar 4 bulan. Bagi yg belum pernah keluar IPB secepatnya keluar IPB. Bagi yang belum pernah keluar Negeri jauh secepatnya keluar Negeri Jauh. Bagi yang belum pernah keluar Masturoh secepatnya keluar Masturoh. Ketika kita keluar jalan Allah maka nikmat iman itu akan terasa.

No comments:

Post a Comment