Saturday, January 24, 2015

DAKWAH DI MANA SAJA, BILA SAJA, DENGAN SIAPA SAJA

Satu org germo bertobat dan ikut ambil bagian dlm usaha dakwah. Sudah 20 tahun dia menggeluti kerja nya sbg germo. Apakah setelah dia ikut dlm usaha dakwah, dia langsung tinggalkan teman2nya yg masih dlm kegelapan. Sibuk menghidupkan maqami dan intiqali. Apa kata Mufthi Lutfhi: “20 tahun dia telah menyesatkan teman2nya sbg germo. Maka dia pun berkewajiban 20 tahun mendakwah teman2nya supaya ikut ambil bagian dlm usaha dakwah. Satu org dai pergi ke club malam atau tempat prostitusi. Kita jgn langsung sangka buruk kpd dia. 

Waktu masuk tempat itu dia pakai baju preman dan kawan2 jamaah lain yg melihatnya langsung mengatakan bahwa dia sudah kembali kehabitatnya. Padahal tidak demikian. Dia dtg setiap malam ketempat itu utk buat dakwah kpd teman2nya. Satu org penjual peti mayat ikut ambil bagian dlm dakwah. Semua karkun tempatan mengatakan supaya dia meninggalkan usahanya menjual peti mayat karena peti mayat yang dia buat dijual untuk orang kristen. Jadi, kalau dia meninggalkan usaha menjual peti mayat siapa lagi yg buat dakwah kpd org kristen yg hampir setiap hari jumpa dgn dia untuk membeli peti mayat. Nabi Ibrahim as karena berkhitmat kpd ayahnya dia telah menjual patung. Ketika menjual patung apa katanya : “Patung ini tidak bisa memberi manfaat dan mudarat tanpa izin Allah”

Satu org satpam penjaga club malam ikut ambil bagian dlm dakwah. Dia tanya sama masyeikh apakah saya harus berhenti dari pekerjaan saya. Masyeikh katakan: “Jgn, tetaplah bekerja disana”.  Asbab dia kerja disana dan setiap hari pakai baju sunah. Org2 malu dtg kesana dan akhirnya club malam itu tutup. Satu org yg sehariannya bergaul dgn komputer. Dia bekerja dari jam 8 sampai jam 4. Baik dia teknisi komputer atau operator komputer atau menjaga warnet atau bagian traveling atau kerja kantor. Dia buat dakwah di Facebook, Twittir, web dsb. Para karkun telah mengatakan kpd dia itu tidak sunah. Ini sebenar nya suatu kesalahan yg mengatakan dakwah melalui internet itu salah. 

Kalau dia tidak buat dakwah di internet jadi siapa lagi org yg mengingatkan mrk yg lalai setiap harinya didepan komputer sambil berinternet. Sebenarnya dlm keadaan begini suatu kesalahan besar kalau dia tidak buat dakwah di internet krn dari jam 8 sampai jam 4 dia habiskan waktunya 8 jam setiap harinya. Apalah salahnya dia luangkan waktu utk dakwah di internet. Jadi, dimana saja kapan saja dan dgn siapa saja. Jgn terkesan dgn suasana dan keadaan. Tukang becak buat dakwah kpd penumpangnya. Supir taksi buat dakwah kpd penumpangnya. Tunkang bakso buat dakwah kpd pelanggannya. Pedagang buat dakwah kpd pembeli nya. Pegawai buat dakwah kpd rekan kerjanya. Menager buat dakwah kpd bawahannya. Operator komputer buat dakwah melalu internet. Jadi jgn kita menyalahkan org2 yg buat dakwah melalui internet apalagi mengatakan bid’ah.

Malah suatu kesalahan besar kalau dia tidak buat dakwah melalu internet. Dia sudah punya kemampuan dan keluangan waktu untuk buat dakwah di internet tapi dia tidak melakukannya. Karena sebahagian besar waktunya dia habiskan didepan komputer. Sebagaimana suatu kesalahan besar apabila manager tidak buat dakwah kepada bawahannya padahalan dia punya kemampuan dan kekausaan untuk buat dakwah kpd bawahannya. Apa pun propesi atau pekerjaan kita berdakwahlah sesuai dgn kapasitas kita jangan saling menyalahkan. Dakwah itu sendiri ada 4:

1. Dakwah Umumi
2. Dakwah Khususi
3. Dakwah Ijitimai
4. Dakwah Inpirodi

Dakwah yang dilakukan ketika kita dalam bekerja ini dikategorikan dakwah Infradi. Jadi, suatu kesalahan besar kalau ada yang menafikan dakwah inpirodi ini. Seperti sebuah mobil mempunyai roda 4, kalau rodanya tidak ada satu maka mobil ini tidak akan bisa jalan. Jadi keempat metode dakwah ini harus dibuat supaya dakwahnya berjalan dengan baik. Seperti ada pernyataan “Jaulah ini adalah maksud sedangkan bayan keperluan, kalau kita tidak buat bayan tidak ada masalah yang penting kita buat jaulah”. Jaulah itu penting, Bayan pun penting. Ingat jaulah itu Dakwah Umumi dan Bayan itu Dakwah Ijitimai. Jangan kita mengatakan Bayan itu tidak penting tetapi sama2 penting. Sedangkan tujuan jaulah adalah mengundang untuk shalat berjamaah kemesjid dan mendengar penyampaian agama (Bayan). 

Jadi jangan ada dalam pikiran kita dakwah ini yang paling penting tetapi keempat metode dakwah itu sama-sama penting. Sebagaimana tadi empat buah roda mobil. Jangan kita mengatakan roda depan yang lebih penting atau roda yang belakang lebih penting. Tetapi sama-sama penting dan saling melengkapi. Kalau tidak salah ini kisahnya Bay Wahab. Beliau dulu kuliah di Amerika ketika pulang kampung ke India dan beliau kena taskiel dan ikut ambil bagian dalam dakwah. Karena gairah agama yang begitu tinggi sudah masuk kedalam hatinya. Bay Wahab mengatakan saya mau menghafal Al Qur’an di pesantren ini. Maulana Yusuf setuju dengan pendapat ini. Tetapi ketika Bay Wahab jumpa dengan Maulana Ilyas, beliau mengatakan: “Sebaiknya kamu kuliah lagi di Amerika dan buat dakwah disana, kalau kamu tinggalkan kuliahmu, siapa lagi yang akan buat dakwah disana”. 

Bay Wahab kuliah kembali dan setelah selesai kuliah. Bay Wahab menjual rumahnya sehingga istri dan anaknya sewa rumah supaya terbentuk jamaah yang pertama kali dihantar ke Amerika. Asbab pengorbanan Bay Wahab sekarang sudah banyak gereja yang berubah jadi mesjid dan hampir setiap hari ada yang masuk islam. Setelah pulang dari sana Bay Wahab menghafal Al Qur’an dan alhamdulillah beliau adalah seorang hafidz. Satu orang Profesor, masyeikh dari India pernah dalam penyampaian beliau dalam jord pelajar waktu di Kebun Jeruk. Waktu saya kuliah kami buat taklim dibawah sebuah pohon dikampus karena tidak ada mesjid didalam kampus. Mahasiswa dan dosennya hampi 50% muslim dan 50% non muslim. Jadi shalat berjamaah pun mereka dibawah pohon itu. Setelah beberapa bulan berjalan. Rektornya memanggi dia dan teman2nya dan mengatakan akan memberikan satu ruangan khusus kepada mereka untuk buat program taklim dan shalat berjamaah. 

Bukan main senangnya mereka karena mendpat fasilitas dari kampus. Didalam ruangan itu ada salib yang tergantung, tepat diarah kiblat shalat. Jadi setiap hari mereka harus menurunkan salib dan memajangnya kembali. Itulah yang mereka lakukan setiap hari sampai tamat dari kampus tersebut. Setelah saya tamaat saya baru berpikir. Ketika kami dulu buat taklim dan shalat berjamaah di bawah pohon semua orang melihatnya dan inilah sebenarnya dakwah yang sesungguhnya. Tetapi setelah didalam ruangan tidak ada lagi suasana dakwah malah kami yang terdakwah setiap hari menurunkan salib dan memajangnya kembali. Rektor mereka itu rupanya seorang misionaris dan jauh lebih pintar dari mereka.

Jadi buatlah selalu suasana dakwah dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja dan berdakwahlah sesuai dengan propesi dan kemampuan kita. Jadi jangan kita menyalahkan teman kita yg buat dakwah dengan cara yang berbeda ketika buat dakwah inpirodi dlm suasana pekerjaannya yg penting jangan lupa meluangkan waktu setiap hari 2½ jam dan 3 hari setiap bulan dan 40 hari atau 4 bualan setiap tahun. Satu orang mahasiswa hendak ambil S2 ke jepang. Musyawarah dgn syuro Indonesia beliau tidak dikasih untuk kesana takut suasana dan keadaan disana mempengaruhi dia sehingga makin jauh dari agama. Tidak puas dgn hal ini waktu masyeikh dtg dia tanyakan hal ini. Masyeikh katakan silahkan berangkat ke Jepang tapi jangan lupa buat dakwah. 

Asbab dakwah yang dibuatnya disana sebuah bihara telah berubah menjadi mesjid. Satu org dai yg mempunyai istri pelacur. Dia musyawarah dgn masyeikh saya ingin bercerai dgn isteri saya. Masyeikh katakan sudah berapa lama menikah. Dijawab 10 tahun. Masyeikh katakan engkau harus bersabar 10 tahun utk mengajak dia dan banyak ikrom kpdnya. Hal ini pun dilakukan tetapi tidak ada juga perubahan. Musyawarah lagi dengan Masyeikh, Masyeikh katakan skrg kamu setiap hari hantar jemput istrimu ketempat pekerjaannya. Makin kacau lagi setiap hari hantar jemput istri yang pekerjaannya pelacur. Tetapi dia taat dan setiap hari menunggu istrinya. Lama kelamaan istrinya berubah dan ikut ambil bagian dalam dakwah dan menjadi salah satu penanggung jawab di Pakistan. Jadi buatlah dakwah dgn kemampuan yg ada pada kita. DIMANA SAJA KAPAN SAJA DAN DENGAN SIAPA SAJA.

No comments:

Post a Comment