Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi CAHAYA YANG MENERANGI. (QS. Al Ahzab 45 -46). Zaman kegelapan telah berubah menjadi zaman yang terang benderang karena ada cahaya yang datang untuk menerangi. Gelap akan sirna kalau ada cahaya yang datang untuk menerangi. Nabi Muhammad SAW adalah Sirojam Muniro cahaya yang menerangi tetapi alangkah sayangnya cahaya yang terang benderang itu sekarang sudah tiada lagi.
Sebelum cahaya itu padam nabi SAW sudah memberikan lampu cahaya hidayah itu kepada para sahabat. Para sahabat pun skrg sudah tiada, tetapi para sahabat pun tahu betul nilai lampu cahaya hidayah ini dan memberikannya kepada para Tabiin. Para Tabiin pun tahu betul nilai lampu cahaya hidayah ini dan memberikannya kepada kita. Tetapi sayang seribu kali sayang sesampainya lampu cahaya hidayah ini kita. Kita tidak mau berbagi cahaya dengan yang lain. Bahkan cahaya yang kita punya pun terkadang padam ditiup angin.
Nabi SAW telah buat usaha dakwah seorang diri di kota Mekkah. Tetapi Nabi SAW mau bergerak mendakwahkan agama kepada para sahabat dan para sahabat pun aktif berdakwah hingga sampai kepada para Tabiin dan para Tabiin pun aktif buat dakwah hingga sampai kepada kita. Tetapi sayang seribu kali sayang sesampainya usaha dakwah kepada kita. Kita tidak mau menyampaikan dakwah kepada yang lain. Bahkan kita sebagai pendakwah pun sudah padam karena ditiup angin. Kalaulah pembawa cahaya itu masih hidup. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana hancurnya perasaan para pembawa cahaya itu.
Sirojam Muniro cahaya yang menerangi disini maksudnya bukan lampu yang dihidupkan dengan aliran listrik tetapi lampu yang dihidupkan dengan bahan bakar minyak tanah. Apa bezanya? Kalau ada 10 bola lampu letrik dan satu padam. Maka yg 9 yg masih hidup tidak akan bisa menghidupkan bola lampu yg sudah padam. Ada 10 lampu minyak, yg hidup hanya satu dan sembilan padam. Maka lampu yang satu tadi bisa menghidupkan sembilan lentera yang padam. Dengan syarat lampu yang hidup harus mau keliling untuk menghidupkan lampu yang lainnya. Jutaan lentera diluar sana dlm keadaan padam. Dengan dakwah Mu itulah wahai para saudaraku yg bisa menghidupkan kembali hati2 manusia yg sudah padam. Dgn dakwah Mu itulah wahai para saudaraku yg bisa menghidup kan kembali cahaya agama. Kalau cahaya kebenaran dtg maka yg batil pun akan hilang.
Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yang butuh bahan bakar. Sebelum bahan bakarmu habis berusahalah secepat mungkin menghidupkan yg lainnya. Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yg butuh bahan bakar. Makanya harus senantiasa diisi dgn bahan bakar. Apa bahan bakarnya? Setiap bulan isi bahan bakar 3 hari kalau mengisi bahan bakar selama 3 hari tidak cukup karena banyaknya lentera yang padam yang harus dihidupkan tambahlah pengorbanan 10 hari mengisi bahan bakar.
Setiap tahun isi bahan bakar 40 hari kalau mengisi bahan bakar selama 40 hari tidak cukup karena banyaknya lentera yang padam yang harus dihidupkan tambahlah pengorbanan 4 bulan setiap tahun mengisi bahan bakar. Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yg butuh bahan bakar. Jgn biarkan dirimu terus terbakar sedangkan yg lain terus hidup dan menerangi. Kalau bahan bakarnya habis segeralah isi kembali. Berapa banyak lentera yang padam dirumah kita. Hidupkanlah dgn taklim rumah. Berapa banyak lentera yg padam dikampung kita. Hidupkanlah dgn khususi dan jaulah. Berapa banyak lentera yg padam dikota kita. Hidupkanlah dgn keluar 3 hari. Berapa banyak lentera yg padam di negara kita. Hidupkanlah dgn keluar 40 hari.
Berapa banyak lentera yg padam diseluruh dunia. Hidupkan lah dgn keluar 4 bulan Negeri jauh. Tetapi jgn lupa senantiasa hidupkan lentera cahaya yg ada dlm hatimu dgn menjadikan dakwah ini maksud hidup kita. Sirojam Muniro Cahaya Yang Menerangi. Janganlah pernah menjadi org yg mematikan cahaya sehingga timbul kegelapan. Kalaulah cahaya org lain padam asbab kita maka Allah SWT nanti akan berikan kita cahaya neraka yg hitam kelam dan gelap sbg mana gelapnya. Kegelapan yang kita timbulkan dipermukaan bumi ini. Allah SWT berfirman: “Dan Sesungguh nya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yg dekat (di dunia) sebelum azab yg lebih besar (di akhirat), mudah2an mereka kembali (ke jalan yg benar)” (QS. As Sajdah 32).
No comments:
Post a Comment