Friday, February 20, 2015

MASJID BAGLAWALI

Yusuf Prayudi: (Banglawali masjid)

"Ceritakanlah yang baik-baik dari kami, jangan ceritakan keburukan-keburukan kami agar mereka mau datang, undanglah sebanyak-banyaknya manusia di negaramu untuk hadir disini”. Begitu Pesan Masyaikh di Masjid Banglawali ketika memberikan nasihat pada kami saat bertolak kembali ketanah air pagi itu, pesan singkat yang sangat menyentuh hati dan menusuk perasaan membuat kami meneteskan air mata.

Banglawali, masjid berlantai tujuh yang terletak dijantung kota New Delhi itu tampak biasa-biasa saja, tidak ada sisi yang membuatnya lebih istimewa yang bisa diceritakan untuk membandingkan dengan gedung-gedung sekitar, konstruksi bangunan eksterior dan interiornya sederhana, temboknya hanya dilapisi semen campur pasir tanpa di cat, tanpa hiasan grafiti dan tanpa ukiran kaligrafi yang indah, lantai tanpa keramik hanya beralaskan tikar dari daun pohon kiker yang bisa membuat kulit badan kita penuh guratan-guratan merah jika bangkit dari duduk atau bangun dari berbaring.

Tapi… do not judge book by cover, belum tentu kulit durian yang berduri isinya ikut berduri, begitulah kira kira ungkapan yang tepat untuk Banglawi. Masjid ini walaupun nampak biasa biasa dan sederhana tapi subhanallah sungguh menakjubkan, aktivitas didalam masjid tidak pernah sepi dari ribuan jamaah yang datang dari berbagai pelosok dunia. Mereka datang untuk satu maksud, belajar iman dan mengajak manusia lainnya untuk beriman kepada Allah dan RasulNya, menjalankan syariat agama secara kaffah dalam seluruh kehidupan sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Risau yang sama fikir yang sama bagaimana kita dan seluruh manusia bisa terselamat didunia sementara dan akhirat yang kekal abadi.

Yang tidak kalah menakjubkan selama kita berada di masjid ini, tidak ditarik bayaran satu rupiah pun padahal ribuan orang makan tiga kali sehari gratis, minum chai gratis, mandi dan tempat tidur gratis, semua serba gratis, tidak ada tempat hidup serba gratis di dunia ini untuk ribuan orang kecuali di Banglawi masjid Nizamuddin, New Delhi.

Banglawali… Pesonanya tidak bisa dinarasikan dengan kata kata yang indah karena memang tidak indah bila memandang dengan mata zahir, tapi disini, diatas tikar daun pohon kiker, hati ini senantiasa tertaut kerinduan mendalam untuk kembali.

No comments:

Post a Comment