Sheikh Rajab Az Aahrani adalah orang tua Halaqah Saudi di Riyadh dan Center-Eastern region of Kingdom SA. Ketika kami bersohbah beliau bertepatan ketika bulan Syaban dan Ramadan lalu beliau menjadi amir faisalat musyawarah ahbab Saudi ke KSA, kami bertanya ttg permasalahan perbedaan yg kita hadapi.
Beliau sejenak terdiam, senyum kemudian menjawab, “Saya jadikan hp saya Liang kubur untuk perkara2 yang tidak jelas kebenaran nya, saya gali dalam dalam, kemudian saya kubur. Tidak perlu saya tanya2kan apalagi saya teruskan, saya hanya gunakan hp untuk menyambung silaturahmi dan memudahkan komunikasi untuk takaza dakwah tanpa mengurangi porsi gerak dan suhbah secara zahir kepada ulama dan orang-orang tua dakwah kita, karena dakwah tidak pernah dicontohkan kecuali dengan gerak secara langsung.
Bahkan di zaman nabi Sulaiman a.s ketika ada teknologi jin tercepat, yang lebih cepat dari pada Internet, Musyawarah tetap memilih burung hud hud dengan segala keterbatasan dan kemujahadahannya untuk mengirim surat dakwah seorang Nabi sekaligus surat dakwah dari seorang raja. Allah telah ridha dan Allah sendiri karghozarikan di dalam kitab suci Umat termulia dari baginda nabi termulia SAW. Sehingga saya yang lemah ini berusaha keras untuk menafikan sesuatu yang tidak saya dengar secara langsung, apalagi melalui media seperti hp, saya jaga jari jemari saya sebagaimana saya jaga lisan saya dalam menyikapi perkara2 yang telah ditentukan di langit, saya tidak berhak berbicara apa-apa.
Berkomentar apa2, saya takut memecahkan hati para ahbab, apabila memecah 1 hati orang muslim sebagaimana memecah 70 kabah yang mulia, bagaimana dosa memecah hati tuan. kekasih2 Allah. TETAPLAH BERMUSYAWARAH dengan sempurnakan seluruh usul dan asas dakwah, maka Allah akan lindungi, jaga dan luruskan kita, jangan bicarakan perkara ini di dunia nyata ataupun maya. Risaukan seluruh individu yang kalian temui setiap hari setiap jam setiap menit, dan setiap detik bagaimana mereka selamat dan dapat terpilih menjadi asbab selamatnya umat seluruh alam, bukankah itu maksud kita dihantar ke dunia ini?”
No comments:
Post a Comment