Sunday, March 1, 2015

NASIHAT ULAMA RAIWIND

Usaha Dakwah & tabligh akan menjadikan orang yg paling buruk di dunia menjadi yg terbaik, seperti Umar bin Khatab r.a yang mulanya ingin membunuh Rasulullah s.a.w malah menjadi Amirul Mu'minin setelah terkena imbas dakwah. Khalid bin Walid RA yang pernah membunuh 70 sahabat sebelum Islam berbalik menjadi saifullah pedang ALLAH SWT.

Tetapi sebaliknya ALLAH SWT akan jadikan orang2 baik menjadi orang terburuk apabila dalam kerja dakwah ini ada maksud dan tujuan-tujuan duniawiyyah, mencari jabatan, mencari harta, mengambil manfaat dari jamaah etc. Maka ALLAH SWT akan palingkan hatinya dari akhirat, dia akan jadikan agama sebagai jalan untuk mendapatkan dunia. Sebagaiman Ibnu Maljam hafiz Quran dan ahli zikir yang membunuh Ali ra karena ingin kawin dengan wanita cantik.

Rasulullah s.a.w bersabda, "seburuk buruknya manusia adalah yg membunuh Ali ra"Buatlah kerja dakwah ini untuk memperbaiki diri sendiri, bukan untuk memperbaiki orang lain! Merasa paling berdosa, paling lemah iman, untuk menghindari maqamat Iblis (saya lebih baik dari dia). Kalau bertambah kuat dakwah, hendaklah ia semakin intropektif dan makin banyak istighfar. Bila tidak, yang bertambah adalah kesombongan, berdakwah akan inovatif, mengikuti otak sendiri, tidak ikut arahan ulama. Maulana Yusuf rah berkata "setiap titik dalam kerja dakwah ini harus mengikuti sirah nabawiah, keberkahan kerja Rasulullah dan para sahabat. Bukan mengikuti otak sendiri."

Dalam perang Qadisia melawan Persia, Umar ra membawa pasukan besar tanpa memberi tahu arah tujuan. Utsman r.a. bertanya mau dibawa kemana kita ini? Ketika dijelaskan mau ke Persia maka Utsman ra keberatan bila Umar ra ikut. Beliau diajak oleh Abdulah bin Mukrim ra yang meminta beliau memimpin rombongan. Sebenarnya Umar sangat ingin beperang, alih-alih beliau berkata, saya akan bermusyawarah dulu dengan sahabat lain. Maka kata musyawah para sahabat, Umar ra tidak boleh ikut karena bila pasukan itu kalah melawan Persia, maka itu akan jadi kekalahan Islam secara keseluruhan. Maka Umar ra berkata pada pasukannya, "biar kate kalian anggap ane pengecut, ane gak akan menentang musyawah."

Umar pun berdoa "Yaa ALLAH menangkan umat Islam dan syahidkan saya."Umat Islam diberikan kemenangan atas Persia dan Umar ra syahid di Medinah. Ini adalah contoh usul dakwah, kita berkorban untuk hidayah umat, bukan menjadi koordinator pengorbanan orang lain. Kita korban maka ALLAH SWT turunkan hidayah dan kemenangan.

Pelajaran ke dua dari kisah di atas adalah buat pengorbanan dengan tertib bukan dengan hasrat dan fikir kita sendiri. Umar ra ingin berangkat dan syahid tapi diputus tidak berangkat oleh musyawarah, maka walaupun beliau seorang Amirul Mu'minin, beliau taat pada keputusan musyawarah.

Ketika perjanjian Hudaibiyah umat Islam dizalimi, tetapi ALLAH SWT menyebutnya kemenangan yg besar. Kenapa? Karena sahabat telah mengorbankan hasrat berperang dengan mentaati Rasulullah SAW, walaupun hati mereka sakit karena dilarang berUmrah. Jadi bukan asal berkorban, tapi harus ikut arahan (tertib) dan ikhlas, maka ALLAH SWT akan jadikan pengorbanan itu asbab hidayah dua tahun kemudian ALLAH SWT tundukan Makkah tanpa pertumpahan darah dan sebahagian besar bahkan pemimpin pemimpin musyrikin Makkah masuk Islam.

Ini sifat dai, bukan mau mengirim musuh2 Islam ke neraka, tapi buat pengorbanan agar musuh2 Islam masuk surga. Kerja mengirim manusia ke Neraka adalah kerja iblis dan itu janjnya kepada ALLAH SWT, bahawa dia akan mengirim seluruh keturunan Adam as ke neraka bersamanya. Kerja iblis bertentangan dengan kerja Nabi Saw Nabi SAW buat kerja agar seluruh manusia masuk surga dengan mengorbankan dirinya. Bila maksud baik tidak disertai pengorbanan, seperti Hadad yang mengobarkan orang2 lain utk kemaslahatan umat, maka walaupun dia jadi Islam, dirinya adalah sezalim-zalimnya manusia kata ulama yg hidup di zaman itu.

Umar bin Abdul Aziz rah tujuannya sama memperbaiki umat, tapi yg diperbaiki adalah dirinya dulu dengan mengorbankan kenikmatan2 pribadi sebagai raja. Maka umat di zamannya menjadi baik dia pun mulia.

No comments:

Post a Comment