Wednesday, March 5, 2014

CURHAT SEORANG WANITA JEPANG TENTANG JILBAB

1). Dengan menutup aurat, saya merasa lebih tenang tidak mengeluarkan biaya yang tidak perlu namun mendapatkan rahmat berlimpah, antara lain rambut saya bersih dan terlindung dari panas matahari, angin, debu polusi dan debu-debu planet lain yang memasuki atmosfir bumi.

(saya pernah melihat di tv Jepang tentang debu planet yang masuk ke atmosfir bumi ini, jika bukan mata kita pemberian ALLAH SWT (ini istilah saya) yang sangat istimewa ini, istilah mereka mata kita memiliki organ yang luar biasa sehingga kita tetap boleh saling menampak satu sama lain meskipun debu-debu dari planet lain itu bagaikan air terjun Niagara derasnya masuk ke atmosfir bumi).

Boleh saya rasakan dan lihat rambut saya semakin hitam mengkilat dan tidak pecah juga tidak bercabang lagi pada ujungnya. And I love it.

Ketika mencuci perlu sedikit saja shampoo kerana busanya tetap putih tidak seperti dulu busa shampo nyaris hitam ketika sy tidak menggunakan kerudung. Menggunakan shampo secukupnya saja.

2). Penutup aurat melindungi kulit; dari panas matahari, debu polusi dan debu dari planet lain yang masuk ke atmosfir bumi, akan halnya penutup aurat melindungi rambut. Pada kulit ditambah, pori2 kulit saya tetap bersih tidak dimasuki oleh macam2 debu dan zat2 berbahaya tadi. Boleh saya lihat pada busa sabun yang tetap putih dengan demikian pemakain sabun secukupnya saja kerana zat kimiawi sabun/shampo/lotion dapat pula merusak kulit.

3). Penutup aurat untuk kulit: mencegah keringat tidak menguap lalu hilang begitu saja melainkan tetap disekitar kulit sehingga memberi kelembaban kepada kulit pori-pori tidak menjadi lebih lebar. Kerudung membuat kulit kepala tidak kering, sehingga kulit wajah pun terjaga tidak terjaga kelembabannya. Saya tidak pernah lagi memakai lotion maupun kosmetik apapun sejak 19 tahun yang lalu.

4). Penutup aurat yang longgar: menjaga udara disekitar tubuh tetap hangat, penolak segala penyakit khususnya leher, boleh dikatakan saya tidak pernah menderita radang tenggorokan, peredaran darah seluruh tubuh lancar.

5). Penutup aurat yang longgar: memaintain temp udara disekitar tubuh pada suhu stabil. Sehingga otak tidak perlu terlalu sering memerintahkan organ tubuh bekerja lebih cepat kerana temperatur udara seang turun/dingin. Dan otak tidak terlalu sering memerintahkan organ tubuh melambatkan aktivitas kerana udara yang langsung menyentuh kulit, sedang panas. Keadaan ini membuat saya lebih tentram.

6). Penutup aurat: membuat saya lebih tentram lagi kerana hampir semua pandangan mata pria yang tertuju kepada saya adalah pancaran rasa “aman”, sama dengan pandangan dari wanita berjilbab/tdk berjilbab yang saya terima.

7). Saking tentramnya hati saya, saya sama sekali tidak berusaha menutupi flek-flek hitam bekas terbakar matahari yang menghiasi kedua pipi saya. Saya sarankan kepada para pemudi: “sebaiknya kalian melindungi kulit wajah sesegera mungkin ketika di luar ruangan agar sinar matahari tidak membuat kulit wajah kalian seperti yang sy miliki ini, banyak uang sdh saya pakai untuk menghilangkan fleks ini hingga saya bosan namun ketika terkena panas, fleks muncul lagi”.
Ah apalagi ya.

Ketika saya memberikan general lecture di Univ Obirin di Tokyo beberapa tahun lalu, tentang “Wanita dalam Islam”, para mahasiswi minta saya menunjukkan kulit lengan saya dibandingkan dengan dosen wanita yang usianya sepantar saya. Kulit beliau agak mengkilat, tipis dan kemerahan. Ketika mereka melihat kulit lengan saya langsung berteriak “Ohhhh honto da! mushu mushu…."ah benar -mushu-mushu ; moisturized/lembab- segar biasa diucapkan di iklan lotion pelembab kulit.

Ketika itu musim panas kami keluar ruangan mereka hampir semuanya menutup rambutnya dengan tas, saputangan dan lengan bajunya dipelorotkan sambil berteriak riang "dimusim panas saya harus menjaga kulit saya dengan jilbab yaaaaa. (ANNI IWASAKI).

No comments:

Post a Comment