Thursday, January 10, 2013

KISAH MUSA AS DAN BANI ISRAEL

Yusuf telah bawa Bani Israel ke Mesir dan membaginya 12 kabilah dan pada saat itu mereka jadi golongan yang berkuasa, tetapi keturunan mereka mulai menyukai 2 perkara yaitu harta yang haram dan wanita yang haram. Pada saat itu Firaun adalah suku terhina di Mesir, tetapi Allah swt pakai tangan Firaun untuk hinakan Bani Israel. Pada saat Firaun hendak ke pasar maka dia lihat tukang sayur mati dan dikuburkan. Maka Firaun yang punya sifat pemberani dan cerdas akhirnya meminta bayaran dari keluarga mayat itu.

Diapun memutuskan jadi penjaga tanah kuburan dan ambil bayaran dari setiap orang yang mati. Suatu ketika Wazir mati dan Firaun minta bayaran untuk penguburan. Hal ini dilaporkan raja. Raja panggil Firaun dan akhirnya kagum dengan keberanian Firaun dan mengangkatnya jadi Wazir. Kerana raja tak memiliki anak ketika raja mati akhirnya Firaun jadi Raja dan menyiksa Bani Israel dijadikan budak. Hal ini bukan kerana Allah muliakan Firaun tetapi Allah ingin mengazab Bani Israel akibat amal buruknya.

“Walnuziqonnahum minal azabil adna… “ (Surat Assajadah 21) Dan kami rasakan kepada mereka azab yang dekat (dunia) dan azab yang besar di akherat).

Firaun memiliki rencana tetapi rencana Allah yang berlaku. Allah beri mimpi akan ada bayi yang lahir yang nantinya akan menumbangkan kekuasaan Fiaun. Dia kalangkabut dan akhirnya ambil keputusan bunuh semua bayi yang lahir laki laki dari kalangan banu Israel. Banyaknya bayi yang lahir lalu dibunuh menyebabkan ketakutan dikalangan kaum Firaun jika bani Israel tak ada siapa yang akan urus jadi hamba. Akhirnya keputusan dirubah yaitu satu tahun bayi lahir dibunuh dan tahun berikutnya tidak, agar tetap ada bayi laki laki Bani Israel sebagai budak nantinya.

Harun as. Lahir saat hari yang tak dibunuh sedangkan Musa lahir disaat hari yang harus dibunuhh. Maka Allah Ilhamkan kepada Ibu Musa as agar meletakkannya dalam peti dan Allah berjanji akan kembalikannya kepangkuannya. Lalu Musa dihanyutkan ke sungai yang arahnya ke Istana Firaun, tetapi Allah menyelimutinya dengan dengan selimut kasih sayang, sehingga ketika diambil oleh Aisyiah istri Firaun maka timbul rasa sayang.

Musa akhirnya dibawah pengawasan Firaum dan tinggal di Istana, ibunya sendiri yang menyusui kerana tak ada seorang wanitapun yang sanggup susui Musa padahal di janjikan bayaran mahal. Ketika musa menangis Firaun yang sibuk carikan orang yang menusui,dan Firaun akan keluarkan upah yang besar. Akhirnya Ibunya menyusui dan diberi gaji pula oleh Fiaun. Bahkan Musa dibolehkan ikut pulang ke rumah ibu Musa dan sewaktu waktu dibawa ke Istana. Lihatlah!! Betapa lemahnya Firaun dan tak boleh menentang kehendak Allah!! Setelah dewasa Musa menjadi seorang yang kuat, ketika memisahkan dua orang yang berselisih antara kaumnya dan kaum Firaun maka dia telah pukul orang Kibti dengan sekali pukulan sampai mati. Seorang Nabi diberi kekuatan 40 kali manusia biasa.

Setelah lari disebabkan takut kalau kalau Firaun akan tangkap Dia maka Musa sampai Madyan tempat Nabi Ayyub as yang akhirnya menikah dengan putrinya dan berkhidmad selama 10 tahun. Lepas sepuluh tahun Musa as ingin kembali ke Mesir bersama Istrinya. Ditengah perjalanan melihat sinar terang di bukit Thursina, dia menyangka api dan pergi untuk ambil penghangat.

Ketika sampai dihadapan Sinar itu maka ada Suara, “Akulah Allah, bukalah sendalmu dan Aku pilih kamu dengarkan apa yang Ku wahyukan”

Ketika Musa ditanya dengan satu pertanyaan maka dijawab dengan 4 jawaban. Apa yang ada ditangan kananmu?

Musa telah jawab, “Ini adalah tongkatku, aku bertelekan dengannya, mengambil daun untuk kambingku dan bagiku banyak kegunaaan”.

Dalam Ilmu Balaghoh hal ini adalah kecintaan kerana senangnya Musa bicara dengan zat yang dicintainya seperti bicara dengan kekasih yang ingin berlama lama.

Musa telah menjawab dengan ilmu manusia biasa yaitu fungsi tongkat umumnya kerana belum digunakan dengan perintah Allah. Allah perintah, “Lemparkan Wahai Musa!!” Maka Ilmu Allah mulai tampak. Musa yang tadi yakin tongkat miliknya dan danya untuk bertelekan dan ambil daun,serta meyakini manfaat tongkat tadi, kini telah ditampakkan ilmu yang lain yang sebelumnya tak tahu. Setelah dilemparkan Musa tak tahu lagi apakah tongkat itu miliknya dan kini bukan lagi tongkat tetapi ular, serta tak lihat apa manfaatnya sekarang? bahkan mudhorot baginya.

Allah perintahkan, “Tangkap Wahai Musa bukan di ekornya tetapi di mulutnya”, Allah ingin tunjukkan bahawa tongkat yang lemah jadi ular yang kuat dan ular yang kuat jadi tongkat yang lemah maksudnya pelajaran bahawa kamu yang lemah akan Allah jadikan kuat sedangkan Firaun yang kuat akan dijadikan lemah. Setelah diberi bayan hidayah maka Musa diperintah dakwah kepada Firaun. Musa ragu kerana ingat keluarganya yang ditinggal di kaki bukit hanya dengan berselimut mantel.

Allah peritahkan pukul batu dan didalam batu ada batu, pukul lagi didalamnya ada batu. Pukul lagi!! maka terlihatlah seekor binatang sejenis ulat sedang makan daun daun segar. Sambil bertasbih, 

“Subhana May yaroni, wayasmau kalami, wa yarifu makani, yarzuquni wala yansani.” (Maha suci Allah yang melihat aku, mendengar kalamku, mengetahui tempat tinggalku, memberi rizki kepadaku dan tak melupakan aku).

Maka Allah ingin ajarkan Musa as. bahawa seekor ulat didalam batu saja dapat rezeki apalagi istri kamu, istri seorang Nabi. Istri Musa as ditemukan kabilah dan dibawa kembali ke Madyan. Musa dan Harun datang ke Istana Firaun, didepan istana di cegah oleh tentara tetapi kekuatan Allah tak boleh dicegah. Musa katakan, “Aku datang bukan untuk meminta seperti yang lainnya tetapi aku datang untuk memberi kepada raja kamu.” Pengawal kasi khabar ke Firaun dan akhirnya dengan izin Allah Firaun mau terima Musa.

Ketika sudah berhadapan maka Firaun tahu bahawa dia adalah Musa maka dia katakan, “Oh kamu Musa yang lari kerana membunuh!”

Tetapi Allah buat Firuan tak boleh apa-apa maka Musa katakan, “Benar saya Musa tetapi kini saya datang sebagai utusan Allah untuk mengajak kamu beriman dan membebaskan Bani Israel.” Jadi Musa diutus untuk Fiaun yang kafir dan Bani Israel yang Islam tetapi tak buat amal.

“Mana buktinya kamu Rasul” Kata Firaun. Akulah Tuhan yang paling tinggi, Firaun meremehkan Musa as kerana apa yang ada padanya nya yaitu kerajaan tak ada pada Musa as. Firaun tak faham nilai seorang Nabi yang akan membawanya kepada kebahagiaan yang hakiki ketimbang kerajaan yang dimilikinya.

Musa langsung keluarkan tongkat dan ketika dilempar maka berubah menjadi ular yang membuka mulutnya didepan Firaun. Firaun ketakutan dan langsung loncat ke bawah singgasananya sambil meminta Musa menghentikan ular tsb.

Bagaimana mungkin Tuhan takut kepada makhluk?

Sejak melihat ular Musa maka Firauan yang bolehnya ke kamar kecil 40 hari sekali menjadi 40 kali sehari dan langsung diserang oleh penyakit jantung. Padahal sebelumnya 400 hari tak pernah sakit sekalipun.

Itulah kekuatan dakwah jika sudah dibuat maka akan menjadikan orang musyrik menderita, “Kabura alal musyrikina maa taduhum ilakaihi… (terasa berat bagi orang musyrik apa yang kamu dakwah kepada mereka)” (Surat Assyura 13).

Setelah itu Firaun katakan, “Nah, tahulah saya sekarang bahawa selama sepuluh tahun kamu belajar sihir untuk ambil kekuasaanku.” Maka Musa di tentang oleh Firaun untuk adu kekuatan dengan tukang sihir Firaun yang berjumlah 70 ribu orang. Firaun bayar biaya pertandingan dan sediakan makan, transfortasi tukang sihir dan dibuatkan pakaian yang sama dengan pakaian Musa as untuk menghina Musa. Tetapi asbab pakaian yang sama itulah Masyeikh katakan Penyihir Firaun dapa hidayah”

Masing-masing penyihir pegang tali dan tongkat yang nantinya kan jadi ular. Mereka kata kan siapakah yang lebih dulu melempar? Kamu atau akami? Musa katakan, “Kamulah yang lebih dulu!!”

Setelah tongkat dan tali jadi ular bayangkan 140,000 ekor ular ada di medan yang luar biasa. Namun Musa as tak terkesan kerana Musa dan Harun hanya lihat perintah Allah saja. Ketika Musa melempar tongkat maka mulut ular itu terbuka sejauh satu batu ke atas dan menyedot semua ular yang ada di Medan. Ahli sihir boleh bedakan mana sihir dan mana mukjizat, setelah melihat mereka takjub dan bersujud untuk beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.

Alangkah marahnya Firaun kerana telah mengeluarkan biaya yang besar tetapi justru penyihir kini memihak Musa as. Firaun bikin keputusan untuk siksa penyihir dengan potong tangan dan kaki. Namun penyihir tak goyah mereka semua rela mati dalm pertahankan iman.

Ketika penyihir bersyahadat maka Asiah istri Firaun mendengar dan akhirnya ikut beriman dan alangkah hebatnya iman Asiah ini kerana dia melihat bagaimana 70 ribu penyihir telah dipotong tetapi dia tetap zahirkan imannya sehingga murka Firaun telah membelah dada Aisyah. Itulah sebabnya nanti di syurga, Aisyah akan menjadi Istri Rasullulah saw.

Firaun tak punya daya apa-apa untuk bunuh Musa as walaupun memiliki kerajaan dan tentara, akhirnya Musa hidup di tengah Bani Israel ajarkan kembali mereka dengan agama dan perintahkan dirikan solat, jika mereka ada masalah dengan orang Firaun misalnya toko mereka di rampas mereka diajarkan jangan lari kepada mahkamah Firaun tetapi diperintahkan langsung solat.

Selama 40 tahun banyak azab yang Allah turunkan kepada Firaun. Taufan, kodok yang ada di mana-mana, dirumah, kamar dan di tempat makanan Firaun dan rakyatnya, kutu, belalang dan darah sehingga Firaun tak boleh makan kerana setiap yang disentuhnya jadi darah dan dia makan bekas air minum dari mulut Bani Israel. Setiap kali musibah datang maka Firaun selalu minta pada Musa untuk dihilangkan dan berjanji akan beriman namun setelah hilang ia pun ingkar lagi dan mengatakan. “Aku selamanya tak akan beriman dan aku lah penipu nabi-nabi.”

MaSyeikh kita katakan, “Lebih jahat mana Firaun dengan Abu Jahal dalam menentang Nabi Nabi? Kalau Firaun pernah menyatakan dirinya untuk beriman walaupun niat menipu tetapi ucapannya ingin beriman, sedangkan Abu Jahal sungguh ajaib tak ada kata sedikitpun untuk beriman bahkan dia katakan, “Kalaulah Muhammad betul maka biarlah aku yang binasa.” Jadi Abu Jahal jauh lebih kufur dari Firaun dalam menentang Nabi-nabi.

Setelah pada suatu titik yang sudah dikehendaki Allah maka Musa diperintah untuk bawa kaumnya keluar Mesir. Pada saat subuh mereka keluar berjumlah 600 ribu orang namun tersesat jalan menuju laut. Firaun marah dan siapkan tentara untuk kejar Musa disiapkan 1,600,000 tentara. 

Bayangkan, adakah tentara sebesar itu menyerang dalam waktu yang bersamaan untuk menyerang musuh? Kaum Musa melhat maut dihadapan laut dan dibelakang tentara Firaun mereka katakan Inna lamudrokun (kita akan terkejar/binasa) maka Musa katakan Kalla Inna maia Robbi sayahdin (Sekali kali tidak, Tuhanku akan bersamaku dan akan tolong aku).

Kenapa Musa tak katakan seperti Rasulullah katakan di gua bersama Abu Bakar bahawa Allah bersama kita bukan bersama saya? Ini semua kerana kerja dakwah hanya dibuat oleh Musa sedangkan Bani Israel tak buat, sedangkan Nabi dan ummatnya sama-sama buat. Allah perintahkan Musa untuk pukulkan tongkatnya ke laut, hal ini tak masuk akal disaat genting Allah perintah seolah main-main, kenapa tak diperintah untuk pukulkan ke kepala Firaun bukankah ini lebih logis. Inilah bukti kudratullah!

Boleh terjadi bukan harus sesuai asbab tetapi terkadang bertentangan asbab.Laut terbelah menjadi 12 jalan dan laut menjadi seperti dinding besi yang terbelah belah. Kaum Musa katakan wahai Musa kami ingin lihat saudara kami yang lain di jalan mereka perlihatkanlah!! Maka Musa berdoa kepada Allah sehingga tembok yang berada dari air membentuk jendela seperti kaca dan mereka dapat saling melihat. Firaun melihat kaum Musa boleh menyebrangi laut diapun berkata, “Mereka yang hina saja boleh melalui jalan di laut apalagi kita yang mulia.”

No comments:

Post a Comment