Monday, January 27, 2014

THE WAR BETWEEN GOOD AND EVIL

Yang Iblis (naga) dan Illumnatus (dajalis) perlukan untuk memenangkan sisi jahat (negatif) diatas sisi baik (positif), ialah dengan menekan, meniadakan energi kebaikan itu sendiri.  


Maka tidaklah heran, jika saat ini sumber-sumber energi kebaikan itu mereka serang, mereka lumpuhkan, yakni tradisi mencintai ajaran Nabi yang diwariskan salaf Alawiyyin dan Ahlu bayt kita: Ajaran Tassawuf, Dakwah, Hijrah, keyakinan kepada Khidir as masih hidup, Karomah para wali, Tabaruk, Tawasul, ziarah kubur, Doa dan Zikir bersama dll.

Pacuan Tenaga Kebaikan Itu Bersumber Daripada:

1). DAKWAH/TABLIGH: Meninggikan kalimat Iman Laila ha ilallahu Muhammad rasulullah, keseluruh penjuru alam, alam manusia dan Jin. Ini adalah inti dari agama, sumber energi utama yang ingin dimatikan Iblis.

2). HIJRAH: Dengan ini pancaran energi kebaikan dari kalimatul Haq diatas tersebut disebarkan, diperkenalkan. Dajjal menciptakan segala kemudahan utk mendapatkan kesenangan dan kesibukan dunia, di dalam rumah dan di pekerjaan, hingga kita berat utk hijrah mendakwahkan kalimatul Haq tersebut. Hijrah ini amalan seluruh rasul/anbiya as pilihan Allah Swt, dari Adam as sampe ke Rasulullah saw hingga kebanyakan para sahabat R.hum, Tabiin, tabiut tabiin, perawi hadis dan wali2 pilihan Allah, Bani Alawiyyin, hingga berlaku juga di Akhir zaman, berlaku bagi Putra Bani Tamim pemegang Panji Al-Mahdi.

3). DOA, Zikir dan Selawat: Tameng dr segala fitnah negatif yg dipancarkan Iblis-Dajjal, lewat setiap tipuan duniawinya, yg juga sering mrka ulang-ulang lewat Mindcontrol propaganda/media dan kesan-kesan duniawi yg mereka tampilkan/hadirkan; aspek teknologi.  Doa dan zkir tidak sempurna tanpa dilengkapi selawat, sebab selawat ialah satu kesatuan dari energi kebaikan yang ada di langit dan bumi, “Setiap doa antara seorang hamba dgn Allah selalu diantarai dengan hijab (penghalang, tirai) sampai dia mengucapkan sholawat pada Nabi saw Bila ia membaca sholawat, terbukalah hijab itu dan masuklah doa.” (Kanzul Umal 1:173, Faidh Al-Qadir 5:19). Rasulullah ialah personafikasi cahaya Allah dibumi, setiap jiwa tidak dppt mencapai Allah tanpa perantara yg terhubung dgn pancaran rohani, pribadi Rasulullah saw.

4). TAWASSUL: Tali wasilah, penghantar energi kebaikan dari Allah melalui Nur(cahaya ruhani) Muhammad Saw kpd orang-orang shaleh yg dikehendaki-NYA; Waliyullah, Murysid thraiqat terpilih kpd orang-orang yg telah terbebas dari penjara ilusi duniawi yg dicipta Dajjal. Kpd orng2 yg ilmu dan energy positif ruhaninya terhubung dgn ruhani Muhammad Saw maka ia akan sampai ke Allah sesuai ritme-Nya, keilahian-Nya, sesuai Kehendak-Nya, Nuurun alaa nuurin yahdillahu li Nuurihi mayya syau.

Berikut adalah hujjah kesatuan TALI thariqat ruhani ulama-ulama Aswaja/sunni, “Berpeganglah kamu pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai.” (Ali-Imran 103)

Seluruh ulama Thariqat tasawuf aswaja Asyariyah-Maturidiyah, mrka memiliki tali yang saling terhubung satu dengan lainnya dalam satu tali ikatan sanad dan nasab kepada Rasulullah saw Walau itu dari ulama-ulama mereka yg berbeda Mazhabnya, namun mereka tidak terputus dari tali zuriat Rasulullah saw baik lewat sanad disiplin ilmu mahupun tarekat rohaninya. Ini kenapa Ahlusunnah wal Jamaah (Sunni) itu kuat terjaga dan diridhai Allah swt, “Ia adalah jamaah, tangan Allah (ridha/nusrotullah) berada diatas tangan jamaah.” (Ahmad dan Abu Daud).

5). TABARRUK: Media penghantar energi kebaikan melalui orang shaleh pilihan maupun benda-benda yg pernah dimilikinya, “Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku.” (QS. Yusuf: 93)

Lalu Rasulullah bertanya, “Di mana Ali bin Abu Thalib?” Para sahabat menjawab, “Dia sedang menderita sakit mata ya Rasulullah.” Rasulullah berkata, “Bawalah dia kemari!” Tak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib datang menemui Rasulullah. Lalu Rasulullah meludahi kedua matanya dan berdoa untuk kesembuhannya. Tak lama kemudian kedua mata Ali sembuh tanpa ada rasa sakit lagi.” [HR. Muslim]

Setelah itu, dia meneruskan ucapannya, “Jubah ini dahulu ada pada Aisyah hingga ia meninggal dunia. Setelah dia meninggal dunia, maka aku pun mengambilnya dan dahulu Rasulullah saw sering mengenakannya. Lalu kami pun mencuci dan membersihkannya untuk orang sakit agar ia lekas sembuh dengan mengenakannya.” (HR. Muslim)

6). ZIARAH KUBUR: Diantara lain keutamaanya, menerangkan hati yg kelam sebab kemilau dan kesenangan sesaat duniawi.

7). TASSAWUF: Disiplin Ilmu utk memahami tenaga kebaikan.

Imam Ghazali pedoman tassawuf seluruh Aswaja (Asyariyah/Maturidiyah) berkata, “Saya tahu dengan benar bahawa para Sufi adalah para pencari jalan Allah dan bahawa mereka melakukan yang terbaik dan jalan mereka adalah jalan terbaik dan akhlak mereka paling suci. Mereka membersihkan hati mereka dari selain Allah dan mereka menjadikan mereka sebagai jalan bagi sungai untuk mengalirnya kehadiran Ilahi.” (Al-Munqidh min ad-dalal, hal. 131).

Imam Abu Hanifah berkata, “Jika tidak kerana dua tahun, aku telah celaka. Kerana dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar as-Shadiq (salah satu ujung rantai silsilah thariqat Naqshabandiy), maka saya mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar.” (Kitab Durrul Mantsur, Imam Suyuthi)

Imam Malik Bin Anas berkata, “Barangsiapa mempelajari tasawuf tanpa fiqih maka dia telah zindik dan barangsiapa mempelajari fiqih tanpa tasawuf dia tersesat dan siapa yang mempelari tasawuf dengan disertai fiqih dia meraih Kebenaran dan Kenyataan dalam Islam. “ (Ali al-Adawi, Kitab Ulama fiqih, juz 2, hal).

Imam Syafie berkata, “Saya berkumpul bersama orang-orang sufi dan menerima 3 ilmu:

1). Mereka mengajariku bagaimana berbicara.

2). Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan hati.

3). Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf.

(Kasyf al-Khafa dan Muzid al Albas, Imam Ajluni, juz 1, hal. 341)

Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Anakku, kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, kerana mereka adalah mata air ilmu dan mereka selalu mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka adalah orang-orang zuhud yang memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi. Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka.” (Ghiza al Albab, juz 1, hal. 120 ; Tanwir al Qulub, hal. 405, Syeikh Amin al Kurdi).

KHIDIR as (The Verdant One/Greenman Myth) dan KAROMAH PARA WALI: Emanasi Ilahi dibumi, sumber energi kebaikan yg ada pada kekasih-kekasih Allah, hingga akhir zaman.

No comments:

Post a Comment