Wednesday, August 10, 2016

HAKIKAT DI SEBALIK SESUATU HANYA LAH ALLAH SWT

“Bagaimana mungkin dapat dibayangkan, kalau sesuatu dapat menjadi hijab atasNya, padahal Dialah yang menampakkan segala sesuatu?” 

“Bagaimana dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu menjadi hijab atasNya, apabila Dialah yang nampak ada pada segala sesuatu?” 

“Bagaimana mungkin dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu untuk menjadi hijab atasNya, padahal Dialah yang terlihat dalam segala sesuatu?” 

“Bagaimana dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu menjadi penghalang atasNya padahal Dialah Yang Maha Melihat atas segala sesuatu? ” 

“Lalu bagaimana dapat dibayangkan, ada sesuatu untuk menjadi penghalang atasNya, sedangkan DiaIah Yang Maha Ada sebelum adanya segala sesuatu?" 

“Bagaimana pula dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu menjadi penghalang bagi Nya, sementara Dia (keberadaanNya) lebih jelas (nampak) dari segala sesuatu itu sendiri?” 

“Dan bagaimana mungkin Dia akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia adalah Yang Maha Esa, yang tidak ada di sampingNya sesuatu apa pun.” 

“Bagaimana mungkin segala sesuatu akan mampu menghalangiNya, jika Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu itu sendiri?” 

“Dan bagaimana mungkin Dia dapat dihalangi oleh sesuatu, sementara apabila tidak ada Dia, nescaya tidak akan ada segala sesuatu itu?” 

Alangkah menghairankan, bagaimana mungkin keberadaan sesuatu yang ’pasti ada’ (Allah) boleh terhalang oleh sesuatu yang (sebelumnya) ’tidak ada’ (’adam, iaitu makhluk)? Bagaimana mungkin pula sesuatu yang baru (al-hadits, iaitu makhluk) dapat bersama dengan Zat yang memiliki sifat Qidam (tidak ada permulaan bagiNya)?” (Kitab Hikam).

No comments:

Post a Comment