Saturday, July 9, 2016

MAKSIAT YANG LEBIH BAIK DARIPADA KETAATAN

Di dalam al-Hikam, Imam Ibnu Athailah as Sakandari menyampaikan: “Kemaksiatan yg menimbulkan rasa hina dan rasa penyesalan jauh lebih baik dpd ketaatan yg menimbulkan rasa bangga dan sombong”. Keseluruhan hidup adalah ujian dari Allah Ta’ala kepada semua hamba2Nya. Bukan hanya untuk orang Islam yang beriman, tapi juga kepada seluruh umat manusia. Semuanya diuji untuk menunjukkan, mana kah di antara mereka yang paling baik amalnya. Khusus bagi orang beriman, ujian tidak hanya berupa keburukan. Sebabnya, Rasulullah s.a.w sudah mewasiatkan sejak ribuan tahun silam, amat banyak orang yang kuat dengan ujian keburukan tapi justru lalai ketika diberi limpahan nikmat dari Allah Ta’ala.

Ketaatan juga merupakan ujian. Meski terkesan baik dan banyak didambakan, sejatinya di dalam taat ada peluang ketergelinciran yang tak ringan. Lantaran biasa dalam amal taat, seorang hamba amat mungkin terjangkiti 'sifat bangga’. Mengunggulkan dirinya sendiri. Menganggap dirinya sebagai org yg mulia, dimuliakan di antara sekian banyak manusia, dan dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Selanjutnya, org2 seperti ini akan merasa sombong. Tidak mahu menerima kebenaran ketika berasal dari org lain. Bahkan ketika kebenaran itu nyata, ia dgn mudah menolaknya hanya kerana tidak serupa dgn hujjahnya. Sombong inilah ketergelinciran yg utama. Sifat ini berhasil menjerumuskan iblis ke dlm keabadian siksa di neraka kelak. 

Sombong itu sifat Allah Ta’ala. Tiada satu pun makhluk yang layak menyandangnya. Sebaliknya, kemaksiatan justru bisa mendatangkan kebaikan. Tidak semuanya buruk. Apalagi ketika kemaksiatan yang dilakukan dapat menghantarkan pelakunya pada perasaan hina dan sesal di hadapan Allah Ta’ala. Dua perasaan inilah yang menghantarkan pelaku maksiat pada taubat. Memohon ampun kepada Allah Taala atas seluruh dosa dan kelemahan diri yang tiada batasnya. 

Tiada yg dilakukan, kecuali mengingat dosa, menangisi, menyesali, berkomitmen untuk tidak mengulangi, memohon kekuatan kepada Allah Taala agar dihidupkan dlm taat, meminta pada-Nya agar dicabut hasrat untuk bermaksiat, lantas bergegas melakukan berbagai amal kebaikan sepanjang hidup hingga menghadap Allah Taala dlm husnul khatimah. Semoga kita berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Jangan sampai terperosok di lubang binasa. Jangan sampai melakukan kebaikan tapi berujung keburukan. Jangan pula nekad bertindak maksiat, apa pun alasannya. Kerana kita tidak tahu bila datangnya ajal. Wahai diri, perhatikanlah. Inilah kemaksiatan yang lebih baik dari amal ketaatan. Namun tetap, kita tak boleh menyengaja melakukannya. Wallahu a’lam.


No comments:

Post a Comment