Allah Ta'ala berfirman: “Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang hamba kecuali beribadah kepada-Ku dgn sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya. Adapun jika hamba-Ku selalu melaksanakan perbuatan sunnah, niscaya Aku akan mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka (Aku) menjadi pendengaran nya yang dia mendengar dengannya, (Aku) menjadi penglihatan yang dia melihat dengannya, menjadi tangan yg dia memukul dgnya, menjadi kaki yang dia berjalan dengannya. Jika dia memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni, dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi." (Hadits Qudsi). Allah Ta’ala berfirman: “Orang yang telah menjadi kekasih-Ku, maka aku akan selalu siap membantunya” (Hadits Qudsi)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt jika mencintai seorg hamba, maka Dia memanggil Malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai org ini maka cintailah dia!” Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian org itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Di saat kita memadukan atau mengerjakan antara amalan-amalan yang wajib dan sunnah, maka di saat itulah seorang manusia menjadi lebih istimewa di hadapan Allah SWT. Namun yang perlu untuk selalu kita ingat adalah, bahwa ibadah itu bukan hanya sebatas kepada Allah, terlebih kepada makhluk-Nya di dalam berbuat baik. Dan mesti pula harus dilandasi dengan keimanan dan keikhlasan dalam mengerjakannya. Tanpa keimanan dan keikhlasan, maka semua itu akan hampa, tiada artinya.
No comments:
Post a Comment