Tarekat di dalam ilmu Tasawuf ibarat sebuah bengkel tempat orang-orang mempraktekkan apa yang menjadi teori di dalam ilmu agama sehingga dihasilkan suatu produk seperti yang tertulis dalam kitab-kitab suci.
Tarekat di dalam Tasawuf juga ibarat sebuah laboratorium tempat orang-orang yang mempelajari teori agama mempraktekkan ilmunya di bawah bimbingan orang yang telah ahli di bidangnya sehingga ketika dia keluar dari laboratorium bisa mengaplikasikan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari dengan demikian akan memberikan #manfaat kepada dirinya, keluarga dan lingkungannya.
Di Laboratorium bernama Tarekat itu, para murid mempraktekkan segala ilmu yang menjadi teori dalam agama, lewat zikir dan ubudiyah, dimulai dengan taubat kemudian berlanjut ke jenjang berikutnya sehingga apa yang disebut Ikhlas, Ridha, Kauf, Mahabbah dan lain-lain tidak sekedar menjadi tulisan saja akan tetapi telah merasuk ke dalam hati sanubarinya dan akan dibawa kemana saja.
Ibarat sebuah bengkel, seperti umumnya bengkel lain, seringkali apa yang dipraktekkan di sana tidak seindah dan semudah dalam teori dan seringkali sekilas seperti bertentangan dengan teori.
Misalnya teori membuat mobil, di dalam kitab mobil dijelaskan tentang cara membuat mobil yang hanya ditulis secara garis besarnya saja dan biasanya hanya menyebut onderdil onderdil yang vital dan kelihatan oleh mata saja agar mudah dipahami oleh orang awam, jadi kalau kita hanya membaca teori satu malam saja akan selesai.
Akan tetapi jika dipraktekkan di bengkel memerlukan waktu berbulan-bulan barulah bisa menghasilkan sebuah mobil jika dimulai dari nol.
Jadi dapat ditarik garis kesimpulan bahwa dlm tarekat murid diajarkan terjun langsung untuk merasakan teori-teori yg telah didapat atau dihafalnya...
Di dalam teori membuat mobil tidak disinggung sama sekali tentang percikan api, tentang proses pengecoran besi, teknik pengecatan body, teknik memasang baut yang benar, kebisingan, dan orang-orang yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar (karena fokus kepada tugas masing-masing) sehingga siapapun yang pertama kali masuk ke dalam bengkel akan merasa asing dan akan lebih bijaksana jika orang yang belajar membuat mobil, bisa terjun langsung merasakan susahnya membuat sebuah mobil dan tidak hanya menganalisa bari buku panduan cara membuat mobil.
Di sinilah diperlukan kesabaran dan ketekunan dari murid untuk bisa menghasilkan karya terbaik dan tentu saja harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Sang Ahli.
Murid yang baik tidak akan berdebat dengan Sang Ahli tentang teori-teori akan tetapi dia mengikuti dengan penuh keyakinan apa yang diperintahkan oleh Sang Ahli tanpa membantah sedikitpun.
No comments:
Post a Comment