Friday, January 29, 2016

LA ILA HAA ILLALAH

Tiada Tuhan selain Allah. Laa (tiada, nafi) adalah merupakan pemusnahan diri dan dunia (fana) kemudian menjadi kekal (baqa) dalam Tuhan, hanya Ahadiiyyah ( Allah ) yang ada( isbat ), Yang Maha Luas tanpa keterbatasan pengetahuan, tanpa keterbatasan ruang, waktu atau apapun juga.

Pemusnahan diri berarti mengosongkan hati dan fikiran dari segala macam permasalahan. Hati dan fikiran tercurah semata-mata hanya kepada Allah, hilangkan ke aku an (ego) kita. Itulah yang disebut zikir berserta Amalan Pada saat ke-aku-an kita sirna, fana menurut Al Ghazali maka Ke-Aku-an Dzat akan muncul untuk memperlihatkan Jamal Nya (Keindahan NYA) dan masuk ke dalam kekosongan kita. Itulah yang disebut kasyaf.

AKU dengan AKU yang ada di dalam diri kita saling berhadapan.
Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan 
Aku mempunyai waktu khusus dengan Tuhan, di dalamnya tidak ada lagi malaikat dan rasulnya

Haqq (Kebenaran) tersembunyi di dalam Ruh, Ruh tersembunyi di dalam Qolbu dan Qolbu (batin) tersembunyi di dalam Qaalib (tubuh). Penggerak tubuh adalah Ruh, penggerak Ruh adalah Al Haqq (Al Batin).

Hakikat Muhammad adalah merupakan titik pertama dalam mana Dzat mengetahui Dirinya sendiri. Mengenal Dzat harus melalui Dzat. Dalam tahapan ini ruh kita menjadi Ruhul Kudus, kerana telah terbebas dari masalah keduniawian, ruh telah mengalami pencerahan.

No comments:

Post a Comment