Monday, January 25, 2016

UBAT HATI MENGIKUT SUNAN BONANG

Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo solat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo zikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani

(Obat hati ada lima perkaranya.
Pertama baca Quran dengan maknanya.
Kedua, solat malam dirikanlah
Ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh.
Keempat perbanyaklah berpuasa.
Kelima, zikir malam perbanyaklah. 
Salah satunya siapa bisa menjalani. 
Semoga Allah mencukupi).

Puji-pujian Tombo Ati (Obat Hati) ini tak asing terutama masyarakat Muslim di Jawa. Ini sering kali dilantunkan di masjid atau mushala menjelang salat jamaah. Menurut cerita, konon, Sunan Bonanglah yang memperkenalkan pertama kali puji-pujian tersebut. Lalu, tradisi ini pun turun temurun diperkenalkan para wali dan ulama sesudahnya. Hingga saat ini diamalkan oleh generasi Islam di Nusantara. Nasihat Sunan Bonang ini diambil dari rangkaian intisari Al-Quran dan Hadis, serta wejangan ulama-ulama terdahulu.

Ibrahim Al-Khawash pernah menyebut hal serupa dengan susunan yang berbeza, tetapi mempunyai maksud sama, dia mengatakan, “Obat hati ada lima perkara, yaitu; membaca Al-Quran sembari merenungkan maknanya, mengosongkan perut, bangun malam, beribadah di waktu sahur, dan bersahabat dengan orang-orang saleh.”

Para wali penyebar agama Islam di Nusantara yang telah banyak berjasa. Mereka memberi penerang dan penyejuk hati melalui syair-syair yang menggugah jiwa, termasuk puji-pujian Tombo Ati ini. Ia benar-benar menjadi obat hati manusia yang sedang dalam keadaan bahagia ataupun duka. Ia bisa mengobarkan semangat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mengajarkan kecintaaan kepada Allah dan rasul-Nya. Sungguh cara dakwah yang luar biasa. Tombo Ati merupakan satu rangkaian terapi bagi batin untuk berbenah dan menyedari fungsi penciptaan manusia. Dengan penyedaran jiwa yang selama ini terlalaikan dan terabaikan oleh gerak, fikiran, dan nafsu jahat manusia, diharapkan manusia menemukan kembali jati dirinya sebagai manusia.

Penyedaran dan pengobatan jiwa itu melalui lima perkara yang harus dilalui oleh seorang hamba, yakni: 

1) Membaca Al-Quran dengan memahami dan menghayati maknanya; 
2) Mendirikan dan memperbanyak salat malam; 
3) berkumpul dan bersahabat dengan orang saleh; 
4) menunaikan ibadah puasa wajib dan sunnah; 
5) memperbanyak zikir di malam hari.

Maka, alangkah indahnya jika rangkaian penyejuk dan pengobat jiwa ini dilantunkan dengan nyanyian yang mengundang getar-getar keimanan manusia kepada Allah, malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, serta qadha dan qadar-Nya. Debu dan kotoran manusia yang melekat dan meracuni hati manusia dicuci dengan lima obat hati tersebut, agar mampu menerima pancaran cahaya Ilahi dan mengobati seluruh penyakit-penyakit jasmani dan ruhani manusia.

Memang, bukan perkara yang mudah. Untuk melakukan lima perkara tersebut diperlukan kemahuan keras, kerja keras, dan kesabaran yang berterusan. Namun, setidaknya dengan menyanyikan lagu Tombo Ati, diharapkan jiwa-jiwa kita akan tergerak dan terpanggil untuk merenungkan sejenak tentang tujuan penciptaan manusia di bumi kegelapan ini. (Tn. Syeikh Haji Alias Hashim asy-Syattariyah).

No comments:

Post a Comment