Saturday, March 5, 2016

BELAJAR MAKNA TAWAKAL DARI PEMULUNG

Jangan coba mengajarkan makna tawakal kepada para pemulung, tukang batu, penggali tanah dan pekerja keras lainnya, sebab setiap saat mereka telah membanting tulang, mengais rezeki dengan keringat, panas dan airmata. Panas matahari sama sekali tak membuatnya terbakar. Bahkan mereka tak paham dengan suhu udara telah mencapai 37 °c. Teriknya hanya mampu menimbulkan keringat, tapi tak mengeringkan hatinya untuk berusaha. Bau busuk, serbuan lalat, kecoak, tikus dan segala macam bakteri jahat tak membuatnya gentar.

Mereka memahami peran hidup yang sedang dijalaninya. Mereka hanya berusaha keras mencari rezeki, selebihnya urusan Allah jalan penerimaan rezekinya. Hal yang perlu mereka ketahui hanya rujukan dasar syariat dan makna hakikat yang telah mereka capai dan yang belum mereka jalankan, tujuannya agar mereka mampu berjalan pada jalan Ilahi yang lebih indah.

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibn Mubarak, dan Hakim).

Sungguh, mereka yang telah meniti jalan usaha dengan pahit getir kehidupan telah dipastikan jalan rezekinya oleh Allah. Semoga Allah mempermudah jalan kesejahteraan dan kebahagiaan, dipanjangkan umur, diberi kesehatan dan pendidikan yang baik serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Kepada sebagian dari kita yang masih dalam penderitaan, kesedihan dan kesulitan yang sama, namun dalam masalah yang berbeda, semoga Allah memberi kemudahan jalan rezeki. Mari berkaca kepada saudara kita para pemulung sampah ini.

Imam Hasan Al-Bashri salah seorang pemuka di kalangan tabi’in selalu menganjurkan banyak istighfar kepada siapa saja yang datang kepadanya ketika mengadu tentang gagal panen, sulit rezeki, sulit mendapatkan keturunan, dan sawah ladang yang tidak produktif. (Tafsir Qurthubi). Sang Imam mendasarkan nasihatnya pada ayat dan hadis. Allah SWT berfirman, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Mari meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan ajaran hidup yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan Al-Quran sebagai obat penawar duka. Allah SWT berfiman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

No comments:

Post a Comment