TENTANG BEKAL PERJALANAN
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: "Orang yang beriman mempersiapkan bekal, sementara orang kafir bersenang-senang. Seorang Mukmin mempersiapkan bekal, karena dia sedang dalam perjalanan. Baginya, sedikit harta dunia sudah cukup. Yang banyak justru dipersembahkannya untuk akhirat. Ia hanya membawa bekal sekadarnya seperti orang bepergian dan seukuran yang bisa dibawa.Segala sesuatu untuk di akhirat.
Imam Hasan Bashri mengatakan, "Seorang Mukmin cukup dengan sesuatu yang sedikit: segenggam kurma dan seteguk air”. Orang beriman mengumpulkan tenaga, sedangkan orang munafik menghamburkan tenaga. Seorang Mukmin mengumpulkan tenaga karena masih di perjalanan, belum sampai di tempat tujuan. Ia tahu bahwa di tempat tujuan terdapat segala yang dibutuhkannya.
Sebaliknya, seorang munafik tidak punya rumah dan tujuan. Betapa banyak waktu terbuang sia-sia; Kalian menghabiskan usia tanpa ada maknanya. Aku melihat kalian menyalahgunakan kesempatan hidup di dunia. Kalian menyalahgunakan agama. Berbaliklah! Dengan begitu kalian berada di jalan yang benar. Dunia tidaklah kekal bagi siap pun, termasuk kalian”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani).
TENTANG LUPA
“Kalian benar-benar lupa! Kalian bertingkah laku seolah-olah tidak akan pernah mati, seolah-olah tidak pernah dikumpulkan pada Hari Kiamat, seolah-olah tidak akan dihisab di hadapan Allah, dan seolah-olah tidak akan melewati jembatan (shirat) di atas neraka. Begitulah kalian! Selama ini, kalian hanya mengaku-ngaku menjadi Muslim dan Mukmin”. (Syekh Abdul Qadir dalam Mawa'izh karya Shalih Ahmad Asy-Syami).
TENTANG RIDHA
“Kalian harus senantiasa ridha kepada Allah Azza wa Jalla dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan baik maupun buruk, sehat ataupun sakit, kaya maupun miskin, dan dalam keadaan sukses ataupun gagal. Aku tidak melihat obat yang baik bagi kalian selain berserah diri kepada-Nya, Jika Allah menakdirkan sesuatu bagi kalian, janganlah takut. Janganlah mengeluh kepada selain-Nya, sebab itu justru bisa menyebabkan bencana bagi kalian, Tenang dan diamlah! Jika kalian ridha, Dia akan mengubah kesusahan kalian menjadi kebahagiaan!” (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani).
No comments:
Post a Comment