Sayyidina Ali ibn Abi Thalib ra. berkata,
لَوْ لَا خَمْسُ خِصَالٍ لَصَارَ النَّاسُ كُلُّهُمْ صَالِحِيْنَ اَلْقَنَاعَةُ بِالْجَهْلِ وَالْحِرْصُ عَلَى الدُّنْيَا وَالشُّحُّ بِالْفَضْلِ وَالرِّيَاءُ فِي الْعَمَلِ وَالْإِعْجَابُ بِالرَّأْيِ
“Jika bukan karena lima sifat tercela ini, niscaya manusia akan selamat dari kehancuran. Sifat-sifat tercela tersebut yaitu:
1. Merasa puas dengan kebodohan.
2. Sifat tamak terhadap dunia.
3. Sifat bakhil dengan kelebihan harta.
4. Riya dalam setiap amal perbuatan.
5. Bangga terhadap pendapat diri sendiri.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Allah swt. membenci orang yang pandai dalam urusan dunia, namun bodoh dalam urusan Akhirat.” ( HR. Al-Hakim) . Dalam hadis lain beliau bersabda, “Dosa orang alim itu satu, sedangkan dosa orang bodoh itu dua.” (HR. Ad-Dailami). Rasul SAW juga bersabda, “Zuhud terhadap urusan dunia itu akan menenangkan hati dan badan. Sementara kesenangan terhadap dunia itu akan membebani hati dan badan.” (HR. Ath-Thabrani)
Dalam hadis lain, Rasulullah saw. juga bersabda, “Alangkah indahnya kehidupan dunia bagi orang menjadikannya kesempatan untuk mempersiapkan bekal di akhirat hingga mendapat ridha Rabb-nya. Alangkah buruknya kehidupan dunia bagi orang yang menjadikan dunia memalingkan dirinya dari kehidupan akhirat dan menjauhkannya dari ridha Rabb.” (HR. Al-Hakim). Sedangkan tentang riya, Rasulullah saw. bersabda, “Manusia yang paling berat siksaannya kelak pada Hari Kiamat yaitu orang yang memperlihatkan kepada orang lain bahwa pada dirinya ada kebaikan, padahal sedikit pun tidak ada kebaikan pada dirinya.” (HR. Ad-Dailami)
Beliau pun bersabda, “Siapa yang memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya takut kepada Allah swt. melebihi keadaan yang sebenarnya maka dia adalah orang munafik.” (HR. Al-Bukhari). Dalam hadis lain beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah swt. mengharamkan surga bagi setiap orang yang riya.” (HR. Abu Nu’aim). (Nasha’ihul-‘Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani).
No comments:
Post a Comment