Sunday, March 13, 2016

EMPAT TANDA KEIMANAN

Sebagian ahli hikmah mengatakan: “Tanda-tanda keimanan kepada Allah itu ada empat, yaitu: 

1. Takwa;
2. Haya’ (rasa malu)
3. Selalu bersyukur; dan
4. Sabar.”

Imam Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa takwa adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala macam bentuk kemaksiatan. Ada juga yang mendefenisikan bahwa takwa adalah semua aturan Islam. Ada pula yang mendefenisikan bahwa takwa adalah mengikuti jejak Rasulullah SAW baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Adapun Haya’ (rasa malu) itu ada dua macam, yaitu: 

1. Malu naluri (haya’ nafsaniy), yakni rasa malu yang dikaruniakan oleh Allah kepada setiap diri manusia, seperti rasa malu kelihatan auratnya atau malu bersenggama di depan orang lain; 

2. Malu imani (malu imaniy), yaitu rasa malu yang bisa mencegah seseorang dari melakukan perbuatan maksiat karena takut kepada Allah ta’ala.

Syukur adalah memuji Allah yang selalu memberi kebaikan dengan selalu mengingat kebaikan-Nya. Sedangkan di antara bentuk sabar adalah tabah dan tidak mengeluh kepada selain Allah ketika mendapat musibah.

Berkaitan dengan pembahasan dalam perkara-perkara ini, sudah seharusnya bagi kita berdo’a dengan do’a yang pernah dibaca oleh Tamim Ad-Dari bin Habib, yaitu do’a yang diajarkan oleh Nabi Khidir a.s. kepadanya sekembalinya Tamim dari suatu tempat akibat dibawa oleh jin.
Lafazh doa’nya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ قَنِّعْنَا بِمَا رَزَقْتَنَا وَاعْصِمْنَا مِنْ حَيْثُ نَهَيْتَنَا وَلاَ تُحَوِّجْنَا إِلَى مَنْ أَغْنَيْتَ عَنَّا وَاحْشُرْنَا فِيْ رَمْزَةِ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ بِكَأْسِهِ فَاسْقِنَا وَ مِنْ مَعَاصِيكَ جَنِّبْنَا وَعَلَى التَّقْوَى أَمِتْنَا وَلِلذِّكْرِ أَلْهِمْنَا مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ فَاجْعَلْنَا وَ أَسْعِدْنَا وَلَا تَشُقَّنَا يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

“Ya Allah, jadikanlah kami merasa puas dengan rezeki yang Engkau berikan kepada kami; peliharalah kami dari apa yang telah Engkau larang; janganlah Engkau menjadikan kami orang yang membutuhkan pertolongan kepada orang yang telah Engkau jadikan dia tidak membutuhkan kami lagi; kumpulkan kami ke dalam golongan umat Muhammad saw dan berilah kami minum dari telaganya; jauhkan kami dari perbuatan maksiat; wafatkan kami dalam ketakwaan; berilah kami ilham untuk senantiasa berzikir kepada-Mu; jadikanlah kami termasuk ahli waris surga yang penuh kenikmatan; dan bahagiakanlah kami dan jangan Engkau sengsarakan kami, wahai Tuhan Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan.”

Rasulullah saw bersabda: 

ذِرْوَةُ الْإِيْمَانِ أَرْبَعٌ خِلَالُ الصَّبْرِ لِلْحُكْمِ وَ الرِّضَا بِالْقَدْرِ وَالْإِخْلَاصِ لِلتَّوَكُّلِ وَالْإِسْتِسْلَامِ لِلرَبِّ

“Puncak kenikmatan itu ada empat, yaitu sabar terhadap hukum, ridah terhadap qadhar, ikhlas dalam bertawakkal, dan berserah diri kepada Allah.” (HR. Abu Nu’aim). (Kitab Nashaihul Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani).

No comments:

Post a Comment