Monday, March 21, 2016

MANFAAT ZIKIR BAGI KITA

Syekh Ibnu Athaillah mengatakan, "Tidak ada ibadah yang lebih bermanfaat bagimu daripada zikir. Sebab, zikir adalah ibadah yang bisa dilakukan orang tua dan orang sakit yang sudah tidak mampu lagi berdiri, rukuk, dan sujud. Bersihkan cermin hatimu dengan khalwat dan zikir hingga kelak kau berjumpa dengan Allah SWT.

Hatimu harus selalu ingat Allah sehingga cahaya menyinarimu. Jangan seperti orang yang ingin menggali sumur, kemudian ia menggali di satu tempat sedalam satu jengkal lalu menggali di tempat lain sedalam satu jengkal pula. Jadi, airnya tidak akan pernah keluar. Akan tetapi, galilah di satu tempat sehingga airnya memancar.

Hai hamba Allah, agamamu adalah modalmu. Jika kau telah menyia-nyiakan modalmu, sibukkan lisan dengan berzikir mengingat-Nya, sibukkan hati dengan cinta kepada-Nya, dan sibukkan tubuhmu dengan menaati-Nya. Tanamlah wujudmu di tempat menanam hingga benih muncul dan tumbuh. Siapa yang memperlakukan hatinya sebagaimana petani memperlakukan tanahnya, pasti hatinya bersinar”. (Syekh Ibn Atha'illah dalam Taj Al-‘Arus).

2). SHALATLAH! PERSEMPIT RUANG NAFSUMU

Syekh Ibnu Atha'illah mengatakan: “Keadaanmu bersama nafsu itu seperti orang yang melihat istrinya di kedai arak, lalu ia memberinya pakaian indah dan makanan lezat. Ketika engkau meninggalkan shalat, sebenarnya kau telah memberi bermacam nikmat pada nafsumu”. (Kitab Tajul 'Arus, Syekh Ibnu Atha’illah). Abu Ali Ad-Daqqaq mengatakan: “Siapa menghiasi dirinya dengan mujahadah (bersusah payah), Allah akan memperindah batinnya dengan musyahadah (penyaksian Al-Haqq)”. (Kitab Al-Ghunyah li Thalib Thariq Al-Haqq, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani).

3). BEKAL RUHANI PARA PEMBURU MAKRIFAT

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai kaumku! Kalian harus berusaha mencapai titik komitmen yang kokoh dalam beribadah kepada Allah. Sebab, Dia mendatangi mereka yang berdiri dengan taat di hadapan-Nya.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ketika seorang hamba berdiri berlama-lama di hadirat Tuhannya, dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan shalatnya, maka dosa-dosanya jatuh berguguran, persis seperti daun-daun kering yang rontok dari pepohonan pada hari ketika angin bertiup sangat kencang. Dan, ketika seorang hamba bersikap tulus dan taat kepada Tuhannya, maka dosa-dosanya berguguran dan dibersihkan dari dirinya, baik dari luar (zahir) maupun dari dalam (bathin). 

Kalbunya akan dipenuhi dengan cahaya, dan wujud terdalam (sirr) menjadi suci dan tenang”. Kalian harus selalu di jalan kebenaran dalam kehidupan pribadi kalian. Kalian harus fasih dalam kehidupan sosialmu! Jika kalian menempuh jalan kebenaran di dunia, maka kalian akan berada di jalur yang benar di akhirat.

Kalian harus berterus-terang kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Kalian harus memohon kepada-Nya atas nama sesama kalian, sebab Dia akan menerima perantaraan kalian untuk memberi berkah kepada makhluk-makhluk-Nya yang hendak diberkahi-Nya. Setelah memberikan izin-Nya dan mengeluarkan perintah-Nya maka Dia akan mengabulkan permohonan kalian, sebagai hadiah kemuliaan/keajaiban (karamah) kepada kalian, untuk memberikan bukti yang kasat mata tentang kedudukan yang kalian tempati (maqam) dalam pandangan-Nya.

Kalian harus benar-benar menjaga hubungan dengan-Nya. Harus fasih dalam memberi penjelasan/pelajaran kepada makhluk-makhluk-Nya. Kalian harus menjadi guru (mu’alim) dan pendidik (mu’abbid) yang baik. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berprilaku baik di sisi-Mu dalam situasi dan kondisi apa pun, dan berprilaku baik pula bersama orang-orang yang shaleh di antara hamba-hamba-Mu. Berikanlah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di akhirat nanti, serta jagalah kami dari siksa api neraka.” (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Jala Al-Khawathir).

No comments:

Post a Comment