Friday, April 15, 2016

RAHSIA KEBERHASILAN PENDIDIKAN PARA ULAMA SALAF

Orang-orang sholeh dari keturunan Rasulullah Saw, memiliki 11 konsep dalam mendidik anak-anak mereka:

1. Memerintahkan kepada isteri mereka ketika menyusui, agar lidahnya tidak putus untuk terus membaca Ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.

2. Pertama kali yang diajarkan ke anak mereka ketika baru bisa bicara, ialah kalimat yang berbunyi: “Rodlitu billahi Robba Wa bil Islami diina Wa bimuhammadin sholla Allahu ‘alayhi wa sallam Nabiyyan wa Rosuula” (Aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul).

3. Membiasakan kepada anak-anak mereka sejak kecil untuk bangun malam atau bangun sebelum tiba waktu Shubuh.

4. Sebelum memasuki bulan-bulan berkah seperti Romadlon, mereka mengumpulkan anak-anak mereka dan bertanya, "Apa yang akan kalian kerjakan di bulan yang berkah ini? (Diantara amalan membaca Al Qur'an, dzikir, sedekah, dll.)

5. Mereka mengajari anak-anak mereka niat-niat yg baik sebagaimana mengajari mereka Surat Al Fatihah.

6. Mereka mengadakan majelis ilmu di rumah, dan berkumpul semua yang ada di rumah, majlis harian atau mingguan, mereka membaca sedikit dari Al Qur'an dan kitab hadits serta fiqih. Mereka menutup majelis dengan doa dan solawat kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Ketika anak mereka telah mulai baligh, mereka memberi tahu anaknya bila sudah mukallaf dan sekarang dua Malaikat akan mencatat kebaikan-kejelekan, menulis ucapan serta perbuatannya. Untuk hal itu diadakanlah perayaan yang dihadiri para ulama' dan orang-orang sholeh.

8. Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah baligh, khuatir terjerumus kepada kemaksiatan.

9. Mereka mengajari anak-anak berdoa memohon kepada Allah dalam setiap keadaan, maka apabila anaknya ingin sesuatu dari orang tuanya, mereka berkata kpd anaknya, "Wudhu'lah dan sholat 2 rokaat, lalu mintalah kepada Allah hajat-hajatmu. Setelah sholat, orang tua memberikan yang anak minta seraya berkata, "Sungguh Allah yang mengabulkan doamu".

10. Mereka membagi tugas kepada setiap anak, ada yang tugas belanja ke pasar, dan ada yang menyapu rumah, serta ada yang tugas melayani tamu dan ngambil air, dsb.

11. Mereka lebih banyak memperhatikan pembelajaran puteri-puteri mereka lebih serius dari anak laki-laki, karena anak perempuan tidak keluar rumah.  (Dari Al Habib Muhdlor As Segaf).

No comments:

Post a Comment