Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Engkau harus selalu mengawasi tanda-tanda anugerah yang diarahkan kepada dirimu oleh Tuhan yang Mahabenar, pengawasan-Nya atas dirimu dan kehadiran-Nya di dekatmu. Engkau harus rela dengan kemiskinan, rela dengan kebangkrutan (iflas), dan bahagia dengan yang sedikit sembari selalu menjaga diri di dalam batas-batas kelayakan.
Dengan kata lain, kau harus selalu menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan, dan menerima dengan sabar apa pun yang dijatahkan bagimu oleh takdir. Jika engkau menjadikan ini sebagai praktikmu yang terus-menerus, maka hatimu akan menemui Tuhanmu dan engkau akan memasuki hadirat-Nya dengan sirr-mu.
Kemudian, apabila segala sesuatu diungkapkan, maka engkau akan melihat dengan mata keyakinan. Engkau akan mengalami jenis persepsi yang dirujuk oleh Amirul Mu’minin ʽAli ibn Abi Thalib k.w. ketika beliau mengatakan: “Bahkan jika tabir diangkat, keyakinanku tidak akan menjadi lebih besar.” Ketika orang-orang bertanya kepada beliau: “Apakah engkau sudah pernah melihat Tuhanmu?” Beliau menjawab: “Aku tidak menyembah Tuhan yang belum pernah kulihat”. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir).
No comments:
Post a Comment