Asyahadualla ilaaha illallah: ini merupakan syahadat tauhid atau hakekat ketuhanan yaitu diri batin manusia (Rohani). Wa-asyhadu anna muhammadar rasulullah: ini merupakan syahadat rasul atau hakekat kerasulan yaitu diri zahir manusia (Jasmani). Diri batin (rohani) adalah sebenar-benarnya diri yang menyatakan: Rahasia Allah, Untuk menyatakan diri Rahasia Allah Adalah diri zahir manusia. Sedangkan Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahir manusia yang menanggung rahasia Allah. Kejadian manusia adalah satu-satunya kejadian yang paling rapi.(Q.S. Attin-4). kemuliaan manusia karena manusialah yang sanggup menanggung rahasia Allah (Q.S. Al-Ahzab 72).
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan: “Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” Yang berarti: AKU bersaksi dengan diriKU sendiri bahwa tiada yang nyata pada diriKU sendiri hanya AKU Semata dengan tubuh zahirKU sebagai tempat menanggung rahasiaKU dan AKU akan menjaganya buat selama-lamanya. “Hai, zahirKU yang AKU cintai, Maha suci AKU beserta engkau jikalau engkau berada di dalam AKU, Maka lenyaplah engkau di dalam KOSONG” ALLAH itulah yang disebut diri yang BATIN. MUHAMMAD itulah yang disebut diri yang ZAHIR.
Berkata Nabi SAW: “Ikuti AKU.. ikuti AKU. Kalau engkau tiada mengikuti AKU maka engkau adalah SESAT”. Sebab itulah AKU ajarkan kalimat Tauhid: “LAA ILLAHA ILLALLAH”. Sebab itulah AKU ajarkan kalimat Syahadat: “ANNA MUHAMMADDARASULULLAH”. Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya maka selamatelah engkau dunia dan akhirat. Dan engkau di dalam mukmin yang sebenar-benarnya. Ingatlah bahwasanya Kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat. Maka engkau itu rindu selalu kepadaKu yang menjadikan semesta alam. Itulah yang disebut engkau bertubuh ‘NURULLAH’’ Itulah yang disebut lenyap dengan AKU. Ingatlah juga bahwasanya Asal engkau yang Aku jadikan mula-mula adalah satu Rahasia Nur, yang disebut Nur Dzat.
Nur Dzat menjadi Diri, kemudian diri engkau ghaib di dalam Nur Allah, kemudian ghaib lagi yang disebut kosong. Kemudian berkata di dalam Kun, Kun itulah yang disebut Alif, Alif itulah yang disebut Diri, Maka ghaib Alif itu menjadi Laisa, lalu berkatalah Ia HAQ. Yang Haq itulah yang disebut tiada berujud dan tiada bernama. maka engkau itu yang dinamakan AKU, sebab itu bukan diluar bukan di dalam. Sehingga meliputi Aku semesta sekalian alam. Maka Laisa-lah Aku didalam diri engkau itu. Jikalau engkau mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di dalam kalimahKu. Sesudah engkau di dalam kalimahKu, Maka engkau itu bertubuh Syahadat dansesudah bernama syahadat, Maka engkau itu bernama Muhammad.
Jikalau engkau sudah bernama Muhammad dzahirnya maka batinnya itu bernama Ahmad lalu sesudah bernama Ahmad, maka engkau itu ghaib dengan HU, Maka Akulah itu. Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau yang berbunyi ‘Wujud Dzat’ Wujud itu berbunyi HU dan Dzat itu berbunyi ALLAH. Oleh karena itu yang bunyi hanya kosong, maka kosong itu maknanya fana, hanya diriKU-lah yang ada. Yang beserta melihat dan mendengar, Semuanya lenyaplah di dalam yang KOSONG.
Amin
ReplyDelete