Hadits QUDSI: “MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU” Artinya: Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah. SyariatNYA SHOLAT yaitu: berdiri, ruku, sujud, duduk, salam. TAREKATNYA SHOLAT berdiri itu huruf alif ruku itu huruf lam sujud itu huruflam duduk itu hurufha’ di gabungkan menjadi kalimah lafad (ALLOH). HAKETATNYA SHOLAT yaitu pada waktu sholat jati akan bertajali kepada alloh. MA’RIFATNYA SHOLAT harus bertemu dengan nur muhammad yaitu narrun hawaunmaun turrobun.
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SHOLAT? Karena: niat itu merupakan kepala Shalat. Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam Shalat itu kita lapazkan didalam hati . Niat sbb: “aku hendak Shalat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
ALIF ITU ARTINYA: NIAT SHOLAT
LAM ITU ARTINYA: BERDIRI
HA ITU ARTINYA: RUKU’
MIM ITU ARTINYA: SUJUD
DAL ITU ARTINYA: DUDUK
atau bisa juga kalau di kias lagi menjadi 4 hakekat:
Berdiri (alif = jalalullah)
Rukuk (lam awal = jamalullah)
Sujud (lam akhir = kaharullah)
Duduk (haa = kamalullah)
Yang menjadi nasar api, angin, air dan tanah dalam diri kita. Perkataan pertama dalam solat itu adalah: ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar). Perkataan ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata: ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar). Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu:
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat
Perkataan ALLAH pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat: ZAT ALLAH (Dzatullah)
Sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat: SIFAT ALLAH (Sifatullah). Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji
hakikatnya SHOLAT:
1. BERDIRI (IHRAM):
- hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu adalah TERCENGANG, artinya: tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta’ala, siapa yang menyembah?, dan siapa yang disembah?.
- hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara
• KUAT.
• LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah. Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AF’AL (perbuatan) hamba yang baharu.
- Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya: Nyata kepada AF’AL Allah. Hurufnya ALIF. Alamnya NASUWAT. Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.
2. RUKU’ (MUNAJAH)
- hakikatnya RUKU’ (MUNAJAH) itu adalah BERKATA-KATA, artinya: karena didalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah.
Separuh bacaan yang dibaca didalam shalat itu adalah KALAMULLAH.
- hakikat RUKU (MUNAJAH) itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur. Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara:
• TUA.
• MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba ituy tidak mempunyai TUA dan MUDA.
Adapun yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.
- Adapun sempurnanya SUJUD (MI’RAJ) itu hakikatnya: Nyata kepada SIFAT Allah. Hurufnya LAM Akhir. Alamnya JABARUT. Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.
3. SUJUD (MI’RAJ)
- hakikatnya SUJUD (MI’RAJ) itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT, MELAINKAN ALLAH SEMATA.
- hakikat SUJUD (MI'RAJ) itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai. Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara:
• HIDUP.
• MATI.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI.
Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.
- Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya: Nyata kepada ZAT Allah. Hurufnya HA. Alamnya LAHUT. Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.
4. DUDUK (TABDIL)
- hakikatnya DUDUK (TABDIL) itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.
- hakikat DUDUK (TABDIL) itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur. Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara:
• ADA.
• TIADA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA. Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu wujudanya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
- Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA’RIFAT Allah. Hurufnya MIM Awal. Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita. JADI ORANG SHALAT MEMBENTUK HURUF AHMAD/ MUHAMMAD.
Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib melakukannya.
1. Sholat Syari’at: Dilakukan 5 kali sehari dengan 17 Roka’at
2. Sholat Tauhid: Dilakukan 24 jam (5waktu)di BAITULLAH
3. Sholat Dha’im: dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta (ALLAHU AKBAR).
1). SHOLAT SYARI’AT : Sholat ini sesungguhnya biasa dilakukan oleh mereka dari golongan Syari’at. Mereka melakukan 5 kali sehari semalam. yaitu waktu SUBUH, DHUHUR, AS’HAR, MAGRIB, ISYA.
Yang tersirat dari perintah ALLAH disini ialah:
1. Sholat Subuh: 2 rokaat, dan dapat dilakukan secara berjamaah. Sholat ini memperingati saat kita dilahirkan kealam fana ini. Kita lahir terdiri dari 2 bagian:
- lahir
- batin.
Lagi pula kita lahir tidak sendirian. Disaksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi, Bapak,Ibu, itu sebabnya maka sholat subuh ini biasa dilakukan secara berjamaah
2. Sholat Dhuhur: 4 rokaat: Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin). Dalam mencari nafkah, maka memerlukan ke 4 hawa nafsu:
- nafsu amarah,
- luamah,
- supiyah,
- mutmainah
Bisa dilakukan berjamaah, Bila sholat Jum’at: dilakukan hanya 2 roka’at,karena yang 2 roka’at pertama sudah dipergunakan untuk khotbah. Dan khotbah itu wajib diikuti, karena merupakan rejeki batin(Santapan rohani)
3. Sholat as’har: 4 Roka’at: Tujuannya untuk berbuat amal. Dalam berbuat amal lahir dan amal batin, maka dipergunakan jasad, nyawa, ruh, dan rohani
4. Sholat maghrib: 3 roka’at: Tujuannya untuk mati. Tiga roka’at karena orang mati itu melepaskan: Dzad, Nur dan Sir
5. Sholat Isya: 4 roka’at: Tujuannya untuk hijrah (pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat), maka jasad harus membawa roh jasmani/hewani, roh nabati, dan roh rewani
- nyawa harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
- Roh harus membawa Roh Kudus
- Rohani harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2). SHOLAT TAUHID: Sholat Tauhid ini dipergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke 5 sholat sayari’at. Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah: “BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU,MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA” Maka para penganut ilmu MA’RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat Syari’at. Padahal Sholat syari’at itu jaga termasuk sholat Muhammad SAW. Dan ada maksud dan tujuannya. Dikarenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya, maka sholat syari’at banyak ditinggalkan oleh orang Mari’fat. Sholat Tauhid dilakukan dengan melakukan (Dzikir Qolbu). Dengan Dzikir Qolbu ini, maka semua nafsu diimami oleh Rosul/Nur Muhammad dan juga semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah. Ini adalah sholat fardu yang dilakukan berjamaah di Baitullah. Dan ini pula yang dimaksud dengan sholat paling ampuh yang tidak diketahui oleh orang lain.. ! Keterangan: Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan), lalu pindah ke Baitul Muqadis (Puser) terus ke Baitul Ma’mur (kening), lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas (Kemaluan) dan akhirnya sholat di Baitullah (Ulu Hati) Oleh karena itu ada sholat ini, makanya baik bayi lahir maupun orang mati itu tidak pernah tepat jamnya. Kalau tidak lebih sekian detik atau menit, ya kurang sekian detik atau menit. Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke 4 nafsu yang diimami oleh Rosul/Nur Muhammad.
3. SHOLAT DHA’IM: Sewaktu di Gua Rahim, semua umat manusia pernah melakukan sholat. Dan sholatnya adalah Dha’im Mul Haq. Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup di alam Fana ini. Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ, maka lalu LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL’ADHIM (Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa), tidak bias lagi KUNFAYAKUN. Maka selama hidup ini kita berikhtiar untuk mendapatkan lagi HAQ yang hilang itu. Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna. HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ. Sarananya sudah ada dan dalam diri kita. Yaitu ditengah-tengah Tonsil.
Itulah hakikatnya shalat..! Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI. Artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR Batin, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.
turut menuntut ilmu smoga para guru berkenan ,Amin
ReplyDeleteAmin,terima kasih kepada semua guru,atas penjelasan nya mohon ridho nya
ReplyDelete