Tuesday, May 3, 2016

AWALUDDIN MAKRIFATULLAH

“Awal Agama Mengenal Allah”. Mengenal diri sekaligus Mengenal Allah, berlakunya sembah kepada Allah atas kenal, kalau tidak kenal maka itu cuma hanya penat Sia sia hayalan belaka…. MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU:“Barang siapa mengenal dirinya maka akan kenal pada tuhanNya”. INNALILLAH:“Sesungguhnya kita berasal dari Allah”. WA ILAIHI ROJIUN: “Akan kembali kepada Allah”. Pembuktian sesungguhnya kita berasal dari Allah, kata Allah dalam hadist qudsi: “AKU ADALAH PERBENDAHARAAN YANG TERSEMBUNYI, AKU INGIN DIKENAL MAKA KUCIPTAKAN MAHLUK (Adam) DAN SEGALA ALAM BESERTA ISINYA” Kata Allah: “AKU INGIN MELIHAT DIRI DILUAR DIRIKU”. Sebenarnya sebelum ada langit dan bumi, sebelum ada syurga dan neraka, dan juga sebelum ada Makhluk, dan Allah pun belum dikenal sudah adakah kita,?…. Dan adanya kita dimana,? Jawab: ADANYA KITA SEMUA IAITU DI DALAM PERBENDAHARAAN ALLAH (di dalam kunhi dzat Allah). Sedangkan Allah masih seorang diri, apakah Ruh kita sudah ada,? 

Apakah sama usia Allah dengan Ruh kita,?…. Sama-Sama Tiada Awal Tiada Akhir. Artinya : Awal-awal agama adalah mengenal Allah. Sebelum mengenal Allah terlebih dahulu kita disuruh mengenal diri, seperti Hadist : “MAN’ARA PANAP SAHU PADAD’ARA PARABBAHU” Artinya: Barang siapa mengenal dirinya, mengenal ia akan Tuhannya. “MAN ‘ARA PANAPSAHU PAKD’RA PARABBAHU LAYA RIPU NAPSAHU”. Artinya: Barang siapa mengenal Tuhannya, nescaya tiada dikenalnya lagi dirinya. “MAN ‘ARA PANAPSAHU BILFANA PAKAD’ARA PARABBAHU BIL BAQA” Artinya: Maka barang siapa mengenal dirinya binasa, nescaya dikenalnya Tuhannya kekal. “KHALAK TUKA YA MUHAMMAD WAKHALAK TUKA ASY YA ILA ZALIK” Artinya: Aku jadikan Engkau kerana Aku dan Aku jadikan Alam dengan segala isinya kerana Engkau Ya Muhammad. 

Firman Allah : “AL INSAN SIRRU WA ANA SIRRUHU” Artinya : Insan itu Rahsiaku dan Aku Rahsia Insan. “WA AMBATNAL ABRU RABBUN AU ZAHIRU RABBUN ABBUN” Artinya : Adapun batin hamba itu Tuhan dan Zahir dan Tuhan itu hamba. “LAHIN HUWA WALAHIN GHAIRUH” Artinya : Tiada ia tetap dan tiada ia lain dari ia. Firman Allah Ta’ala didalam Al-quran : “FAHUWA MA’AKUM AINAMA KUNTUM” Artinya : Di mana saja Engkau berada (pergi) Aku serta kamu. “HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WALBatinU WAZZAHIRU” Artinya : Ia jua Allah yang awal tiada permulaannya, dan Ia jua Allah yang akhir tiada kesesudahannya, Ia jua batin dan Ia jua Zahir. 

Dalam pandangan Ma’rifat kita kepada Zat Allah Ta’ala itu, “LAISA KAMIS LIHI SYAIUN” tiada seumpamanya bagi sesuatu, dan bukan bertempat. Adapun Ma’rifat kita atau pengenalan kita akan diri diperikan AF ‘ALULLAH, adapun Ma’rifat kita akan AF ‘ALULLAH, LAHAU LAWALA KUWWATA ILLAH BILLAHHIL’ALI YIL’AZIM. Artinya : Datang daripada Allah dan kembalinya kepada Allah jua segala sesuatu, sesuai dengan hadist Nabi yang berbunyi demikian : “MUTU ANTAL KABLAL MAUTU”. Artinya : Matikan diri kamu sebelum mati kamu. Adapun mati ini ada dua ma’na, maka apa bila Roh bercerai dengan jasad itu mati hisi namanya, atau mati yang sebenarnya. 

Adapun mati yang dimaksud hadis Nabi yang di atas tadi, adalah mati Ma’nawi, artinya mati dalam pengenalan mata hati. Mahasuci Allah Subhanahu wata’ala Tuhan Rabbil’izzati dari upayamu, wujudmu, supaya Aku terang sempurna, upaya Allah dan kuat Allah, dan wujudanya Allah “BILLAHI LAYARILLAH” tiada yang mempunyai dan menyembah Allah hanya Allah. Bagitu sekalian Aribbillah mengerjakan ibadat kepada Allah Ta’ala. Adapun yang bernama Rahsia itu “Sirrullah”.

No comments:

Post a Comment