Mani itu ialah penjelmaan dari bapak dan ibu atau yang disebut Sulbi dabn Taraib,jadi mani itu adalah mulanya seberkas cahaya yang dikeluarkan oleh allah dari mutu manikam. Sehingga para Ulama berpendapat yaitu: Mani adalah salah satu-satunya Zat Penjelmaan dari dua macam zat (sulbi dan taraib). Dengan adanya KUDRATILLAHI yaitu berasal dari sulbi bapak dan yang menjadi IRADATILLAHI yaitu berasal dari ibu. Oleh sebab itu bagaimanapun birahinya kaum ibu, hal ini tidak terlalu nampak karena birahinya kaum ibu ini tidak dapat melampaui batasnya kudrat kaum bapak,karena kaum ibu ini hanyalah iradat maka ulama mengistilahkan Surga Itu Di Atas Telapak Kaki Ibu. Untuk lebih jelasnya inilah bagian-bagian dari maksud yang diatas :
BAGIAN BAPAK : WADI, MADI, MATU, MANI Atau disebut SULBI.
BAGIAN IBU : ASALNYA TANAH, ANGIN, API AIR Atau disebut TARAIB.
BAGIAN ALLAH : ROH IDHAFI, ROH ROHANI, ROH RAHMANAI, ROH JASMANI.
BAGIAN DARI GUDANG RAHASIA Disebut "MUTU MANIKAM".
-Asalnya Tanah yaitu : ANFAS Hurufnya Alif Kalimatnya LA.
-Asalnya Angin yaitu : TANAFAS Hurufnya Lam Awal Kalimatnya ILLAHA.
-Asalnya Air yaitu : NAFAS Hurufnya Ha Kalimatnya ALLAH.
-Wadi.......Ma anni kalimatnya : LAA ILAHA.
-Madi.......Ma annawiya kalimatnya : ILALLAH.
-Matu.......Sulbi kalimatnya : ALLAH.
-Mani.......Salbiyah kalimatnya : HU.
Ruh Jasmani .............Kalimatnya (YAHU).
Ruh Rahmani.............Kalimatnya (IYAHU).
Ruh Rohani..............Kalimatnya (YAMANIHU).
Ruh Idhafi.............Kalimatnya (YAMAN LAYISALAHU).
Mutu Manikam.............Kalimatnya (MA'DAHU)
Tujuh Petala Bumi dijadikan 7 (tujuh) Tingkatan Martabat yaitu :
1. Sifat Amarah.
2. Sifat Lawwama.
3. Sifat Mulhima.
4. Sifat Mutmainah.
5. Sifat Radhiyatan.
6. Sifat Mardhiyah.
7. sifat ubudiyah.
Tujuh Petala Langit yang dimaksud denngan Martabat 7 (Tujuh) yaitu :
1. Lathifatul Qolbi.
2. Lathifatul Ruuhi.
3. Lathifatul Sirri.
4. Lathifatul Ahfa.
5. Lathifatul Hafi.
6. Lathifatul Nafsu Natika.
7. Lathifatul Kulu Jasad.
Jikalau tingkatan semacam ini yang kita ambil Hakikatnya pada Alam kecil yang tersembunyi (terahasia) dalam diri kita,maka ulama menamakan sebagai berikut :
1.HAYATUN JASADI BIN-NAFASI.
2. HAYATUN NAFASI BIR-RUHI.
3. HAYATUN RUHI BIS-SIRRI.
4. HAYATUN SIRRI BIL IMANI.
5.HAYATUN IMANI BINNURI .
6.HAYATUN NURI BIL QUDRATI.
7. HAYATUN QUDRATI BI MU'ALAMULLAHI TA'ALA DZATULLAH.
Artinya adalah sebagai berikut :
1. Asalnya Jasad dari Nafas.
2. Asalnya Nafas dari Ruh.
3. Asalnya Ruh dari dalam Rahasia.
4. Asalnya Rahasia dari dalam Iman.
5. Asalnya Iman dari Nur/Cahaya.
6. Asalnya Nur/Cahaya dari Qudrat.
7. Asalnya Qudrat dari ke-Baqa'an ALLAH.
Kalimatnya jadi seperti ini :
1. Hayatun jasadi hurufnya ALIF kalimatnya LA.
2. Hayatun Nafasi hurufnya LAM AWAL kalimatnya ILAHA.
3. Hayatun Ruuhi hurufnya LAM AKHIR kalimatnya ILLA.
4. Hayatun Sirri hurufnya HA kalimatnmya ALLAH.
5. Hayatun Imani hurufnya Alif (Allah) kalimatnya YAHU.
6. Hayatun Nuri hurufnya Lam (Jibril) kalimatnya IYAHU.
7. Hayatun Qudrati hurufnya Mim (Muhammad) kalimatnya IYAHU YAMANIHU.
Dengan demikian apabila kesemuanya ini akan kita lebur kedalam ke-Baqa'an DZAT ALLAH,maka ulama menamakannya sebagai berikut :
1. WATUJIBUL WASADI FI FASARAL QOLBI.
2. WATUJIBUL QOLBI FI FASARAL RUHI.
3. WATUJIBUL RUHI FI FASARAL SIRRI.
4. WATUJIBUL SIRRI FI FASARAL IMAN.
5. WATUJIBUL IMAN FI FASARAL NURI.
6. WATUJIBUL NURI FI FASARAL QUDRATI.
7. WATUJIBUL QUDRATI FI FASARAL DZATI FIL DZATI.
Demikian penjelasanya dalam hal pengenalan "MANI" hingga dia menjadi "JASAD" /Lahir manusia.
No comments:
Post a Comment