Sunday, January 25, 2015

KISAH DARI MAULANA YUSUF RAH.A

Ada seorg ahli dakwah dtg ke Maulana Yusuf Rah.A. Dia mengatakan, “Wahai Maulana, saya sudah keluar 4 bulan, amal maqomi juga sudah saya jlnkan, alhamdullillah tiap tahun saya keluar, ttpi knp perasaan saya ini keikhlasan belum masuk ke hati saya.” Ini kerisauan org tersebut. Apa nasihat Maulana Yusuf Rah.A, “Engkau teruskan dakwah, terus dan terus, sampai kamu bertemu dgn si abdurrahman.” Si org ini bingung siapa ini si abdurrahman. Akhirnya Maulana Yusuf ceritakan siapa si abdurrahman. Jadi si Abdurrahman ini adalah seorang pemuda kampung yg miskin, hidupnya sbg kuli tani, bekerja di ladang org utk mendapatkan upah. 

Si Abdurrahman ini mempunyai cita-cita belajar agama di pesantren untuk paham agama. Suatu ketika dia mendengar ada pesantren yg terkenal di suatu kampung. Maka dia niat utk masuk ke pesantren tersebut belajar dari ulama yg kononnya terkenal dgn kealimannya. Mulailah si Abdurrahman menabung dari hasil upahnya utk dpt masuk ke pesantren. Singkat cerita akhirnya uangnya terkumpul dari hasil jerih payahnya. Berangkatlah si abdurrahman ke pesantren tersebut untuk mencari ulama yang dia sering dengar untuk dapat belajar dari dia. Stlh sampai di kampung tempat pesantren tersebut, akhirnya dia baru tahu ternyata ulama yang dia cari ternyata sudah meninggal. Mendengar hal tersebut sedihlah si abdurrahman, karena sudah sekian lama dia menabung utk belajar dgn ulama tersebut ternyata stlh dtg si kyai sudah meninggal.

Si Abdurrahman akhirnya terpikir, biasanya satu pesantren ini kalau kyainya meninggal pasti ada anaknya atau anggota keluarga lainnya yg sama alimnya yg menggantikan posisi kyai tersebut dlm mengajar. Si Abdurrahman mulai bertanya ke penduduk apakah ada pengganti ulama tersebut. Penduduk kampung bilang yg melanjutkan memimpin pondok pesantren itu adalah anaknya si kyai tersebut. Singkat cerita pergi lah si abdurrahman ini kerumah anak si ulama tersebut. Sampai di tempat anak si ulama tersebut, mmg dasar si abdurrahman ini mempunya hati yg bersih maka dia selalu menjaga prasangka baik kpd si anak ulama tersebut karena kesungguhannya ingin belajar. Abdurrahman ini mempunyai keyakinan kalau bapaknya ini ulama soleh pasti anaknya juga seorg alim yg soleh juga. Padahal si anak ulama ini ternyata tidak spt bapaknya yg alim dan soleh. 

Si anak ulama ini ternyata seorg bergajulan, tidak solat, pemabok, penjudi, dan kerjakan banyak maksiat. Namun si abdurrahman tidak tahu, dia hanya tau kalau si anak kyai ini pasti org yg soleh dan alim juga seperti bapaknya, dan dia datang ingin belajar kepada si anak kyai tersebut. Pada waktu datang ke rumah si anak kyai itu kebetulan si anak kyai ini mempunyai pembantu namanya juga si abdurrahman, yg saat itu sedang pergi beli sesuatu di luar. Jadi waktu si abdurahman ini mengetuk pintu dan mengucapkan salam, si anak kyai ini rupanya sedang kesal rupanya. Baru masuk rumah si anak kyai ini langsung memarahi si abdurahman, disangkanya yg dtg ini adalah pembantunya. Si anak kyai ini marah dan berkata, “Kemana saja kamu Abdurrahman, saya sudah menunggu dari tadi ?” mendengar hal ini si abdurahman terkejut, wah dia terpikir anak kyai ini sungguh kasyaf, saya belum dtg dan belum mengutarakan maksud saja dia sudah menunggu saya. Makin yakin saja si abdurrahman utk belajar kepada anak kyai ini. Waktu dia buka pintu dan menongolkan muka, baru nampaklah muka si abdurahman, maka terkejutlah anak si kyai ini ternyata bukan pembantunya. 

Maka ditanyalah nama, dari mana, dan maksud kedatangan si abdurrahman ini oleh si anak kyai ini. Si Abdurrahman mengutarakan bahwa dia ingin belajar kepada si anak kyai tersebut. Mendengar hal ini si anak kyai bingung, dia bilang ke abdurrahman bahwa dirinya ini bukan kyai. Mendgr hal ini si abdur rahman merasa bahwa anak kyai ini Masya Allah sungguh tawadhu. Bagi si Abdurrahman anak kyai ini seorang kyai yang yang tawadhu tidak mau menunjukkan keulamaannya, maka semakin yakin dia mau belajar kpd si anak kyai ini. Si abdurrahman berkata, “Bagaimanapun juga saya mau nyantri di pesantren, belajar kepada kyai.” 

Si anak Kyai mengatakan bahwa dirinya tidak bisa ngajar. Masya Allah di hati si abdurrahman bahwa tawadhu sekali ini seorang ulama mengaku tidak mampu ngajar. Di satu sisi si abdurrahman memaksa untuk belajar, disatu sisi si anak kyai menolak karena dia tidak bisa ngajar. Melihat keadaan ini si anak kyai ini yakin bahwa si abdurrahman ini seorg pemuda kampung yg bodoh, sehingga timbullah pikiran jahat utk menjahili si abdurrahman. Si anak kyai ini bertanya kpd Abdurrahman, “Apa kerja kamu?” abdurrahman menjelaskan bahwa dia bekerja sebagai kuli ladang di kampungnya. 

Si anak kyai itu berkata, “Bagus, saya punya ladang disana, kamu balik ke kampung kamu lalu kamu tanami ladang saya, kalau kamu mau belajar sama saya, kamu kerja disana nanti 10 tahun lagi kamu balik kemari untuk belajar agama.” Si Abdurrahman ini hatinya bersih dan karena dia sungguh2 ingin belajar agama, dia setujui persyaratan anak kyai tadi. Pergilah si Abdurrahman ini balik ke kampungnya di gunung utk menjadi kuli ladang kembali menggarap ladang si anak kyai tadi juga. Dia kembali bekerja dgn niat utk belajar agama disanalah dia bermujahaddah. Dia terus bekerja disana tanpa mempelajari satu alifpun.

Allah Swt Maha Adil dan Maha mengetahui kesucian dan kebersihan niat si Abdurrahman ini. Persis 10 tahun dia bekerja ada seorg ulama besar meninggal dunia di masa itu. Allah dgn QudratNya memindah kan ilmu agama dan pemahaman agama si Ulama tersebut kpd si Abdurrahman tanpa perantara guru. Asbab ini dgn serta merta jadi alim, si abdurrahman pikirannya terbuka dan pemahaman nya bertambah. Bagaimana prasangka Abdurrahman saat ini mengalami kejadian yg demikian? si Abdur Rahman berpikir, “Masya Allah guru saya ini luar biasa, dia mengajarkan agama kpd saya dari jarak jauh.” Begitulah sikap abdurrahman memuji kpd gurunya krn sudah mengajarinya agama dari jarak jauh. 

Akhirnya si Abdur Rahman turun dari gunung pergi mengunjungi si anak kyai utk berterima kasih. Si anak kyai bertanya, “Bagaimana khabar kamu?” si Abdur Rahman menjwb, “Alhamdullillah berkat ajaran pak kyai dari jarak jauh, kini saya sudah jadi alim, paham mengenai banyak hal ttg agama.” Si anak kyai ini tidak percaya, masa hanya dgn bertani seseorg bisa berubah jadi alim. Melihat hal ini krn penasaran si abdurrahman diajak keliling oleh anak kyai ini untuk bertemu ulama2 agar bisa membuktikan perkataan abdurrahman ini. Terkejut si anak kyai ini ternyata setelah di test mmng betul bahwa si abdur Rahman ini alim. Asbab si Abdurrahman, Allah berikan si anak kyai ini hidayah, bertaubat, lalu menyantri dgn si abdurrahman ini. Ini adalah kisah nyata yg diceritakan oleh masyeikh kita. Disini ada pelajaran yg bisa kita ambil :

1. Niat Ikhlas, 2. Mujahaddah, 3. Sangka Baik, 4. Asbab Hidayah

Begitu kita di dlm kerja dakwah ini, kita terus dakwah walaupun dgn segala kelemahan kita, sampai kita ketemu org spt si Abdurrahman ini. Berkah dari org spt ini akan kita dptkan asbab kerja dakwah ini. Ini adalah contoh bagaimana Allah akan berikan kepahaman kpd kita kalau kita mau bersusah payah dlm memperjuangkan agama ini. Tidak ada sejarahnya org dpt pemahaman agama hanya dgn santai2 dan senang2. Kepahaman agama hanya Allah berikan kpd org yg mau mujahaddah memperjuangkan agama. Sehingga tidak salah langkah dalam agama. Hari ini agama hanya ditafsirkan menurut akal pikiran dan nafsu kita masing2 karena telah ditinggalkannya mujahaddah. 

Sehingga mengamalkan agama menurut hawa nafsu, menurut pikiran kita saja, bukannya mengikuti dpd yg di contohkan oleh Rasullullah SAW dan para sahabat RA. Kita keluar di jln Allah ini bukan hal yg baru, ini merupakan syarat utk memahami agama, dengan cara bersusah payah dijalan Allah. Asbab kita tinggalkan mujahadah sehingga hari ini ummat mudah terbawa dpd keinginan2 dari org kafir agar hidup ini senang2 dan mewah2. Sementara untuk agama tumbuh subur kita harus bisa zuhud terhadap dunia bukannya mewah2. Oleh karena itu kita semua harus siap untuk bermujahaddah di jalan Allah agar Allah beri kepahaman agama kpd kita. 

Kita keluar dijln Allah kita belajar zuhud terhadap dunia, bawa pakaian seadanya, masak sendiri cuci sendiri, kadang2 kepanasan, kadang2 kedinginan, tidur dilantai, banyak nyamuk dan lain2. Ini adalah faktor2 yg membuat dtgnya hidayah yaitu dgn mujahaddah. Sementara kalau kita dirumah kita dpt kenyamanan makanan disediakan, baju ada yg cuci, tidur dikasur, sehingga agama susah masuk kalau kita dirumah saja. Asbab kenyamanan di rumah ini membuat kita tidak paham agama, krn mata hati kita tidak terbuka.

Utk kepahaman atas Al Quran dan Hadits itu memerlukan sifat Mujahaddah. Jgn pernah merasa cukup mempelajari Al Quran dan Hadits krn kedalamannya sgt luas, agama itu luas, diperlukan mujahaddah yg terus menerus untuk memahaminya. Walaupun kita sudah mengamalkan agama tetap akan masih kurang. Maka acuan kita bukanlah pada org zaman skrg dlm pengamalan dan pemahaman ttpi Rasullullah s.a.w dan para Sahabat RA. Dibanding Rasullullah s.a.w dan para sahabat, pengamalan kita dan pemahaman agama kita sgt jauh sekali dibanding mrk. Inilah mengapa kita harus merintis pengorbanan kita agar spt mereka. Bagaimana ketaatan kita spt mrk. Untuk itulah kita lagi dan lagi bermujahaddah. Inilah yg perlu kita pahamkan kpd umat bahwa didlm utk memahami agama ini penting utk bersusah payah dijln Allah Swt. 

Hari ini ada pemikiran di masyarakat bahawa utk apa susah2 dakwah ke kampung2, padahal hari ini ada TV, ada Internet, ada Hp ada Radio, lebih luas cakupannya dan lebih bnyk pengguna nya sehingga point2 dakwah bisa disebar melalui media itu. Padahal kalau kita perhatikan para sahabat dulu mujahadah berdakwah ke Yaman, lalu org2 berbondong2 masuk Islam. Lalu para sahabat mujahadah berdakwah ke Maghribi, lalu ramai2 org2 berbondong2 masuk Islam. Masuk ke Mesir, ramai2 org2 masuk Islam. Masuk ke Aljazair, ramai2 org masuk Islam. Padahal dulu belum ada handphone, televisi, radio, ataupun internet, namun asbab ada mujahadah para sahabat r.a dlm berdakwah org2 berbondong2 masuk islam. Skrg dgn alat2 modern ini adakah kita dengar org2 suatu negeri berbondong2 masuk islam? jawabnya tidak. Jadi terbukanya mata hati bukanlah karena hal2 spt itu. 

Kalaulah mmg tv, radio, Hp dan radio mmg bisa memajukan agama pastilah sudah diberikan kpd Rasullullah SAW oleh Allah Swt. Ini karena Allah Swt berfirman: “Al yauma akmaltu lakum dinnakum…” Artinya : Hari ini telah sempurna Agama. Tidak memerlu kan lagi cara yg seperti itu, cara yang dibawa oleh Nabi SAW adalah cara yg sudah sempurna, tinggal mengikuti saja, jgn pakai akal2an kita. Kita tidak menafikan kalau org mau memakai itu silakan saja ttpi cara Mujahaddah ini jangan ditinggalkan. Kita akan tambah jauh dari agama jika kita tinggalkan cara Nabi SAW. Sehingga sesama islam skrg mudah di adu domba, dibenturkan, satu sama lain, sampai terjadi perang sesama islam. Ini karena mereka tidak paham sama agama. Andaikata kita paham dengan agama akan timbul kasih sayang, cintai mencintai, rukun, dan satu hati itu akan terjadi. Kita belum paham agama karena kita kurang bermujahaddah. 

Dlm beramal ini, Allah akan bukakan mata hati sejauh mana kita bermujahaddah. Kata para ulama kalau kita beramal akan mendapatkan pahala, tetapi kalau dengan bermujahaddah maka akan mendapatkan hidayah. Contoh kalau kita berwudhu ini akan mendapatkan pahala, tetapi kalau kita berwudhu ditempat yg dingin, dlm keadaan ngantuk, dan lain2, selain dpt pahala kita akan dpt hidayah. Kita di Indonesia ini puasa tidak terlalu berat, apalagi di Eropa dimusim dingin, siangnya lebih pendek, lebih enak lagi puasanya. Berbeda kalau kita puasa di negeri arab panasnya luar biasa, siangnya lebih panjang, sedikit2 haus. Kita ini kalau hanya di indonesia saja tidak akan mengalami mujahadahnya beramal di negeri org. Jika kita alami bermujahadah di negeri mereka ketika musim panas dan musim dingin, maka hidayah akan dtg kpd kita.

Kita lihat saudara2 kita yg bermujahaddah, iman mrk kuat. Sehingga walaupun ditengah2 kemaksiatan, Allah berikan kekuatan utk mengamalkan agama. Saya lihat waktu kami ke Sepanyol, saya lihat org2 islam dari marokko, maghribi. Di Marokko Quran ini sudah membudaya. Ketika kami ke morokko kami lihat setiap bada maghrib dan bada subuh seluruh mesjid membaca al quran bersama secara berurutan. Setiap hari membaca 1 juz bersama2 sehingga dlm 1 bulan mrk sudah biasa mengkhatamkan Al Quran. Ketika kami berjaulah baru kami baca ayat pendek mereka yg meneruskan bacaannya anak2 muda sudah hafal Quran, banyak sekali kami temui di spanyol. 

Di bulan puasa biasa bagi mrk terawih baca 1 juz. Semangat Ibadah mrk sgt tinggi, ini di negeri kafir, bagaimana dgn kita disini yg kononnya muslim terbesar. Di negeri kafir penuh dgn kemaksiatan, mrk bisa sholat terawih bacaan Qurannya 1 juz. Ketika kami di Barcelona di markaz tabligh yang konon baru dibangun tahun 1987 agama berkembang pesat. Padahal dulunya kalau orang muslim mengucapkan salam saja bisa marah org krn merasa panggilan kampungan begitu. Namun asbab ada kerja dakwah kini di Barcelona sholat zuhur saja ramainya sama spt solat jumaat. Sebelum tabligh dtg, dulu org2 Maroko di Barcelona tidak solat, namun asbab tabligh alhamdullillah, dikota maksiat org2 tetap menjaga solat berjamaahnya. Walaupun kita sedang jaulah org2 di bar di tempat2 ngopi tapi ketika kita datangin waktu jaulah mereka mendengarkan dengan baik.

Kalau di Spanyol ini banyaknya org Marokko, lain lagi di Portugal org islam banyaknya org Afrika dari Mozzambieq. Mrk membangun mesjid besar dan megah, setiap mlm mrk menjamu org buka dan makan malam sekitar 400 org setiap harinya. Luar biasa semangat mrk dlm beribadah dan bersedekah. Bahkan kita kira pemerintah mereka yg kononnya tidak menyukai islam, pemerintahan kafir, ternyata mereka justru senang dgn org islam, bahkan ikut nyumbang dlm membangun mesjid. Hubungan mrk org islam dgn pemerintah ternyata baik ini krn akhlaknya bagus, tidak membuat kekacauan sehingga pemerintah sana senang. 

Disana, Portugal, pemerintahnya memberikan banyak kemudahan2 dlm menjlnkan usaha dakwah. Ini krn mereka melihat org2 yg ada salam usaha dakwah ini orgnya baik2 tidak menganggu politik ataupun yg lainnya, umum jlnkan usaha agama saja. Demikian asbab bermujahaddah dijalan Allah sehingga Allah bukakan kemudahan2 dlm usaha dakwah ini. Lain lagi di perancis, Jaulah kedua lebih banyak dibanding dari jaulah pertama, beda dgn di Indonesia yang jaulah pertamanya lebih banyak dibanding jaulah keduanya. Ini karena banyak mesjid di Indonesia menjalankan mesjid di jaulah pertama tapi jaulah keduanya tidak. Kalau di perancis mereka menggunakan cara misalnya ada 8 org di mesjid jaulah pertama, maka semuanya akan bergerak bersama2. Tetapi kalau jaulah kedua di perancis ini, yg 8 org dibagi 4 rombongan dibagi per 2 org utk jaulah kedua. 

Di perancis krn jarang ada mesjid maka caranya mereka gelar tikar dibawah pohon, lalu waktu azan mrk jaulah ke flat-flat. Alhamdullillah mereka yg ditaman dan dijalan2, mereka berdatangan, mendengar bayan. Para taskilan, mereka dibawa kebawah pohon seperti piknik untuk di iqrom. Waktu sholat berjamaah mereka berbondong2 ikut solat dibawah pohon. Mereka terus menerus solat dibawah pohon akhirnya Allah ubah keadaan sehingga kini mesjid bertambah menjadi ribuan mesjid. Skrg total kurang lebih mesjid di perancis ada 3500 mesjid.

Pernah dulu raja Arab Saudi, raja Faisal ketika itu mengajukan proposal kepada pemerintahan perancis untuk mendirikan mesjid karena susahnya dia nyari mesjid untuk sholat. Mendapat tawaran itu presiden perancis konsulasi dengan para pendeta gereja saat itu untuk menyikapi proposal raja Arab. Mereka membalas surat ke Raja Arab ketika itu yang isinya kalau mereka diperbolehkan mendirikan gereja di mekah, maka raja Faisal diperbolehkan membangun mesjid di Perancis. Mendapat jawaban sptiitu Raja Faisal membatalkan niatnya utk membangun mesjid. Setelah dgn jln kekuasaan pemerintah utk menegak kan agama dengan membangun mesjid tidak mampu dilaksanakan. 

Namun, alhamdullillas asbab kerja dakwah yg dilakukan dgn cara diam2, kini mesjid ada dimana2 di perancis. Di tahun 1960 an di perancis hanya ada satu mesjid, kini tahun 2009 jumlah mesjid ada ± 3500 mesjid. Ini kelebihan pemerintahan perancis, hak azasi sangat dihargai bagi warga negara sana. Suatu ketika di salah satu kota perancis ini ketika adzan dikumandangkan, warga non muslim protest, sehingga diangkatlah kasus ini ke pengadilan. Pengacara org islam ini pintar, mereka berargument kalau mmg mereka terganggu karena suara adzan seharusnya mereka lebih terganggu lagi sama suara bising pesawat di airport, karena lokasinya sangat dekat dengan airport. Jadi kalau memang mau ditetapkan seperti itu maka seharusnya airportpun juga di tiadakan. 

Akhirnya umat islam menang di pengadilan bisa diterima secara akal. Kalau misalnya mereka tidak suka bising bukannya airport yang digusur tapi merekalah yang harus pindah jauh dari Airport. Begitu juga dengan suara adzan kalau memang tidak suka dengan suara adzan yang tidak seberapa jangan di larang adzannya tapi merekalah yg harus pindah. Alhamdullilah akhirnya yg non muslim pada pindah, dan yg islam pindah kedaerah itu. Demikanlah dgn mujahaddah ini Allah berikan kemudahan2.

Juga sudah banyak bukti banyak org2 masuk islam asbab Akhlaq. Banyak laki2 di perancis ingin mencari wanita2 islam, krn wanita islam ini taat dan tidak khianat kpd suami. Jadi kalau kita terus bermujahaddah di jalan dakwah ini maka nanti akan datang org2 berbondong2 masuk islam. Seperti dijaman Sahabat RA, bahwa org2 akan berbondong2 masuk islam ketika umat islam sudah sempurna agamanya: Iman nya betul, Ibadahnya Betul, Muamalahnya Betul, Muasyarohnya betul, dan Akhlaqnya betul. Org yg hidup di luar agama ini hidupnya tidak ada kebahagiaan hanya sangkaannya, kelihatannya bahagia, padahal rohaninya kosong. 

Mmg betul secara zahiriyah mrk maju dari makanannya, pakaiannya, transportasinya, rumahnya, namun secara rohaniat mereka kosong dan gersang hatinya. Padahal mereka cukup makan uang ada, dan pakaian banyak, tapi tiap hari mereka bengong saja, sehingga untuk menghilangkan kekosongan dan kesusahan dalam hatinya ini akhirnya mereka buat kebiasaan fly atau mabuk2an agar bisa senang. Seharusnya keadaan mrk ini jangan kita benci tapi harus dikasihani, karena sesungguhnya dengan kehidupan seperti itu kehidupan mereka seperti tinggal menunggu adzab saja. Walaupun hidup mewah dan nyaman tapi jika mati tidak membawa iman maka mereka akan di azab selama2nya. Kita yang bert/jwb atas mereka ini. Dakwahkan agama, Kita bersusah payah datang kepada mereka. Asbab kerisauan kita ini kepada mereka maka Allah akan bukakan mata hati kita, nanti Allah beri kepahaman. Jika mata hati kita menyanyangi umat, maka Allah akan sayang kepada kita. 

Mahfum Hadits:  ‘Irhamu ma fil ardhi yarhamu suma fissama” Artinya : “Kamu kasihani apa yang ada di muka bumi maka ahli langit akan kasih kepada kamu”. Bukannya kita gunjingi atau diperangi mereka, tetapi justru harusnya kita kasihani mereka, kita dakwahkan mereka menyampai kan Kalimat Tauhid. Mereka ini adalah t/jawab kita. Agama Islam ini bukan untuk orang islam saja tapi untuk semua manusia. Allah berfirman:  ‘Innadeena Indallahiil islam : Agama yang diterima oleh Allah hanya Islam”. Selain islam tidak akan diterima, dan Allah ini bukannya tuhan untuk umat islam saja tapi Allah ini Rabbunnaas, Tuhan seluruh manusia, bahkan Rabbul Alamin, Tuhan seluruh alam. Dan Nabi Muhammad SAW bukan hanya nabi untuk umat islam saja tetapi untuk seluruh umat manusia. 

Allah berfirman: “Wama arsalnaka illa kaffatan linnas : Kami tidak utus engkau Muhammad melainkan untuk seluruh manusia”. Begitu juga Al Quran bukan kitab suci bagi umat islam saja, tapi Hudallinnaas, petunjuk bagi seluruh manusia, bukan huda lilmuslimin, petunjuk bagi muslim saja. Skrg siapa yg mau bert/jwb atas umat pada hari ini, yang sebagian besar tidak kenal pada Allah, tidak kenal pada Nabi Saw, tidak kenal pad Al Quran, sedangkan Nabi sudah tidak akan datang lagi. Ini semua adalah tanggung jawab kita untuk menyampaikan ini kpd mereka. Manusia dalam kecelakaan besar, Kalau kita mati tidak ada harta, tidak ada pakaian, tidak ada rumah, ini tidak bahaya selama ada iman, namun jika mati dalam keadaan tidak beriman maka mereka akan disiksa selama2nya. Kita harus melanjutkan fikir Nabi Saw dan usaha Nabi Saw. Kita memang bukan Nabi atau Rasul namun Allah muliakan kita dengan mewariskan usaha kenabian kepada ummat ini untuk dilanjutkan.

Jgn kita kecil hati bahwa kita ini lemah banyak kekurangan sementara penduduk manusia miliaran bagaimana mungkin? Kita harus ambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS. Ketika Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Namrud Laknatullah Alaih, ada seekor burung kecil bawa air di paruhnya terbang tinggi diatas apinya membawa air bolak balik agar api padam. Malaikat bertanya, “Apa yg kamu kerjakan wahai burung?” burung menjawab, “sedang berusaha memadamkan api yg membakar kekasih Allah, Ibrahim AS.” Malaikat bilang apa manfaatnya membawa air sedikit itu utk mematikan api yg demikian hebat, belum sampai ke api sudah menguap. Kata burung biar saja tidak apa2, yg penting kata burung nanti di akhirat ketika Allah bertanya kpdnya, “Wahai Burung adakah kamu menyaksikan kekasihku dibakar, lalu apa yg kamu lakukan?” 

Maka aku akan menjawab, “Ya Allah aku hanya bisa membawa sedikit air saja di paruh aku menurut kemampuanku saja, mudah2an dgn amalku yg sedikit ini bisa diterima.” Jadi jgn lihat besar kecilnya dunia kita tapi lihatlah seberapa kemampuan kita. Allah tidak melihat hasil dlm usaha agama ini tapi yg dilihat oleh Allah Swt adalah usaha kita. Nabi Nuh AS 950 tahun dakwah siang malam tapi yg dpt hidayah cuman 80 org saja, tapi Nabi Nuh AS tidak dianggap gagal oleh Allah SWT. Walaupun dilempari batu tapi usahanya tidak berhenti. Maka InsyaAllah kita niatkan ambil bagian dlm Takaza Agama ini.

No comments:

Post a Comment