Saturday, February 7, 2015

TIGA JENIS MURTAD

Ada tiga kemurtadan dalam kehidupan ummat sekarang ini. 

Pertama murtad dalam muasyarah, apa itu? Muasyarah mereka meninggalkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad s.a.w dan lebih suka kehidupan cara-cara orang lain. Maka dalam muasyarah mereka sehari hari, dalam pergaulan suami istri ada di rumah, dalam perkawinan lebih menyukai cara hidup orang lain dari pada cara sunnah Nabi s.a.w, ini adalah kemurtadan dalam muasyarah.

Yang kedua murtad dalam pemikiran mereka. Dengan mudahnya mengejek atau menghinakan kerja amal-amal agama dalam pemikiran mereka dan lebih memuliakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan agama. Lebih lagi, seakan-akan agama menjadi ejekan dalam kehidupan sehari-hari, orang yang mengamalkan agama seperti ejekan oleh mereka.

Lebih dahsyat lagi ada murtad dalam keyakinan, seperti yang kita ketahui dia pindah ke agama yang lain. Maka untuk melepaskan dari kemurtadan yang tadi baik murtad dalam muasyarah, murtad dalam pemikiran dan keyakinan, maka ini adalah kerja dakwah yang kita kerjakan sekarang ini untuk memelihara kita dari segala macam bentuk kemurtadan.

Kita lihat Abdullah bin Huzafah r.a ketika dia ditawan oleh tentara Romawi, maka dia di bawa pada raja, raja katakan wahai Abdullah separuh kerajaan akan kuberikan kepadamu asal kamu tinggalkan agama Muhammad s.a.w, kerajaan romawi kerajaan yang besar separuh kerajaan akan diberikan kepada Abdullah bin Hujafah r.a dengan syarat meninggalkan agama iaitu agama islam.

Maka Abdullah bin Hujafah katakan, wahai raja jangankan separuh kerajaan, seluruh kerajaan yang kamu kuasai ditambah kerajaan arab yang kamu kuasai kamu berikan kepadaku untuk meniggalkan agama kekasihku Nabi Muhammad saw satu kedipan mata saja tidak akan saya kerjakan.

Jadi kalau begitu kata raja kamu akan saya bunuh,'silakan', itu yang dia inginkan, maka raja memerintahkan untuk mengambil kawah yang besar di isi dengan air dinyalakan api, ketika itu mendidih dipanggil tawanan islam diceburkan ke dalam kawah. Abdullah ditanya, kamu mau meninggalkan agama tidak, dia jawab tidak! 

Akhirnya kata raja ceburkan dia juga, maka ketika Abdullah akan diceburkan ke dalam itu kawah maka diapun mulai menangis akhirnya ditanyakan, kenapa kamu menangis, apakah kamu mau meninggalkan agama tidak, dia katakan tidak, lantas kenapa menangis, saya katakan saya menangis karena saya memikirkan hanya punya satu ruh saja padahal saya berharap mempunyai ruh sejumlah bulu-bulu yang ada di badan saya ini sehingga ketika diceburkan dan meninggal dunia syahid hidup lagi berkali kali sampai semua ruh di korbankan untuk agama Allah s.w.t. Jadi nilai kekuatan yang ada pada diri Abdullah r.a kerana dia meletakkan dirinya sebagai seorang dai untuk berdakwah sehingga tidak mungkin kemurtadan datang dalam kehidupan.

Jauhnya ummat hari ini dari agama atau tidak adanya penampilan agama dalam kehidupan bukan hanya kebodohan, tidak , bukan kerana tidak ada ilmu, bukan, tapi lemahnya amal agama dalam kehidupan ummat hari ini adalah karena lemahnya yakin, jadi karena lemahnya yakin sehingga penampilan agama pun tidak ada, amal agama pun ditinggalkan maka hadirin yang dimuliakan Allah s.w.t kekhususan dari pada ini dakwah adalah untuk menanamkan yakin lagi dan lagi.

Syeikh Yusuf Rah katakan bahawasanya kekhususan dalam dakwah untuk menanamkan keyakinan, maka Beliau katakan saya tidak memberikan nama atas gerakan ini tapi kalau sekiranya saya memberikan nama maka saya memberikan gerakan untuk meningkatkan yakin atau merubah yakin. Jadi dalam dakwah ini yakin akan kuat dan amal agama pun akan kuat dalam kehidupan, tapi kalau sekiranya dakwah ditinggalkan yakin akan lemah amalpun akan lemah.

No comments:

Post a Comment