Muzakarah adalah bahasa arab dari kata zakara-Yuzakiru-Muzakara yang berarti mengingatkan, belajar bersama tanpa guru, Muhammad Yunus (1972:134). Muzakarah maksudnya ingat-mengingat diambil dari perkataan.
Muzakarah bermakna juga dari asal kata TAzKIROH (QS Al Haqqoh, 69: 48) yang artinya saling mengingatkan dalam kebenaran. Sedangkan Al Qur-an sendiri menyatakan “al haqqu min Robbikum"(Kebenar-an itu hanyalah yang berasal dari Rabb kamu). Maka pokok bahasan dalam muzakarah ini adalah kebenaran mutlak yang berasal dari Allah SWT, iaitu Al Qur-an.
Pada hakikatnya muzakarah ialah pengambilan manfaat yang dilakukan oleh murid dari pengetahuan yang dimiliki oleh mursyidnya.
Muzakarah tak lain hanya aplikasi praktis dari salah satu etika syariat dan akhlak islam. Muzakarah adalah salah satu bentuk musyawarah, yang dengannya Allah memuji kaum mukminin, dalam firman-Nya QS. Asy-Syura 42:38.
38 dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan solat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
Rasulullah juga menyeru kaum muslimin untuk mengaplikasikan prinsip musyawarah, sebagaimana dalam sabda beliau. “orang yang bermusyawarah adalah orang yang dapat di percaya”. (HR. Bukhari dan Tirmizi).
Jika musyawarah adalah proses pengambilanan pilihan yang terbaik dari para ahli, maka muzakarah adalah proses pengambilan pilihan dari pemahaman seorang mursyid tentang aplikasi praktis terhadap ajaran-ajaran islam. Allah telah mengisyaratkan hal ini,
43 dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui,
[828] Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang Nabi dan kitab-kitab.
59. Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy[1071], (Dialah) yang Maha pemurah, Maka Tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
[1071] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
Metode Muzakarah.
Metode muzakarah (pengambilan manfaat) bisa berupa:
1. Pertanyaan yang diajukan oleh murid kepada mursyidnya tentang hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan perbaikan akidah, ibadah dan muamalah.
2. Pernyataan murid kepada mursyidnya mengenai apa yang terjadi pada dirinya. Seperti keadaan hatinya, kecenderungan jiwanya, atau godaan-godaan setan yang menjerumuskannya kepada kesalahan, keraguan terhadap akidahnya, atau kecintaannya terhadap dunia, yang membuatnya bingung menghadapinya.
3. Peryataan murid kepada mursyidnya tentang penyakit-penyakit hatinya. Seperti sifat angkuh, dengki, kemunafikan, kecintaan terhadap kekuasaan dan sebagainya.
4. Peryataan murid kepada mursyidnya tentang kegelapan jiwanya. Seperti dia pernah berbicara kepada khalayak ramai tentang karamahnya agar mendapat pujian, popularitas dan sebagainya.
5. Pernyataan murid kepada mursyidnya seputar keadaan-keadaannya yang baik. Maqam-maqam pendakiannya, kemampuan rohnya untuk hadir kehadirat Allah, karunia Zat Yang Maha Pengasih yang didapatkannya, bakat yang dimilikinya, pemahamannya terhadap al-qur’an dan lain sebagainya.
Tujuan metode ke-dua sampai ke-empat adalah untuk mengetahui cara yang efektif untuk menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela tersebut.
Tujuan metode ke-lima adalah untuk meyakinkan kebenaran tersebut, sehingga seorang murid benar-benar memahami periode-periode pendakian yang sedang ditempuhnya.
Demikianlah seharusnya seorang murid selalu merujuk kepada mursyidnya di setiap keadaan perjalanannya, agar dia dapat melewati semua rintangan yang menghambat perjalanannya itu. Seorang murid bersama mursyidnya adalah ibarat seorang pasien yang mengungkapkan kepada dokternya semua gejala penyakit yang di alaminya dan semua perkembangan kesehatannya dengan maksud agar dokter memberinya resep yang sesuai.
Muzakarah memiliki fungsi yang sangat penting bagi seorang murid selama pendakiannya menuju Allah. Muzakarh adalah salah satu dari esensi dasar tarekat, iaitu, zikir, muzakarah, mujahadah, ilmu dan mahabbah (cinta).
Muzakarah juga dapat mempererat interaksi antara seorang murid dengan mursyidnya dengan demikian, rasa cinta cinta kasih akan semakin berkembang dan dialog akan semakin lancar.
Dengan muzakarah, seorang murid juga dapat mengambil manfaat dari ilmu, keadaan dan makrifat mursyidnya. Sebab, ilmu adalah roh yang dihembuskan bukan maklumat-maklumat yang harus di catat.
No comments:
Post a Comment