Nabi saw bersabda, “Bila malam menjelang atau kalian memasuki waktu petang, tahanlah anak-anak kalian, kerana sesungguhnya syaitan sedang bergentayangan ketika itu. Jika telah berlalu beberapa waktu, lepaskanlah mereka dan tutuplah pintu serta sebutlah nama Allah (bismillah), kerana sesungguhnya syaitan tidak boleh membuka pintu yang tertutup. Ikatlah qirbah-qirbah (tempat minum dari kulit) kalian dan sebutlah nama Allah dan tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Allah, walaupun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan padamkanlah lampu-lampu kalian. "(HR. Bukhari no. 5300 dan Muslim no. 2012)
Dalam hadits ini terkandung beberapa faidah, di antaranya:
1). Perintah untuk menahan anak keluar dari rumah ketika memasuki waktu maghrib, begitu juga hewan piaraan. Disebutkan dalam hadits lain, “Jangan kalian lepas hewan-hewan piaraan kalian dan juga anak-anak kalian saat terbenamnya matahari sampai hilang Fahmatulisya (kegelapan malam). Kerana sesungguhnya syaitan berkeliaran tatkala matahari terbenam hingga hilang kegelapan malam.” (HR. Muslim: 13/186 dengan Syarh An-Nawawi)
2). Alasan pelarangan tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Nabi saw, kerana ketika itu waktu berkeliarannya syaitan.
3). Bolehnya melepas mereka setelah berlalu beberapa waktu malam.
Lantas, bila waktu tepatnya? Disebutkan dalam hadits riwayat Muslim di atas waktu tepatnya adalah ketika hilangnya fahmatulisya dan hilangnya fahmatulisya adalah ketika masuknya waktu isya. (HR. Muslim: 13/186 dengan Syarh An-Nawawi)
4). Apa hikmahnya syaitan bergentayangan di malam hari? Imam Ibnul Jauzi menjelaskan, “Hikmah dari bergentayangannya mereka pada waktu itu kerana gerakan mereka di malam hari lebih memungkinkan dibandingkan siang hari. Sebab, kegelapan itu lebih boleh menghimpun kekuatan syaitan daripada selainnya, demikian pula setiap warna hitam. Kerana itu Rasulullah bersabda dalam hadits Abu zar: “Anjing hitam itu syaitan.” (Dinukil Ibnu Hajar dalam Fathul Bari: 6/341-342)
5). Perintah untuk menutup pintu sembari menyebut nama Allah (bismillah) ketika memasuki waktu maghrib. Dan alasan dari perintah ini yaitu kerana syaitan tak boleh masuk ke rumah jika seseorang menjalankan perintah Nabi di atas.
6). Perintah untuk menutup tempat-tempat air sembari menyebut nama Allah (bismillah) dan tetap berusaha menutupnya semaksimal mungkin, walaupun hanya dengan sebatang lidi.
Nabi saw menyebutkan hikmah dari perintah ini dalam hadits lain yaitu, “Tutuplah bejana, ikatlah siqa (tempat air dari kulit) dan tutuplah pintu serta matikan lampu, kerana sesungguhnya syaitan itu tidak boleh singgah di siqa (yang tertutup), tidak boleh membuka pintu (yang tertutup) dan tidak boleh menyingkap bejana (yang tertutup). Jika salah seorang dari kalian tidak mampu melainkan hanya dengan meletakkan di atas bejananya sebuah lidi dan ia mengucapkan nama Allah (bismillah), hendaknya ia lakukan itu.” (HR. Bukhari (6/350 Fathulbari) dan Muslim (13/184 Syarh An-Nawawi))
7). Mematikan lampu sebelum tidur.
Hikmah dari perintah ini disebutkan dalam hadits lain. Ibnu Abbas r.a berkata, “Datang seekor tikus lalu menyeret sumbu (lampu) dan melepaskannya di hadapan Nabi saw yaitu di atas tikar yang beliau duduki sehingga terbakarlah tikar itu seukuran tempat dirham. Nabi saw bersabda, “Jika kalian tidur, matikanlah lampu kalian kerana sesungguhnya syaitan menunjukkan yang seperti ini kepada ini sehingga membakar kalian.” (HR. Abu Daud)
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar, “Di dalam hadits ini terdapat penjelasan bahawa yang mendorong tikus untuk menyeret sumbu (lampu) yaitu syaitan. Lalu ia, musuh manusia ini, menyerang manusia dengan bantuan musuh yang lain yaitu api. Semoga Allah melindungi kita dengan kemurahan-Nya dari tipu daya musuh-musuh, sesungguhnya Dia Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang.” (Fathulbari: 11/86)
Maka, waspadalah ketika memasuki waktu maghrib. Jangan biarkan anak berkeliaran di luar rumah pada waktu itu. Ada satu kejadian nyata yang saya dengar dari teman. Ini kejadian yang menimpa anak tetangganya yang berumur sekitar lima atau enam tahun.
Ketika itu hari telah senja. Matahari hampir saja tenggelam ke peraduannya. Namun, anak itu masih bermain di kebun dekat rumahnya. Ia bermain sendiri, tak ada yang menemaninya waktu itu. Karena hari mulai gelap, orang tuanya pun mencari anak itu di kebun dekat rumah, tapi, tak terlihat batang hidungnya. Maka, dicarilah ia dan terus dicari hingga akhirnya ia ditemukan di tempat yang cukup jauh dari kebun dekat rumahnya, sendirian. Ya, sendirian. Tak ada siapapun yang menemaninya.
Dan tidak seperti biasanya, kali ini anak itu terlihat murung. Ketika ditanya, ia membisu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari lisannya. Orangtuanya jadi bingung, ada apa dengan anak ini? Mereka jadi cemas. Dan lebih cemas lagi, tatkala terdengar suara azan yang dikumandangkan dari mesjid, anak itu bersikap tidak wajar: ia menutup telinganya dan berteriak seakan mendengar suara yang sangat bising! Ketika badannya di pegang, ia meronta-ronta seakan-akan seperti orang yang sedang disiksa! Lantas apa yang menimpa anak itu? Tak diragukan lagi, ia sudah diganggu syaitan!
NOTE: SELAIN ADALAH MAKHLUK, MAKHLUK TIDAK Boleh MENDATANGKAN MANFAAT DAN MUDHORAT TANPA IZIN ALLAH. SIAPA YANG TAKUT KEPADA ALLAH, MAKA SELURUH MAKHLUK TAKUT KEPADANYA. SYAITAN TAKUT BANGET SAMA UMAR BIN KHATTAB RA, MEREKA GAK BERANI MELEWATI JALAN YANG BARU SAJA DILALUI UMAR BIN KHATTA RA SELAMA 40 HARI!
No comments:
Post a Comment