Tetamu Rasullullah Saw ketika dalam kandungan Sayyidah Aminah. Sayyidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rejab,
Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, Tiba-tiba masuk seorang lelaki yang sangat elok parasnya, Wangi aromanya dan jelas sekali pancaran cahayanya. Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?”. Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia.” “Apa yang engkau inginkan?” “Aku ingin membawa khabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Sayyidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”.
Pada bulan kedua datang seorang lelaki seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulullah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Tsits” “Apa yang engkau inginkan”. “Aku ingin menggembirakanmu, Bergembiralah wahai Aminah, Engkau sedang mengandung “Sohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”.
Pada bulan ketiga datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Idris” “Apa yang engkau inginkan” “Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.
Pada bulan keempat datang seorang lelaki dan berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Nuh” “Apa yang engkau inginkan” “Bahagialah wahai Aminah, Engkau sedang mengandung “Sohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.
Pada bulan kelima datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Hud” “Apa yang engkau inginkan” “Bergembiralah wahai ibu Aminah, Engkau sedang mengandung “Sohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian atau Hari kiamat)”.
Pada bulan keenam datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rahmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Ibrahim Al-Khalil” “Apa yang engkau inginkan” “Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi yang Agung)”.
Pada bulan ketujuh datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarahullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)” “Apa yang engkau inginkan” “Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.
Pada bulan kelapan datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khiratallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran” “Apa yang engkau inginkan” “Khabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.
Pada bulan kesembilan, yakni bulan Rabi’ul Awwal, datang seorang lelaki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rasulullah ” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam” “Apa yang engkau inginkan” “Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarram wa rasulil mu’adham” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.
Sumber Kitab Syeikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz 17-19.
Tengku Daeng Mawelle
No comments:
Post a Comment