Thursday, July 21, 2016

LIMA JARI, NUR MUHAMMAD, NABI ADAM

Lima jari tangan kanan kita yang diberikan kepada kita, mengingatkan kita untuk menjaga keberkahan Lima ini sebagai panduan: Muhammad, Rasulullah, dan empat rekannya Abu Bakr, ‘Umar,’ Utsman dan ‘ ali, dan untuk menghormati apa yang mereka pegang sebagai kebenaran. Ketika Allah menciptakan Nabi Adam, Dia menempatkan Nur Muhammad, ciptaan pertamanya, di dahi Nabi Adam. 

Ketika para malaikat yang bersama Nabi Adam, mereka hormat dan menyapa cahaya itu, namun Nabi Adam kecewa, karena tidak mampu melihat cahaya ilahi Muhammad yang bersinar di dahinya sendiri.  Jadi dia berdoa untuk berkata pada Penciptanya: "Ya Tuhanku, aku akan senang jika melihat jiwa-terang Muhammad, Kekasih-Mu, yang Engkau akan bawa ke bumi sebagai salah satu putra masa depanku. Jadi silakan memindah kannya dari dahiku ke tempat aku bisa melihat.” Maka Allah menerima doa-doanya, dan percikan cahaya ilahi bersinar dari ujung jari telunjuk Adam. Dia mengangkatnya dan berkata:

"Aku bersaksi bhw tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bhw Muhammad adalah hamba dan RasulNya."

Itulah sebabnya jari telunjuk disebut “keindahan yang satu” dan diangkat untuk mengkonfirmasi ke-Esa-an Allah dan merupakan keunikan dalam Islam. Kemudian Adam bertanya kepada Penciptanya:

"Ya Tuhan, akan ada cahaya ilahi-Mu yang tersisa pada Aku untuk kelahiran orang-orang terpilih lainnya?"

Dan Tuhan berkata: "Ya"

Kemudian Adam melihat cahaya ‘Ali bersinar dari ujung ibu jari, terang Abu Bakar di jari tengahnya, terang Umar di jari kanannya, dan cahaya’ Utsman di jari kecilnya. Demikianlah Allah menempatkan hal ini di ujung lima jari tangan kanan kita utk mengingatkan kita tentang mereka dan tidak membeda2kan mereka, atau di antara mereka dan Nabi Muhammad, sebagaimana Allah membuat mereka semua bersama-sama:

"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya …" (QS Fath, 29)

Sehingga kita pegang sebagai kebenaran  apa yang mereka wujudkan sebagai kebenaran. Sekarang lima jari tangan kita yang lain, ada untuk mengingatkan kita dari lima anggota keluarga Nabi Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain, dari Allah yang membersihkan semua kenajisan, sebagaimana firman Allah:

"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS Ahzab, 33)

Dan Nabi berkata: "Ayat ini adalah tentang kami, rumah tangga kami; aku, ‘Ali, dan Fatimah, Hasan dan Husain." (As-Suyuthi). (Ibn ‘Arabi, The Tree of Being  (Syajarat al-Kawn) . Ditafsirkan oleh Syek Tosun Bayrak al-Jerrahi al-Halveti). 

No comments:

Post a Comment