Monday, July 18, 2016

MENGENAL KARAKTER ULAMA AKHIRAT DAN ULAMA SU’

Ulama dalam Islam ada 2 golongan, iaitu Ulama Su’ dan Ulama Akhirat. Ulama Su’ ialah Para Ulama yang menjadikan ilmu sebagai alat untuk mendapatkan kenikmatan dunia dan meraih kedudukan di kalangan manusia. Ini ancaman bagi Ulama Su’ dan org2 yang tidak ikhlas dalam menuntut Ilmu Syar’i. Abu Hurairah r.a meriwayatkan dari Nabi s.a.w bahwa beliau bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهَ اللّٰهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيْبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا، لَمْ يَجِدْ عَرْفَ َلْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa belajar suatu ilmu yang seharusnya hanya dicari kerana Wajah Allah, tetapi dia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan harta dunia, maka dia tidak akan mencium bau Syurga di Hari Kiamat”.  Dalam hadis lain Baginda s.a.w bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ َالْعِلْمَ لِيُبَا هِيَ بِهِ الْعَلَمَاءَ، وَيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ، اَوْيَصْرِفَ بِهِ وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْهِ، فَهُوَ فِي النَّارِ

“Barangsiapa menuntut ilmu untuk menyaingi Para Ulama dan mendebat org2 bodoh atau (untuk) memalingkan wajah manusia kepadanya, maka dia di neraka."

Sifat-sifat Ulama Akhirat: Al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rah. menyebutkan di antara tanda-tanda Ulama Akhirat, ialah:

1) Mereka menyadari bahwa dunia itu remeh dan akhirat itu mulia, oleh kerananya mereka lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.

2) Perbuatan mereka tidak bertentangan dengan perkataan mereka.

3) Kecenderungan mereka tertuju kepada ilmu yang bermanfaat di akhirat, menjauhi ilmu yang manafaatnya sedikit demi mementingkan ilmu yang manafaatnya agung.

4) Mereka menahan diri dari para Sultan (Penguasa), menjaga jarak dalam bergaul dengan mereka. Hudzaifah r.a berkata: “Jauhilah titik-titik fitnah”. Beliau ditanya, “Apa itu?” Beliau menjawab: “Pintu2 para Penguasa. Salah seorang diantara kalian datang kepada Penguasa lalu dia membenarkannya dalam kebohongan dan mengatakan apa yang tidak ada padanya”. Sa’id bin al-Musayyib rah. berkata: “Bila kamu melihat seorang Alim keluar masuk kepada Para Penguasa, maka waspadailah dia, karena dia adalah maling”. Sebahagian as-Salaf berkata: “Sesungguhnya kamu tidak mendapatkan dunia Penguasa sedikitpun kecuali Penguasa tersebut mendapatkan yang lebih besar dari Agamamu”. 

5) Tidak terburu-buru dlm berfatwa, yakni mereka tidak berfatwa kecuali dgn apa yg dipastikan kebenaran nya. Abdurrahman bin Abu Laila berkata: “Di masjid ini aku sempat mendapatkan 120 Sahabat Rasulullah s.a.w, dimana tidak seorg pun dari mereka yg ditanya ttg Hadis atau Fatwa kecuali dia berharap saudara nya yg menjawabnya”. Ttpi sekarang keadaan telah berubah dgn munculnya org2 yg mengaku berilmu, dimana mereka menjawab masalah2 yg seandainya masalah tersebut diajukan kpd Umar bin al-Khattab, niscaya dia akan mengumpulkan Para Sahabat yg ikut Perang Badar utk meminta pendapat mereka.

6) Majoriti kajian mereka tertumpu pada ilmu amal perbuatan, iaitu tentang apa yang merosaknya, memperkeruh hati dan memicu was-was, karena bentuk luar amal memiliki kemiripan dan mudah, sebaliknya yang sulit adalah membersihkannya.

7) Mereka mengkaji rahasia-rahasia amal Syar’i, memperhatikan hikmah-hikmah-Nya, tetapi bila tidak mampu mengetahui alasan Hukum (dan Hikmahnya), maka cukup dengan berserah diri kepada Syari’at.

8) Mereka mengikuti (Manhaj) para Sahabat dan Tabi’in terpilih dan menjauhi semua bid’ah.

Demikian beberapa sifat atau karakter Ulama Su’ dan Ulama Akhirat. Ulama Su’ memiliki sifat kebalikan dari sifat-sifat Ulama Akhirat. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada kita untuk dapat mengambil faedah dari ilmu dan ‘amal Para Ulama Akhirat. Wallahua’lam.

No comments:

Post a Comment