Tuesday, August 16, 2016

AMALAN PARA AHLI SUFI

Para Ahli Sufi yang Makrifat senantiasa beramal dgn aturan2 Allah dgn penuh keikhlasan dan penyerahan. Amalan terpenting yang dilaksanakan oleh Ahli Sufi adalah Zuhud dan Tawakkal kpd Allah dan bergantung kpdNya dlm setiap keadaan. Makna Tawakkal bagi mereka iaitu ketenangan jiwa terhadap apa yg dijanji kan Allah, menerima mutlak Kehendak-Nya, dan menerima sepenuhnya qadha dan qadar-Nya. 

Hal ini bukan berarti tidak ada usaha, sebab usaha merupakan bahagian dari Sunnah Nabi saw, beliau bersabda: “Barangsiapa mengambil kenikmatan dunia dgn cara yg halal, Allah akan membalasnya dengan pahala, dan barangsiapa mengambil kenikmatan dunia dgn cara yg haram, Allah akan menyiksanya”.

Ibrahim bin Adham ra. seorang Wali yang suka bekerja berkata: “Engkau harus bekerja sebagai pahlawan. Mencari rezeki yang halal dan memberi nafkah keluarga”. Ibadah bagi Ahli Sufi bukanlah hanya duduk bersila sementara orang lain meminta fatwa kepadanya, tetapi memulainya dengan sesuap nasi kemudian beribadah. “Tawakkal adalah kebiasaan Nabi saw, mencari rezeki adalah Sunnahnya, maka barangsiapa selalu dgn kebiasaan Nabi, ia tidak akan meninggalkan Sunnahnya” (Syekh Sahal At-Tustary). 

Seseorg yg Zuhud dan Tawakkal secara total, ia akan menjadikan jiwanya bebas dari kesibukan2 dunia, pada saat itu hatinya menjadi bebas dari berbagai rintangan yang menghalangi dirinya dengan Makrifatullah. Makrifat ini merupakan keinginan puncak semua orang yang sedang menapaki jalan rohani dan menjadi tanda terbesar orang yang sudah sampai kepada Allah SWT.

Menurut Abu Yazid al Bustami bahawa Makrifat itu dapat ditemukan dgn perut lapar dan badan telanjang. Maksudnya melepaskan hati dari segala yg berkaitan dgn dunia. Makrifat merupakan luapan, kemampuan menyingkap dan firasat yang tajam. Allah swt membukakan rahasia kpd org Makrifat (dalam kondisi tidurnya) dan memberinya Nur, padahal hal itu tidak diberikan kepada org biasa yang terjaga (tidak tidur) dan sedang melakukan Solat sekalipun. 

Jika seorang Ahli Makrifat tersebut terbangun dari tidurnya, hatinya melihat sementara mata kasarnya tidur, sebab seorang Ahli Makrifat tidak melihat sesuatu kecuali benar. Jika jiwa telah terbiasa meninggalkan dosa, ia akan naik ke derajat Malaikat, pemilik jiwa tersebut akan dikurniai berbagai hikmah tanpa harus menempuh bangku perguruan.

No comments:

Post a Comment